tag:blogger.com,1999:blog-7967975245478902912024-02-20T03:00:33.180-08:00Fandi Lo' BlogspotPribadi yg sukses ketika dia selalu berani untuk mencoba, karena dari mencobalah akan kita ketahui potensi kesuksesan, jika anda gagal untuk mencoba, maka disitulah benih2 kesuksesan diri anda, jika anda berhasil dalam mencoba, maka di situlah letak kualitas anda..sehingga terwujudlah identitas mu dalam mencoba...Sapa Aja Fandihttp://www.blogger.com/profile/00484881490180852758noreply@blogger.comBlogger47125tag:blogger.com,1999:blog-796797524547890291.post-81751029310036040242015-03-11T12:33:00.000-07:002015-03-11T12:33:00.116-07:00KOTA YANG ANYAR (Aman Nyaman dan Rapi) ITULAH SALATIGA<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<b><span style="font-family: "Arial","sans-serif";"><br /></span></b></div>
<table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="float: left; margin-right: 1em; text-align: left;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjUDbOql3OlaOra5bFeppcQ_-LxHjmx0ITeA9RPKVH53uXGH4hWr83bUb2lhDOO0J-kQn3RoNOuZbp8csa2erak0o_OspqVUXSLhpL3uJqpq8P8X-qyR6O993MiR0KGt4A1eITRDELTQX24/s1600/1383245433361291441.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; margin-bottom: 1em; margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjUDbOql3OlaOra5bFeppcQ_-LxHjmx0ITeA9RPKVH53uXGH4hWr83bUb2lhDOO0J-kQn3RoNOuZbp8csa2erak0o_OspqVUXSLhpL3uJqpq8P8X-qyR6O993MiR0KGt4A1eITRDELTQX24/s1600/1383245433361291441.jpg" height="251" width="400" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Sumber Kompasiana </td></tr>
</tbody></table>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<b><span style="font-family: "Arial","sans-serif";"><br /></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif";">Salatiga
adalah sebuah kota kecil yang berada di Jawa Tengah atau yang juga dikenal
sebagai kota taman sari masyarakat lokalnya yang santun ramah menjadikan kota
ini menjadi kota yang aman nyaman, bagi orang-orang yang bekunjung ke salatiga
menetap sekalipun di kota ini saya bolehdi bilang anda akan melihat minatur
layaknya daerah anda sendiri. Terbukti
orang yang dari luar kota salatiga bahkan orang luar jawa sekalipun banyak yang
sudah berpuluh-puluh tahun menetap di kota kecil ini bahkan menghabiskan usianya di kota ini.
iklim kota salatiga yang sejuk yang hijau menambah sensasi tersendiri bagi
orang yang tinggal di kota ini, pemandangan yang indah itu bisa dinikmati
setiap saat bersama keluarga bersama teman-teman, aset alam yang berdiri tegak
yang dikenal sebgai gunung merbabu benar-benar menyajikan salatiga sebagai kota
yang nyaman untuk bersantai, keindahan gunung merbabu sangat Nampak di saat
pagi hari dan sore hari anda berdiri atau lagi menikmati jalan-jalan di sekitar bundaran kota salatiga di sana
anda akan menumukan keindahan yang gratis saat mengarahkan pandangan kearah
merbabu.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif";"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif";"> Penulis sendiri yang asli toraja
adalah seorang pengagum kota ini di samping masyarakat dan keindahan alamnya
yang sangat menarik dan mengagumkan, kota ini juga di kenal sebgai kota
Indonesia Mini dengan kehadiran beberapa kampus sala satunya kampus swasta
terbesar di salatiga yaitu Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) yang juga dikenal sebagai kampus terkemuka di
Indonesia pada tahun 80an mahasiswanya sangat dikenal kekritisanya di era Orba,
kehadiran UKSW dan kampus lainya menjadikan kota ini Nampak sebagai miniature
Indonesia, anda tak harus lagi datang ke papua, untuk bisa melihat gaya hidup
orang papua, atau datang di sulawesi melihat gaya hidup orang Sulawesi, atau
Sumatera, Ambon cukup anda di salatiga anda akan melihat keragaman etnis di
sana. Etnis yang beragam hidup berdampingan dengan penduduk local menjadikan
kota ini benar-benar kaya akan keunikan dan keindahan. Di tambah lagi setiap
tahun UKSW bekerja sama dengan pemerintah daerah kota salatiga selalu
mengadakan Vestival budaya yang dikenal “Ekspo Budaya” di mana dalam acara ini
menyajikan ragam jenis kebudayaan dari masang-masing etnis, seperti tari-tarian
lagu daerah bahkan kuliner wow pokonya luar biasa, beberapa hal inilah yang
menurut penulis sebgai kekuatan yang dimiliki kota kecil yang penuh sensasi
ini, Selain hal di atas kota salatiga juga sangat dekat dengan tiga kota besar
yaitu Jogjakarta Solo Semarang (Joglosemar) menjadikan kota ini sangat-sangat
strategis, untuk dijadikan sebagai tempat jalan-jalan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif";"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif";"> Salatiga juga terdapat beberapa
makanan khas yang harganya cukup terjangkaulah tapi rasanya nikmat dan gurih,
pertama kali saya datang di kota yang sejuk ini saya ditawarkan oleh teman
makanan khasnya salatiga adalah Ronde makanan yang terbuat dari beras ketan
yang di dalamnya di isi pemanis lalu di bikin menyerupai telur dan kemudian
diberi kuah yang dicampur jahe serta kolang kaling dan kacang menambah
nikmatnya makanan ini wahhh temna-teman jika jalan-jalan ke salatiga jangan
lewatkan salah satu makanan ini, nyesal nanti jika hanya mendengarkan
pengalaman orang yang sudah pernah mencicipinya hehe tidak hanya ronde beberapa
makanan lainya seperti getuk gula kcang dan masi banyak lagi.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<b><span style="font-family: "Arial","sans-serif";">Sejarah Kota Salatiga<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<b><span style="font-family: "Arial","sans-serif";"><br /></span></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif";"> Prasasti Plumpungan, cikal bakal lahirnya
Salatiga, tertulis dalam batu besar berjenis andesit berukuran panjang 170cm,
lebar 160cm dengan garis lingkar 5 meter yang selanjutnya disebut Prasasti
Plumpungan. Berdasar </span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Prasasti" title="Prasasti"><span style="color: windowtext; font-family: "Arial","sans-serif";">prasasti</span></a><span style="font-family: "Arial","sans-serif";"> di Dukuh Plumpungan, Desa Kauman
Kidul, Kecamatan Sidorejo, maka Salatiga sudah ada sejak tahun 750 Masehi, pada
waktu itu Salatiga merupakan perdikan. Perdikan artinya suatu daerah dalam
wilayah kerajaan tertentu. Daerah ini dibebaskan dari segala kewajiban pajak
atau upeti karena daerah tersebut memiliki kekhususan tertentu, daerah tersebut
harus digunakan sesuai dengan kekhususan yang dimiliki. Wilayah perdikan
diberikan oleh </span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Bhanu" title="Bhanu"><span style="color: windowtext; font-family: "Arial","sans-serif";">Raja Bhanu</span></a><span style="font-family: "Arial","sans-serif";"> meliputi Salatiga dan sekitarnya.<o:p></o:p></span></div>
<div style="text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif";">Menurut
sejarahnya, di dalam Prasasti Plumpungan berisi ketetapan hukum, yaitu suatu
ketetapan status tanah perdikan atau swantantra bagi Desa Hampra. Pada
zamannya, penetapan ketentuan Prasasti Plumpungan ini merupakan peristiwa yang
sangat penting, khususnya bagi masyarakat di daerah Hampra. Penetapan </span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Prasasti" title="Prasasti"><span style="color: windowtext; font-family: "Arial","sans-serif";">prasasti</span></a><span style="font-family: "Arial","sans-serif";"> merupakan titik tolak berdirinya
daerah Hampra secara resmi sebagai daerah perdikan atau swantantra. Desa Hampra
tempat prasasti itu berada, kini masuk wilayah administrasi Kota Salatiga.
Dengan demikian daerah Hampra yang diberi status sebagai daerah perdikan yang
bebas pajak pada zaman pembuatan prasasti itu adalah daerah Salatiga sekarang
ini. Konon, para pakar telah memastikan bahwa penulisan Prasasti Plumpungan
dilakukan oleh seorang </span><a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Citralekha&action=edit&redlink=1" title="Citralekha (halaman belum tersedia)"><i><span style="color: windowtext; font-family: "Arial","sans-serif";">citralekha</span></i></a><span style="font-family: "Arial","sans-serif";">
(penulis) disertai para </span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Pendeta" title="Pendeta"><span style="color: windowtext; font-family: "Arial","sans-serif";">pendeta</span></a><span style="font-family: "Arial","sans-serif";"> (resi). Raja Bhanu yang disebut-sebut
dalam prasasti tersebut adalah seorang raja besar pada zamannya yang banyak
memperhatikan nasib rakyatnya. Isi Prasasti Plumpungan ditulis dalam Bahasa
Jawa Kuno dan </span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_Sanskerta" title="Bahasa Sanskerta"><span style="color: windowtext; font-family: "Arial","sans-serif";">bahasa Sanskerta</span></a><span style="font-family: "Arial","sans-serif";">.
Tulisannya ditatah dalam petak persegi empat bergaris ganda yang menjorok ke
dalam dan keluar pada setiap sudutnya.Dengan demikian, pemberian tanah perdikan
merupakan peristiwa yang sangat istimewa dan langka, karena hanya diberikan
kepada desa-desa yang benar-benar berjasa kepada raja. Untuk mengabadikan
peristiwa itu maka raja menulis dalam Prasasti Plumpungan <i>Srir Astu Swasti
Prajabhyah</i>, yang artinya: "Semoga Bahagia, Selamatlah Rakyat
Sekalian". Ditulis pada hari Jumat, tanggal 24 Juli tahun 750 Masehi
(sumber </span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Kota_Salatiga"><span style="font-family: "Arial","sans-serif";">http://id.wikipedia.org/wiki/Kota_Salatiga</span></a><span style="font-family: "Arial","sans-serif";">)<o:p></o:p></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify; text-indent: .5in;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
Sapa Aja Fandihttp://www.blogger.com/profile/00484881490180852758noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-796797524547890291.post-20358704266577058812015-03-11T09:36:00.003-07:002015-03-11T09:46:29.360-07:00REFLEKSI 13 TAHUN KABUPATEN MAMASA<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;">
<br /></div>
<table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="float: left; margin-right: 1em; text-align: left;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjddWdKh-IRERAM-tHEAbbfL1_vIOr-lDq8hoN8UfKxuR6OIL-KfOmFPXgi4Aiap79cQ0ymAM9tyPdOj5hbekD3odZsOPDhcvpMDMfbvWHELjf6FfHtmkOusVSex8l-7pxPsm5hKBzUq8oz/s1600/Kantor_Bupati_Mamasa.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; margin-bottom: 1em; margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjddWdKh-IRERAM-tHEAbbfL1_vIOr-lDq8hoN8UfKxuR6OIL-KfOmFPXgi4Aiap79cQ0ymAM9tyPdOj5hbekD3odZsOPDhcvpMDMfbvWHELjf6FfHtmkOusVSex8l-7pxPsm5hKBzUq8oz/s1600/Kantor_Bupati_Mamasa.jpg" height="240" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Fandi Editing (Kantor Bupati Mamasa)</td></tr>
</tbody></table>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<b><br /></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<b><br /></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<b><br /></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<b>Perenungan<o:p></o:p></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<b><br /></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
Pada kesempatan
ini kita sebagai putra putri daerah Mamasa harus bersyukur kepada Tuhan karena
daerah kita Mamasa tetap berdiri kokoh sekalipun masi jauh dari harapan kita
sesunggunya. Tahun 2002 silam daerah kita resmi berdiri menjadi sebuah Kabupaten
sendiri setelah keluar dari induk Kabupaten yang dulunya di singkat Pol-Mas
(Polewali Mamasa), lantas apa yang kita sudah buat untuk daerah kita ini? Tidak semua orang Mamasa bisa menjawab
pertanyaan ini oleh karena mungkin belum menorehkan sebuah perestasi untuk
Mamasa. Namun mari kita satukan prinsip bahwa dengan menjaga nilai-nilai
budaya, membangkitkan semangat kelokalan, dan menumbuhkan mimpi-mimpi besar
untuk Kabupaten Mamasa sebetulnya kita sudah memberikan sebagian diri kita kepada daerah kita ini.</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
Kini kembali lagi rakyat memasa
memperingati sebuah moment yang sangat berharga di mana Mamasa pertama kali di
lekatkan sebuah identitas yaitu menjadi Kabupaten. Semangat yang tumbuh dari
semua kalangan benar-bennar pecah di saat moment itu tiba, tak terlihat dari
mereka bahwa kita masi banyak tanggung jawab yang belum kita selesaikan, tampak
kita larut dalam kecerian dengan moment yang luar biasa itu. Satu kata yang
terlintas dalam pikiran saya “Semangat kita masi terus berkobar” lantas apa
yang terlintas dalam pikiran mereka yang nota bene sebagai pengambil keputusan?
Saya juga mengharapkan mereka masi membangun misi-misi yang mulia untuk
kabupaten ini. Dengan sampainya Kabupaten mamasa di umur 13 tahun seyogyanya
kita telah berbangga dengan kreasi putra-putrinya yang diberi mandat oleh
rakyatnya namun kenyataan berbicara lain fakta tetap fakta, sekian lamanya waktu
yang kita lalui justru sajian yang kita dapatkan adalah keluhan dari kita
sendiri lantas siapa yang salah? Tidak ada yang perlu disalahkan yang perlu di
benahi adalah apakah kita sudah membangun “Kesadaran” tentang memilih siapa
yang terbaik di antara banyak orang yang pintar.</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<b>Tanggung Jawab<o:p></o:p></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<b><br /></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<b> </b>Masalah
yang paling krusial yang dihadapi Mamasa
hingga hari ini adalah boborkonya infrastruktur jalan. Dari pra kabupaten dan
pasca Kabupaten rakyat kita belum pernah menikmati jalan mulus seperti yang
telah dirasakan daerah lain di negri ini. Lelah bagi rakyat Mamasa untuk terus
menerus memohon kepada mereka yang di percaya agar jalan ini bisa di benahi. Namun
apa artinya jeritan itu nampaknya tak mengunggah niat mereka yang di angkat menjadi pemimpin. Tapi tak usah
berkecil hati kita tetap percaya bahwa tak ada orang yang ingin rumahnya di
musnahkan, tapi mungkin mereka harus di beri tahu bahwa kita masi punya anak
cucu, kita di bawahi system yang besar maka apakah terlalu penting jika kita
selalu bermain janggal dalam system. Semua orang percaya bahwa tidak ada system yang
benar-benar sempurna, tapi yang terpenting adalah apakah kita sudah bertanggung
jawab terhadap orang-orang yang sudah memberi kepercayaan.</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
Bapak ibu dan kauwla muda mari
kita membangun tekad bahwa ulang tahun Mamasa jangan hanya dimaknai sebagai
seremonial semata. Peringatan hari ulang tahun ini hanya sebatas peryaan tampa
makna, peringatan di mana anak-anak hingga dewasa hanya terlarut dalam
lomba-lomba tahunan. Bukan hal tersebut
yang menjadi bukti bahwa kita sudah
matang sebagai sebuah kabupaten. Tugas dan tanggung jawab daerah Mamasa sangatlah besar. Apabila dahulu pendiri
bangsa ini harus berjuang menumpahkan darah. Namun saat ini tugas tersebut
telah beralih dalam bentuk menumpahkan segala ide, gagasan, pemikiran yang
brilian untuk mengisi kekosangan yang menjadikan rakyat kita sulit keluar dari
kemelut suatu masalah. </div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<b>Angkat Pemimpin yang Punya Spiritualitas<o:p></o:p></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<b><br /></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
Kemungkinan ada yang bertanya
apa sih spritualitas itu? Orang yang memimpin secara sungguh-sungguh dengan
meletakan nilai-nilai budaya dan juga nilai-nilai hukum sebagai prisip utama
dalam mempin. Spiritualitas tidak terlepas juga dari unsur cinta terhadap ruang yang dipimpin. Sebuah teori
yang di sampaikan bapak dari bangsa India “Mahatma Ghandi” pelopor Kemerdekaan
dan filsofi politik serta anti kekerasan, dalam teorinya mengatakan bahwa dalam
dunia perpolitikan pemimpin harus berpolitik dengan punya prinsip moralitas. Jika
orang berpolitik tampa prinsip bagi Ghandi itu adalah salah satu dosa social seperti
yang di sampaikan lewat teorinya yaitu 7 dosa social. Dalam teori Ghandi mengingatkan
kita tentang prinsip yang hakikat dalam proses membangun suatu bangsa teori itu
di kenal dengan 7 dosa social, yang pertama adalah <i>science without</i> (Pengetahuan tampa kemanusiaan) yang kedua <i>worship without sacrifice</i> (kebaktian
tampa pengorbanan), ketiga <i>commerce
without morality</i> (perdagangan tampa moralitas) keempat <i>education without</i> character (pendidikan tampa karakter) kelima <i>wealth without work</i> (kekayaan tampa
kerja) keenam pleasure <i>without
consciousness</i> (kesanangan tampa kesadaran) ketuju politics <i>without principal</i> (politik tampa
prinsip). Pemikiran dari Mahatma Ghandi sangat relevan untuk menkaji ulang
tentang model kepemimpinan yang di bangun pemangku jabatan yang ada di Mamasa
di mana sangat Nampak mereka mempin lepas dari tanggung jawab, seolah
tidakmembangkitkan kesadaranya dalam memimpin. Loyalitas atas kekuasaan
menjadikan mereka menjadi lupa daratan. Lantas apa yang kita hendak buat jika
pemimpin demikian, apakah kita berpikir revolusi untuk menumbangkan saya rasa
ini bukan langkah yang bijak, bagi penulis kekuasaan selalu punya ujung
kendali, oleh karenanya ketika mereka yang sedang berkuasa tidak lagi mempu
memegang kendali dengan sendirnya, maka biarkan saja dan mari kita berpikir
kedepan untk memilih mereka-mereka yang terbaik dan belajar dari pemimpin
lawas.</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="color: red;"><br /></span></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;">
<b><span style="color: red;">“SELAMAT
ULANG TAHUN YANG KE 13 KABUPATEN MAMASA TUHAN MEMBERKATI SELURUH RAKYATMAMASA”</span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
</div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
</div>
</div>
Sapa Aja Fandihttp://www.blogger.com/profile/00484881490180852758noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-796797524547890291.post-40582750020133792712015-03-10T22:01:00.001-07:002015-03-10T22:01:06.783-07:00Orang Jakarta Mau ke Jogja Bilangnya ke Jawa, Mengapa?<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Menjadi
sebuah kebiasaan saya jika mendengar sebuah pernyataan yang lucu, yang unik
akan selalu tersave di pikiran saya. Pertanyaan di atas sudah kesekian kalinya
saya dengar sejak saya melanjutkan studiy di pulau Jawa. Hal yang mengesankan
pertama kali ketika berbaur dengan masyarakat Jawa adalah kultur tata karama
yang halus santun dan ramah, saya boleh katakana ini adalah cirri khas bagi
sebagian besar orang jawa. Dan kebetulan daerah yang saya tinggali di jawa
adalah daerah yang berdekatan dengan Kraton
Surakarta, dengan Kraton Yogyakarta, jadi tak heran masyarakatnya sangat
menjunjung tinggi budaya tata karma. Meskipun tata karma berlaku juga di daerah
lain tetapi ada beberapa pola pendekatan yang berbeda yang dimiliki masyarakat
jawa misalkan pendekatan bahasa yang halus tegur sapa senyum, lebih tepatnya mungkin
penulis sebut sebagai kearifan lokal adat jawa.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Tetapi
terlepas dari kultur orang jawa yang dikenal ramah di Indonesia, ada satu hal
yang membuat penulis penasaran. Berawal dari makan malam, beberapa jam yang lalu saya keluar makan
sendiri di warung angkringan. Secara kebetulan di warung tersebut ada beberap
anak club motor dari Jakarta yang habis berkunjung ke Pacitan (Jawa Timur) lalu
ke semarang dan akan kembali ke Jakarta, dalam perjalananya mau ke Jakarta
mereka sejenak beristrahat di warung yang kebetulan saya datangi. Singkat
cerita Saya memesan indo mie sama teh panas, sembari makan saya mencoba
mengawali obrolan dengan salah satu anak club motor yang kebetulan berasal dari
Jakarta, setelah beberapa menit ngobrol tiba-tiba temanya yang duduk di samping
berkata “Bang katanya besok anak Club
Vespa Jakarta Selatan mau turing juga ke jawa”
mendengar pernyataan itu saya tersenyum, dan saya pun langsung bertanya
ke mereka, mas kok teman-teman dari Jakarta kalau mau ke Salatiga apa Jogja
misalkan kok selalu bilang mau ke jawa padahal Jakarta juga masuk dalam pulau jawa.
Ia menjawab mungkin bahasanya kali yah
yang beda!! mendengar jawaban ini yang menurut saya sangat ambigu, saya kemudian
memberi sanggahan, mas.. kalau di tempat saya kan ada beberapa daerah juga
misalkan saya dari toraja mau ke makasar kan saya tidak katakan mau ke
Sulawesi, tetapi pasti katakana mau ke makasar, karena Sulawesi itu nama pulau,
apa bedanya dengan Jawa ia juga pulau yang di dalamnya ada Jakarta ada Semarang
ada Surabaya dll. Dari sanggahan saya membuat dia sentak terdiam, lalu ia
katakana ia juga sih yah mungkin ahli sejarah yang bisa jawab kali yah hehe
sambil sedikit tersenyum, aku juga bingung sihh.. ucapnya.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Dari
obrolan ini semakin membuat saya penasaran dengan pernyataan tersebut. Mengapa
harus mengatakan demikian yah, mungkin saudara-saudara ada yang bisa
member pandangan..</div>
</div>
Sapa Aja Fandihttp://www.blogger.com/profile/00484881490180852758noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-796797524547890291.post-40826358865264637782015-03-10T21:57:00.003-07:002015-03-10T21:57:47.728-07:00Keliru Mengindonesiakan SDM<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Implikasi
Pendidikan <o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Pendidikan adalah
sebuah proses pengubahan sikap dalam menuntut perkembangan untuk pendewasaan
diri. Aspek pendidikan menitik beratkan manusia sebagai pusat perubahan, oleh
karenanya pendidikan sangat berguna dan memabntu manusia lebih memahami
dunianya. Pendidikan dalam bahasa Yunani bersal dari kata padegogik yaitu ilmu
menuntun anak. Orang Romawi melihat pendidikan sebagai educare, yaitu
mengeluarkan dan menuntun, tindakan merealisasikan potensi anak yang dibawa
waktu di lahirkan di duni. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) pendidikan
berasal dari kata didik (mendidik), memelihara dan member latihan (ajaran
pimpinan) mengenai akhlak dan kecerdasan pikiran.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"> Dalam mendewasakan diri lewat pendidikan Negara membuat
beberapa kebijakan dalam dunia pendidikan, kebijaka tersebut di maksudkan agar
dunia pendidikan bisa menjawab tantangan globalisasi. Lewat pendidikan yang terus di kampanyekan
akhirnya munculalah beberapa tingkatan pendidikan yang mewarnai bangsa
Indonesia, mulai dari pendidikan Dasar
SD, SMP, dan SMA. Dengan bekal awal pendidikan lalu di lahirkan pulalah
system pendidikan yang bertaraf perguruan tinggi. Lewat media pendidikan
seperti inilah manusia-manusia di payungi oleh Negara dalam proses pendidikan
dari jenjang ke jenjang, segalanya di atur mulai system pendidikan dalam suatu
Negara bisa terpola dengan baik dan bisa menjadi asset dari Negara itu sendiri.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"> Bicara pendidikan tidak lepas ketika orang mulai membincangkan
SDM, sudah digariskan bahwa kekuatan manusia adalah berpikir, mengembangkan
daya berpikir tentu atas dasar instrument pendidikan, maka tak heran kemajuan
suatu daerah sangat ditentukan oleh berapa besar jumlah orang-orang
berpendidiknya. Bahkan bicara kemiskinan sekalipun pendidikan selalu menjadi
sebuah ukuran. Maka dari itu pendidikan adalah vitalitas sendi kehidupan
manusia, mengingat manusia dalam hidupnya berkompetisi.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Mengapa
Harus ke tempat lain mencari Pendidikan<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"> Sudah dikatakan sebelumnya bahwa pendidikan adalah bagian
sangat vital dalam kehidupan manusia. Karena besarnya peran pendidikan dalam
mengembangkan SDM maka tak heran pemerintah pun berinisiaatif untuk melahirkan
berbagai kebijak untuk mendorong putra-putri daerahnya untuk mengenyam
pendidkan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"> Dalam tulisan ini penulis ingin sedikit menyinggung
kebijakan pemerintah, dalam hal membiayai beberapa putra-putri daerah untuk
keluar mencari pendidikan-pendidikan yang katanya bermutu, kebijakan itu di
biasa disebut sebagai “Ikatan Pemda”, di Indonesia daerah yang di anggap
sebagai daerah yang pendidikan bermutu adalah Pulau Jawa dalam hal ini di ukur
dari “(Alumni, Infrastruktur dan Pengajarnya)”. Hal ini tebukti dengan banyakya
daerah di Indonesia atas kebijakan pemdanya mengirim putra-putrinya keluar pulau
jawa untuk kuliah. Secara pribadi harus saya akui bahwa hampir segalanya jika
kita bicara perkembangan memang pulau jawa jauh lebih maju di banding daerah
lain di Indonesia. Di kampus penulis sendiri di salatiga tepatnya jawa tengah
yaitu UKSW, hampir sebagian besar
mahasiswanya berasal dari pulau Indonesia bagian Timur, bahkan alumninya begitu
selesai ada yang langsung menjadi dosen di kampus itu sendiri, intinya begitu
lulus tidak pulang ke kampung halamanya untuk membangun daerahnya melainkan ia
sudah memutuskan untuk berdiam di tempat tersebut, berdiam di sutu tempat itu
sah sah saja dan itu juga pilihan rasional tapi maksudnya adalah apakah tidak
lebih bijak jika kita membangun daerah kita sendiri.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"> Dalam hal ini penulis menilai bahwa agak keliru rasanya
kebijakan tersebut, penulis berpikir kenapa bukan lembaga pendidiknya di benahi
di daerah itu sendiri malai dari systemnya, seleksi pengjar yang baik dan
membut aturan yang baik, lalu mendatangkan pengjar-pengajar dari luar yang
bermutu, bukan terus mennerus mengirimkan anak didik untuk keluar. Sekalipun
putra putri daerah itu cerdas kreatif dan berpendidikan tinggi tapi daerahny
tidak menyipkan ruang untuk mereka berkarya yah sama saja tidak berguna, oleh
karenanya yang terpenting adalah menyiapkan tempatnya lalu tempat itulah yan di
pikirkan bagaimana supaya ruang tersebut
berisi dengaan orang-orang yang bermutu. Jika dikatakan bahwa lingkungan yang
baik dapat mempengaruhi si subjek juga menjadi baik maka kenapa kita tidak menciptaakan
lingkungan yan baik tersebut kenapa harus keluar mencari? Jika bicara konteks
Indonesia semestinya pendidikn kita harus setara pada tingkat kemajuanya, ini
bukan soal rasis tapi ini soal bagaimna melihat Indonesia maju secara
universal.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"> Masalah yang berikut adalah teman-teman yang kulih
berstatus “Iktan Pemda” jurusnaya bukan kehendak bebasnya untuk memilih jurusn
di pergurun tinggi tapi jug ditentukan oleh pemda, misalkan teman-teman dari
Kalimantan dari sulawesi mahasiswanya sebagian besar diarahkan di keguruan
PGSD, begitu lulus secara serentak maka mereka masi menunggu pengangkatan untuk
resmi menjadi PNS karena lapangan pekerjaan terbatas sementara yang mau daftar
begitu banyak. Akhirnya ada yang menunggu sampai 3 tahun belum juga ada pengangkatan,
bahkan ada yang bilang kita ingin berkompetisi di bidang yang lain tapi
takutnya status pemda kita di cabut dan disuruh ganti rugi karena kita tidak
taat pada kesepakatan awal di mana kesepakatanya hanya menjadi seorang guru
bukan bidang lain. Selain itu juga
mungkin banyak yang potensinya bukan menjadi seorang guru tetapi karena
iming-iming di biaya kuliahnya maka akhirnya paksa untuk ikut ketimbang pakai
uang orang tua mending ikut pemda karena di bayarin. Apa yang saya katakana ini
tidak lebih dari opini saja dengan merujuk pada beberapa fakta yang penulis
temui, bahwa begitulah gambaran kebijakan ini, bagi penulis jika kita bicara
SDM kebijakan ini kurang efesien.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"> <o:p></o:p></span></div>
</div>
Sapa Aja Fandihttp://www.blogger.com/profile/00484881490180852758noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-796797524547890291.post-53904178361264013872015-03-10T21:54:00.000-07:002015-03-10T21:54:37.591-07:00Saya, Imajinasi, Kopi Hitam dan Membaca<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<b><br /></b></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<i>Logika mengantarmu dari A sampai ke Z, tetapi imajinasi akan membawamu
ke mana-mana.<o:p></o:p></i></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Logika mengajarku tentang
keruntutan dalam berpikir, lalu membuat sebuah keputusan, tetapi secara pribadi
saya mengagumi sebuah imajinasi karenai ia mengajarku bagaimana berpikir tampa
batas, sekalipun itu hal yang sangat tidak mungkin untuk saya lakukan, karena
bermimpi pada hal-hal yang besar adalah hal pokok dalam berimajinasi.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<b>Tentang Saya Menurut Sahabat<o:p></o:p></b></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Saya
di mata banyak teman-teman adalah orang yang unik, manusia bandel manusia
tempramen tendensius itulah penamaan dari temaan-teman, dalam aktivitas kuliah
pun tak jarang saya di usir oleh dosen dari kelas karena soal terlambat soal
ngotot di kelas seperti itulah saya. Mau dibilang ini adalah karakter ntahlah
aku juga sampai sekarang bingung karakter itu apa sih. Intinya saya tidak suka
di atur saya berpenampilan pun seenaknya sendiri tidak bisa membedakan ini
tempat yang harus berpakaian formal atau tidak saya samakan saja. Tapi kalau
soal diskusi soal baca buku itu adalah hobi saya diskusi apa pun itu mau yang
terkait studi atau stupid adalah satu kegemaran saya yang penting bisa kumpul
sama teman-teman tertawa bersama-sama, mungkin itu alasanya hingga hari ini saya
belum lulus-lulus karena kuliah dan bermain saya samakan saja hehehe, kafe
kampus saya berikan nama kampus 2 tidak
ada aktivitas pokok di kampus pasti waktu habis di kafe, kadang berangkat jam
10 pagi pulang jam 4 sore padahal Cuma di kafe. Intinya saya nyaman dengan
aktivitas itu, di kafe tentunya tidak asal duduk yah pasti cerita yang bermutu
sedikitlah sembari menikmati kopi hitam dan rokok GG hampir setiap hari
demikian.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<b>Imajinasi Tentang Perang Dunia<o:p></o:p></b></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Perna
di suatu hari saya ke kampus agak sore, sekitar jam 2 star dari kost, sebelum
masuk kampus saya membeli sebotol minuman bersoda setelah itu saya masuk di
kampus, tapi hari itu saya memutuskan untuk santai-santai di areal kampus hinga
sekitar 20 menit saya berjalan sembari menikmati kesejukan iklim kampus saya
akhirnya mampir di salah satu bangku yang ada di pojok lapangan sepak bola
kampus, hari itu benar-benar cerah, di saat itu pula pikiranku sudah mulai
memilah ide-ide yang membayangi tentang objek-objek yang saya amati di
sekelilingku, hingga akhirnya kutemukan satu objek di mana imajinasi memaksa
untuk harus kembali ke sejarah besar yang pernah terjadi di masa lalu sekalipun
saya tidak terlibat di masa itu. Objek itu adalah sekumpulan capung yang
beterbangan rendah di atas udara sembari mendekati ranting pohon tak hanya itu
padanganku juga mengamati daun-daun yang sudah kering jatuh dari rantingnya
hingga ia menyentuh tanah dan kadang di saat bersamaan abu-abu yang ada di
lapangan tiba-tiba mengepul dan membentuk ibarat asap sungguh kejadian-kejadian
yang simple ini memaksa pikiranku untk berimajinasi tentang bagaimana peranga
dunia terjadi di kala itu. Capung yang beterbangan ku ibaratkan sebagai
pesawat-pesawat tempur yang sedang menyerbu lawan, dan saya mengibaratkan
daun-daun yang jatuh adalah bom yang di jatuhkan dari pesawat, dan amatan
terakhirku melihat abu yang beterbangan adalah efek dari dentuman bom yang
dijatuhkan dari pesawat. Sunggu rangkai kejadian yang terjadi bersamaan tapi
bisa di rangkai dalam sebua cerita yang menarik, Sekalipun saya tidak hidup di
jjaman perang dunia tetapi lewat
imajinasi saya bisa membuat sepenggal cerita tentang kejadian tersebut.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<b>Tentang Kopi Hitam<o:p></o:p></b></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Banyak yang bilang semua kopi itu
sama, kalau warnanya ia sama-sama hitam, tapi kalau rasanya jelas berbeda, aromanya
saja berbeda. Hampir semua jenis kopi di Indonesia sudah ku nikmati, dari kopi
Lampung, Aceh, Flores, Toraja, Palembang, Kalimantan, Jawa, dll, dari berbagai
daerah ini masing menyajikan aroma yang khas, seorang penikmat kopi akan
menjatuhakan pilihanya pada satu rasa kopi jika saya pilihanku adalah Kopi
Toraja dan Palembang, maklum dari kecil lahir di dekat pohon kopi di pedalaman
Toraja hehe, kopi hitam bagi saya bisa memberi satu spirit, ini bukan
berlebihan, saya tak meminum kopi sehari bawaanya ingin di tempat tidur tapi
jika saya meminum kopi bawaanya ingin bercerita intinya ingin beraktivitas
sembari menikmati kopi, tak jarang tulisan saya itu berawal dari konco kopi
hitam ,hingga kuberi satu istilah “Khas” (kopi Hitam Saja). Kopi hitam memang identik
dengan pria itu alsanya jika saya duduk di suatu tempat dan melihat seorang
cewek yang meminum kopi hitam rasanya ingin berkenalan dengan dia biar bisa
menikmati kopi bersama, dan akhirnya kita bisa bernyanyi Join join kopi, hehe..
bagi saya kopi hitam itu minuman para pria yang suka berimajinasi. Jika cewek
menikmati kopi itu tentunya wanita-0wanita yang berseni tinggi, ini pengalaman
saya berkenalan dengan wanita-wanita penikmat kopi.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<b>Membaca<o:p></o:p></b></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
saya orang yang tidak suka di
atur, oleh karena baca buku tidak ada yang mengatur itu alasanya saya suka baca
buku, terkadang kesendirianku di ramaikan dengan bacaan-bacaan yang menarik
buku-buku kegemaran saya adalah Filsafat aliran-aliran budhisme karya-karya
Plato dkk, bacaan motivasi, dan social lainya, membaca buku adalah sebuah
petualangan tampa batas, saya tidak harus berjabat tangan dengan seorang Plato,
seorang Aristoteles, Albert Einstein, tapi lewat membaca saya bisa tau tentang
sebagian pikiran cemerlangnya dan sebagian isi dapurnya. Membaca adalah gerbang
untuk masuk dalam dunia yang luas, ia adalah akktivitas yang sangat sederhana
tapi implikasinya begitu besar. Ia bisa membentukmu menjadi sosok yang
professional tapi idealnya adalah rajin baca buku juga harus sering-sering
dibenturkan dengan kejadian di lapangan,
jangan hanya menjadi kutu buku. Baca buku lalu di samping ada kopi hitam
rokok 2 atau 3 batang cukuplah utk bacaan 2 bab buku luar biasa kan, jadi
jangan malas baca buku. </div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
Sapa Aja Fandihttp://www.blogger.com/profile/00484881490180852758noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-796797524547890291.post-19911926067512811492014-08-29T16:41:00.002-07:002014-08-29T16:42:47.569-07:00Antitesis Baik<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="background-color: white; color: #141823; font-family: 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 20px;">
Fenomena pilpres kali ini merupakan salah satu fenomena pilpres yang menarik semenjak era reformasi. Disebut demikian karena dapat dipastikan bahwa banyak orang menjadi jengkel, tertawa terpingkal-pingkal, gemas, dan emosi dengan salah satu kandidat presiden, yaitu bapak Prabowo Subianto. Prabowo membuat banyak orang berkomentar yang isinya hampir semua negatif tentang dirinya, disebabkan karena dianggap pencitraan yang dibangun tentang dirinya, pernyataan-pernyataan yang dibuat terkait dengan pilpres dan langkah-langkah nyata yang menurut banyak orang tidak konsisten. Ya, Prabowo sedang memperlihatkan antitesis. Antitesis yang diperlihatkan Prabowo adalah antitesis tentang apa yang disebut yang baik. Saya percaya bahwa kita akan berdebat tentang apa itu yang baik, namun jika yang baik itu kita taruh dalam konsep pilpres kali ini, maka banyak orang akan setuju bahwa kriteria itu ada dalam diri Bapak Joko Widodo. Tetapi sesungguhnya, menurut saya, Prabowo sendiri sedang memperlihatkan yang baik, hanya dalam cara yang berbeda - itu alasannya saya menyebutnya antitesis tentang yang baik. Artinya apa yang diperlihatkan Prabowo, bukan untuk menyangkal konsep yang baik, tetapi Prabowo sedang menggiring kita untuk melihat yang baik dalam sudut pandang yang lain, yang sama sekali berbeda dari biasanya kita lihat.</div>
<div style="background-color: white; color: #141823; font-family: 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 20px;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; color: #141823; font-family: 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 20px;">
Antitesis tentang yang baik itu terus diperlihatkan Prabowo dalam beberapa hal: pertama, perekrutan calon wakil presidennya. saya percaya bahwa kita semua mengetahui bapak cawapresnya Prabowo anaknya bermasalah secara hukum, tetapi tidak dikenakan sanksi hukum atas perbuatannya. Padahal, dalam setiap debat capres - cawapres, cawapres ini paling nyaring bicara tentang persamaan di depan hukum. Kedua, partai pendukung. Kita juga bersama-sama tahu bahwa petinggi-petinggi dari partai-partai pendukungnya hampir semua sedang terjerat masalah hukum. Ketiga, oknum-oknum dalam timsesnya. Kita juga tahu bahwa ada oknum yang saat ini menjadi timsesnya adalah oknum yang memiliki dosa, salah satunya adalah dosa lumpur lapindo. Keempat, pendamping (kuasa) hukumnya. Kita juga tahu betapa tidak kredibelnya mereka, sehingga hal yang paling konyol yaitu penghitungan angka total suara saja keliru; dan kesalahan penghitungan itu dilemparkan ke kalkulator, yang nyata-nyata dia adalah mesin, yang tunduk pada apa yang diminta oleh manusia.</div>
<div style="background-color: white; color: #141823; font-family: 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 20px;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; color: #141823; font-family: 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 20px;">
Dari empat hal ini, dugaan saya, Prabowo secara tidak langsung sedang membantu Bapak Jokowi untuk mulai melakukan seleksi sejak awal bahwa oknum-oknum ini, baiknya jangan sampai ada dalam pemerintahannya, atau bahkan dijadikan timnya. Bapak Prabowo juga sedang mengatakan kepada kita masyarakat Indonesia, inilah wajah-wajah mereka yang jika dipelihara terus-menerus akan berpotensi merugikan kita dan negara. Ya, lihat saja perilakunya; mungkin itu yang sedang disampaikan Prabowo secara simbolik pada kita semua.</div>
<div style="background-color: white; color: #141823; font-family: 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 20px;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; color: #141823; font-family: 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 20px;">
Tetapi, apakah dengan demikian kita lalu menjadi maklum dan berhenti melakukan kritik atas langkah-langkah yang sedang dibuat Tim Bapak Prabowo? saya pikir juga tidak. Mengapa? Kita adalah harapan beliau. Kita adalah bintang pemandu beliau tentang yang baik. Karena itu, teruslah tampilkan kritik tetang apa yang baik itu, sehingga beliau dapat terbantu memperlihatkan kepada kita antitesis tentang yang baik itu.</div>
<div style="background-color: white; color: #141823; font-family: 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 20px;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; color: #141823; font-family: 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 20px;">
Penulis, Onesimus Hihika, Mahasiswa UKSW, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Komunikasi</div>
<div style="background-color: white; color: #141823; font-family: 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 20px;">
Facebook https://www.facebook.com/ones.rives</div>
</div>
Sapa Aja Fandihttp://www.blogger.com/profile/00484881490180852758noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-796797524547890291.post-76931930947518349182014-03-25T06:11:00.002-07:002014-03-25T06:11:34.797-07:00GUBERNUR SUL-BAR TIDAK PRO RAKYAT<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif";">Konsep
<i>nation State</i> tidak mungkin hancur
dalam tempo yang lama. Yang perlu di jaga dan diwaspadai adalah agar <i>nation-state</i> dengan ideologi
nasionalismenya jangan dijadikan berhala. Untuk indonesia secara teoritik
“kemanusiaan yang adil dan beradab” adalah payung nasionalisme bangsa ini. Jadi
ideal sekali, seklaipun dalam kenyataanya menempu jalan yang berbeda. Namun,
para pemimpin negeri ini belum paham makna tersebut.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif";"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif";"> Indonesia semestinya secara kultural
lebih kokoh karena bangsa lahir sebagai negara, tetapi tidak demikian yang
terjadi . saya melihat kelemahan terbesar terletak pada pemimpin. Sejak
proklamasi kita telah mempunyai
pemimpin-pemimpin hebat, tetapi tidak efektif. Mereka gagal membangun
bangsa ini secara berencana. Kita harus jujur bahwa bangsa indonesia bisa
bertahan hingga hari ini terutama karena kedarmawanan alam. Sekalipun lautan
kemisikinan masi terbentang luas celakanya adalah kenyataan bahwa bumi yang darmawan ini
menjumpai manusia-manusia yang sering lupa daratan lupa lautan. Orang baik masi
banyak kita jumpai, tetapi tidak berada dalam posisi untuk bertindak efektif,
kekuatan orang baik inilah yang harus di galang untuk tujuan-tujuan besar
menyelamatkan masa depan bangsa.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif";"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif";"> Nasib buruk inilah yang di alami
beberapa daerah di indonesia termasuk Sul-Bar,
sebuah propinsi hasil pemekaran dari sul- sel pada tanggal 5 oktober
2004, terhitung sudah 14 tahun menjadi propinsi tetapi daerah yang bernaung di
dalamnya masi banyak yang tak berdaya, berdasrakan data yang ,di himpun oleh
KPDT sulbar di temukan masi ada 4 kabupaten yang masi tertinggal di antaranya
adalah <span style="background-color: #fefefe; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial;">Mamuju,
Majene, Mamasa, Polewali<span class="apple-converted-space"> mandar </span>(Polman),
dan Mamuju Utara. Kendala terbesar yang di alami oleh beberapa daerah di sulbar
adalah SDM yang masi rendah, infrastruktur, ekonomi, dan juga aspek budaya
seperti kesenian masyarkatnya tidak dibina maka tidak heran beberapa kesenian
daerah mulai hilang karena tidak diberdayakan. Nasib ketertinggalan beberapa
daerah di Sul-bar menuai banyak protes yang juga beragam dari berbagai
kalangan. Jika dilihat secara geografis sulbar adalah daerah yang cukup kaya,
dan kemungkinanya untuk setara dengan Sulawesi Selatan sangat besar. Hal
penulis katakan karena masing daerah di sulbar memiliki potensi yang berbeda
dan juga masing menjanjikan. Mislkan di mamuju kebun kelapa sawit cokelat,
kelapa, adalah kekayaan yang sangat memungkinakan memajukan perekonomian masyarakat.
Majene polewali juga di jumpai hasil pertanian warga yang bergerak di bidang
pertanian seperti sawa, dan perkebunan dan juga hasil laut yang cukup melimpah,
Mamasa di daerah ini adalah daerah pegunungan yang sangat subur dan alamnya
yang masi homogen, di daerah mamasa masyarakatnya lebih bergerak pada sektor
pertanian, perkebunan, dan juga hasil hutan seperti rotan dan kayu untuk bahan
bangunan dan juga menwarkan banyak objek wisata yang cukup memukau, sayangnya
potensi yang di miliki beberapa daerah ini tidak diperhatikan secara serius
oleh pemerintah sehingga daerah-daerah ini masi sangat tertinggal.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif";"><span style="background-color: #fefefe; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="background-color: #fefefe; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; font-family: Arial, sans-serif;"> Namun
faktanya tidak serupa yang di jumpai pada masyarakat, kemiskinan dan ketertinggalanlah
yang lebih nampak di daerah ini. Tidak ada masyarakat yang menolak perubahan ke
arah yang lebih baik, dan tak ada kebaikan yang tertutup dengan perubahan,
melainkan hal ini sinkron yang mestinya dirasakan oleh masyarakat. Oleh karena
fakta yang memaksa masyarakat untuk harus geram apatis, dan bahkan seolah-olah
menyerah dengan keadaan, tak lain kekesalan ini ditujukan kepada orang yang
pernah dipilihnya menjadi seorang pemimpin. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="background-color: #fefefe; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; font-family: Arial, sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="background-color: #fefefe; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; font-family: Arial, sans-serif;"> Kritik demi kritik yang terus dikumandangkan seolah-olah
sedang berbicara pada si tuli, bibir serasa sudah kehabisan kata-kata namun tak
satu pun respon yang mereka berikan. Saat ini situasi mulai memanas di
kabupaten Mamasa sebagian besar jejaring sosial yang dijadikan sebagai media
diskusi orang mamasa yang menjadi ternding topic adalah seputar kegagalam
pemerintah daerah dan pemerintah propinsi, yang dinilai tidak mampu menjalnkan
tugasnya sesuai dengan yang di amanatkan oleh rakyata mamasa. Tak hanya di
media sosial di beberapa kecamatan juga membicarakan topik yang sama. Bahkan
akhir-akhir ini beberapa media sosial yang bergerak di bidang pers memberitakan
bahwa Mamasa ingin bersatu kembali dengan Propinsi Sulawesi Selatan ketimbang
beranaung di bawa pemerintah sul-bar yang hanya di jadikan sebagai bagian yang
bersyarat, tapi tidak diperhatikan kemajuan daerahnya. Berita ini semakin dibenarkan
dengan isu infrastruktur jalan yang menghubungkan antar Mamasa dan kota-kota
lainya seperti polewali hingga tembus makasar yang hingga kini tak ada
perubahan yang signifikan, dan memang penulis pun mengakui jika itu disebut
jalan utama sangat tidak tepat jika di lihat bentuk fisiknya. Lalu apa curhat
seorang gubernur bupati dan aparatur
pemerintah lainya jika melintas di jalan yang tidak layak dilalui
kendaraan ini. Ataukah mereka memerintah
di luar kesadaran.? <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="background-color: #fefefe; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; font-family: Arial, sans-serif;"><br /></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<i><span style="background-color: #fefefe; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; font-family: Arial, sans-serif;">Wahai pak Gubernur dan Pak Bupati, jangan menjadikan
kemiskinan yang menghabiskan semangat kami, jangan jadikan pemberontakan
sebagai hiburan, kami tau di kota Mamasa yang kami cintai ini jarang hiburan
namun bukan berarti anarkisme yang dikemas dalam demonstrasi sebagai hiburan
yang kalian sajikan kepada kami. Kami tau kami tak punya kapasitas untuk maju
oleh karenanya kami membutuhkan pemimpin yang siap memacu kekurangan kami
sehingga kelemahan kami menjadi kekuatan, Pak Gubernur dan Pak Bupati yang kami
hormati andaikan bukan kedarmawanan alam yang kuat menopang daerah yang anda
pimpin mungkin daerah ini akan menjadi
sarang kemiskinan, sarang keterbelakangan. Mamasa, ada hingga hari ini itu
karena tuntunan alam yang setia. Ingat alam tiadak akan berbicara bahwa mereka
butuh campur tangan manusia, maka jangn tunggu alam berbicara baru bapak
bergerak menyelamatkan rakyat mamasa. Rakyat tidak mengenang janji namun mereka
mengenang implementai dari janji yang anda telah katakan saat anda menyatakan
siap untuk di berikanan amanat oleh sang pemilik demokrasi yaitu rakyat.</span></i><i><span style="font-family: "Arial","sans-serif";"><o:p></o:p></span></i></div>
</div>
Sapa Aja Fandihttp://www.blogger.com/profile/00484881490180852758noreply@blogger.com6tag:blogger.com,1999:blog-796797524547890291.post-48806034372847730112014-03-25T06:01:00.006-07:002014-03-25T06:01:12.944-07:00Potret Perempuan dalam Iklan<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: .5in;">
Perempuan
sesungguhnya bukan hanya menghadapi musuh lama (laki-laki), tetapimusuh baru
yang lebih perkasa, yakni kapitalisme. Laki-laki bahkan telah dimanfaatkan oleh
kapitalisme untuk bersama-sama
melestarikan struktur hubungan gender yang timpang. Pelestarian
ketimpangan hubungan itu tidak hanya menyebabkan perempuan semakin
tersubordinasi, tetapi juga menyebabkan terjadinya subordinasi perempuan oleh
perempuan sendiri. Hal ini nampak dala posisi yang ditempati perempuan dalam
iklandi mana di satu sisi perempuan merupakan alat persuasi di dalam menegaskan
citra sebuah produkdan sisi lain perempuan perempuan merupakan konsumen yang mengkonsumsi
produk kapitalisme. </div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: .5in;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Iklan
sebagai ruang gerak baru bagi perempuan telah memungkinkan perempuanuntuk
mengespresikan dan mengaktualisasikan diri. Keseluruhan konsep perempuan
kemudian mengalami transformasi dan perempuansebagai orang yang terliabat dalam
kegiatan domestik,sebagai pekerja keluarga, atau sebagai masyarakat second clas
menjadi perempuan yang lebih otonom dan penuh kebebasan. Dunia iklan bagi perem.puan
telah menjadi basis politik emansipasi,
dalam usaha perempuan keluar dari ikatan=-ikatan tradisional dan masa lalu.
Namun demikian, dunia iklan berorientasi pada kelompok tertentu sehingga
kelompok (perempuan) yang tidak memiliki akses mengalami subordinasi.
Keberadaan perempuan dalam iklan ini sesungguhnya juga menggelisahkan perempuan
lain, karena produk yang ditawarkan oleh sebuah iklan telah membangkitkan
fantasi begitu banyak perempuan lain terhadap produk mengingat perempuan
merupakan kelompok pembelanja terbesar</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: .5in;">
Kehadiran
perempuan dalam iklan juga telah mentransformasikan tatanan kehidupan secara
meluas; nilai tentang gaya dan cara berpakaian yang lebih bervariasi, seperti
nilai sexi-ness dari sebuah pakaian yang
diiklankan; nilai humbungan laki-0laki dan perempuan yang lebih terbuka
(sseperti yang tampak dalam berbagai iklan penyegar mulut dan alat kebugaran)
atau nikai kemewahan dalam gaya hidup (seperti hadirnya berbagai perangkat
modernitas, dari mobil, handphone, hingga perhiasan-perhiasan) yang semua itu
menegaskan nilai autentik kehadiran seseorang. Implikasi tersebut muncul
berkaitan dengan kecenderungan iklan memotret aspek tertentu dari perempuan,
yakni bentuk tubuh, keindahanya, dan kesegaran tubuh. Selain merupakan faktor
pernting dalam seleksi sosial, keterlibatan perempuan dalam periklanan juga
menjadi faktor dominan dalam sosialisasi nilai, khusunya nilai tentang
“keperempuanan” bahkan debora lupton beranggapan bahwa iklan-iklan pada
dasarnya menggunakan tubuh perempuan untuk membangkitkan daya tarik erotik
terhadap produk (lupton, 1994).</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: .5in;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<b> </b>Keberadaan
perempuan seperti yang terlihat dalam iklan tampaknya ditentukan oleh
serangkaian hubungan rumit. Tubuh yang merupakan bagian yang paling private
dari seseorang perempuan telah menjadi milik publik yang tampak dari cara tubuh
perempuan di tampilkan. Iklan yang menonjolkan bentuk penampilan, dan keindahan
tubuh di tayangkan ke rumah-rumah dan berbagai tempat publik di mana proses
beleajar berlangsung. Dari fenomena tersebut yang menjadi menarik adlah proses
ini tidak menyebabkan terbentuknya potret perempuan yang baru, tetapi lebih
merupakan “penegasan kembali” potret lama di mana perempuan merupakan objek
seks. Seksisme akhirnya semakin menguat.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Di
sini memang terjadi pergeseran dalam menampilkan image perempuan dari objek
seks ke sifa glamor dan kebebasan, namun ini lebih disebabkan oleh kepenltingan
produk di mana difat perempuan yang ditampilkan di sesuaikan dengan produk
oyang ingin di iklankan, bukan usaha langsung untuk memotret kebebasan dan
kemampuan perempuan. Oleh karena itu menurut penulis iklan menjadi penghambat dalam perkembangan
peran perempuan, khusunya karena ia melestarikan citra perempuan sebagai objek
seks, ibu dan istri yang baik, atau orang yang melayani.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Selain
iklan fenomen tersebut juga dapat ditemukan di beberapa film yang diluncurikan
akhir-akhir ini, seperti misalkan filim
yang bernuansa horor, sebagian besar film-film indonesia yang horor menampilkan
para perempuan yang berpenampilan vulgar, maka yang menjadi pusat hiburan
sesungguhnya adalah bukan pada karakter yang ingin disampaikan lewat film
melainkan mediasi tubuh yang di tampilakan pemeran perempuanya, padahal jika di
pikir secara logika, korelasi antara horor dan penampilan seksi sesungguhnya
sangat jauh. Penempatan laki-laki
sebagai “subjek” dan perempuan sebagai
“objek” merupakan pemosisian yang dilestarikan dalam berbagai bentuk wacana.
Wacana yang dibangun oleh artis sendiri menarik untuk disimak karena
memperlihatkan baaimana perspektif “designe”.
</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Proses
dominasi kapaitalisme membuatr saya sangat tertarik melihat fenomena tersebut
dengan mengunakan pendekatan dari pemikian Foucault sebagai <i>the death of the subject</i>, dalam hal ini
perempuan sebagai subjek telah mati, di mana ia tidak lagi dapat mengendalikan
dirinya sendiri, tetapi telah dikendalikan
oleh ideologi dan kepentingan pasar, aktivitas konsumsi menjadi panglima
kehidupan. Dan perempuan sesungguhnya merupakan produk dari kehidupan sosial
tersebut sehingga ia tersubordinasi oleh kepentingan-kepentingan dan
harapan-harapanumum yang ingin melihat perempuan sebagai objek. Oleh karena itu
ketika kita aberbicara tentang kekerasan terhadap perempuan, maka bukanlah
pemukulan, perkosaan, atau beban fisik yang dialami perempuan yang perlu dipperhatian.
Keseluruhan wacana publik yang dibagnun oleh berbagai agen sosial adalah
kekuatan dhsyat yang melahirkan berbagai bentuk kekerasan itu karena ia telah
membangun sebuah dunia yang gelap di mana hantu-hantu (laki-laki dan permpuan)
saip memangsa perempuan.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<b>Referensi<o:p></o:p></b></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
1996 “Seks Gender dan reproduksi
Kekuasaan” Agus Dwiyanto</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
2008 “Feminist Thought” Rosemarie
Putnam Tong”</div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
2000 “Perempuan dalam Wacana
Perkosaan” Eko Prasetyo & Suparman Marzuni<b><o:p></o:p></b></div>
</div>
Sapa Aja Fandihttp://www.blogger.com/profile/00484881490180852758noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-796797524547890291.post-66727628753318507132014-03-25T05:58:00.000-07:002014-03-25T05:58:24.826-07:00Hegemoni Senior dalam Kegiatan Ospek <div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: .5in;">
Kasus kekerasan
yang dilakukan sekumpulan mahasiswa yang tergabung dalam tim ospek atau yang di
sering di sapa senior angkatan, menjadi momok yang Nampak menakutkan bagi
beberapa siswa yang baru lulus dari banguku SMA. Tindakan-tindakan kekerasan
yang dilakukan terhadap adik-adik junior sangat beragam, mulai dari kekerasan
fisik, mental bahkan ada yang sudah mengarah pada tindakan asusila. tiga bulan
yang lalu kultur pendidikan kembali tercoreng dengan menyebarnya berita yang
memilukan yang datang dari seorang mahasiswa baru di Surabaya, di mana
mahasiswa tersebut bernama Fikri asal NTT meninggal dunia akibat beberapa tindakan
kekerasan yang menimpa dirinya pada saat ospek dilakukan oleh senior dari
kampus ITN. Kejadian tersebut semakin memanas ketika beberapa foto yang
berhasil di kumpulkan terlihat tindakan-tindakan senior yang memperlakukan
gaya-gaya erotis terhadap maba perempuan dan juga kekerasan fisik. Bahkan
menurut media yang meliput ada juga yang disuru oral dengan mengunakan buah
wortel yang menyerupa alat kelamin pria, sungguh tindakan yang sangat memalukan
yang dilakukan oleh kaum-kaum yang dikatakn orang yang sedang mengemban
pendidikan.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: .5in;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Senior
dalam kultur akademik tidak lagi menjadi sebuah sapaan atas yang lebih di
anggap tua dan di hargai, sebagaimana dalam kultur masing-masing daerah yang di
luar dari bangku pendidikan juga sering
di di terapkan bahwa bagaimana kita menghargai yang lebih tua. Namun
akhir-akhir ini senior di maknai menjadi sesuatu yang tinggi dan
dominan dalam lingkungan kampus dan juga menjadi sebuah identitas baru bagi
mahasiswa-mahasiswa senior untuk berbuat seenak perutnya terhadap mahasiswa
baru. Beberapa tindakan-tindakan yang merusak citra pendidikan yang dilakukan
oleh beberapa pelajar-pelajar ini menjadi trauma tersendiri bagi anak-anak yang
ingin melanjutkan pendidikanya, dan ini terus di warisi setiap pergantian taun
ajaran, jika mereka sebelumnya saat di ospek di sajikan dengan
tindakan-tindakan yang kasar dan juga keras, maka mereka pun akan melakukan hal
yang sama terhadap yang baru masuk dan inilah yang mungkin saya sebut ajang
balas dendam.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Meskipun
sebelumnya hal itu penulis sudah smenyadari tentang beberapa kekerasan ospek
dalam perguruan tinggi, tapi penulis tetap berprinsip bahwa saya akan menolak dan
memutuskan tidak kuliah di kampus manapun jika kampus tersebut menyajikan ospek
yang mengutamakan ospek fisik, namun beruntung saya berhasil masuk di salah
satu universitas swasta di Jawa tengah yang menyajikan ospek yang di luar yang
saya tidak inginkan. Ospek yang saya dapatkan justru menjadi semangat baru
saya dalam mengembangkan potensi yang
saya ingin kembangkan dalam pendidikan saya karena ospeknya menyentuh pada aspek sosialisasi, seperti bersih-bersi
kampung dan juga perkenalan bagi warga, pembinaan yang meskipun di lakukan di
lapangan yang diselimuti terik matahari tapi tidak apa –apa yang penting kepala
terisi karena memang ospek demikianlah yang sekiranya menyentuh di aras
pendidikan. Dan di kampus yang ini juga sangat jarang mengunakan kata senior
dan junior melainkan sapaan yang lebih akrab yaitu “Kak untuk yang senior sapaan
dek untuk yang masi junior” , kata ini
sesungguhnya sama saja namun terkdang beberapa orang yang keliru memakni
tentang senior ketika identitas ini dilekatkan kepad sesorang.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Namun
bukan berarti karena di kampus penulis kata ‘senior dan “junior” jarang
digunakan akhirnya saya mengkritisi, tetapi karena saya menilai secara pribadi
kata tersebut Nampak tidak etis dalam lembaga pendidikan. Dalam padangan
penulis selain dalam ospek dengan
mengunakan kata senior ini sering kali mengungkung kemampuan bagi yang junior dalam berbicara oleh karena yang senior selalu
diposisikan sebagai yang tertinggi dan bahkan bisa jadi mengkalim dirinya yang
selalu benar, sementara dalam lembaga pendidikan yang di utamakan adalah
produktifitas berpikir, bukan sebuah identitas yang tidak jelas. Mungkin agak
hiperbola jika saya katakana ini adalah ‘kasta’ yang dibangun oleh kultur
pendidikan, tetapi memang nyatanya seperti demikian yang terjadi, faktalah yang
meringankan penulis untuk berbicara demikian. Sangatlah tidak bijak jika ospek
dalam lembaga pendidikan melampau ospek-ospek yng di gunakn oleh orang-orang
militer saat pendidikan, jika militer menerapkan hal demikian tidaklah
mengherankan karena memang itu adalah persyaratan untuk menguji stamina fisik
dan juga mental. Tapi apa jadinya jika model tersebut di terapkan dalam lembaga
pendidikan seperti kampus, ini sama sekali tidak sinkron dengan apa yang
dicita-citakan lembaga pendidikan. Dalam penyelenggaran ospek yang dilakukan
oleh senior mahsiswa yang tidak sesuai dengan syarat lembaga pendidikan misalkan
di suruh lari di lapangan yang kapasitanya sebesar lapangan bola, dan itu
dilakukan beberapa kali dan kecenderungan itu dilakuka di matahari yang panas,
dan tidak disediakan air minum, lalu sisi apa yang di kemabangkan jika di
korelasikan dengan pendidikan?<b>,d</b>i
botakin semabari di perintahkan oleh seniornya untuk pusap, lari, minum air di
gelas kemudian di join ke beberap peserta ospek? Ada kaitan tidak dengan pendidikan
?, dan bayangkan jik hl ini terus di kembangkn dri genersi-ke generasi dan mengkar
dalam kultur pendidikn kita maka berhenti kita bicara tentang pendidikan yang
berbasis pengembangan pemikiran yang lebih maju.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: .5in;">
Kasus kekerasan
yang dilakukan sekumpulan mahasiswa yang tergabung dalam tim ospek atau yang di
sering di sapa senior angkatan, menjadi momok yang Nampak menakutkan bagi
beberapa siswa yang baru lulus dari banguku SMA. Tindakan-tindakan kekerasan
yang dilakukan terhadap adik-adik junior sangat beragam, mulai dari kekerasan
fisik, mental bahkan ada yang sudah mengarah pada tindakan asusila. tiga bulan
yang lalu kultur pendidikan kembali tercoreng dengan menyebarnya berita yang
memilukan yang datang dari seorang mahasiswa baru di Surabaya, di mana
mahasiswa tersebut bernama Fikri asal NTT meninggal dunia akibat beberapa tindakan
kekerasan yang menimpa dirinya pada saat ospek dilakukan oleh senior dari
kampus ITN. Kejadian tersebut semakin memanas ketika beberapa foto yang
berhasil di kumpulkan terlihat tindakan-tindakan senior yang memperlakukan
gaya-gaya erotis terhadap maba perempuan dan juga kekerasan fisik. Bahkan
menurut media yang meliput ada juga yang disuru oral dengan mengunakan buah
wortel yang menyerupa alat kelamin pria, sungguh tindakan yang sangat memalukan
yang dilakukan oleh kaum-kaum yang dikatakn orang yang sedang mengemban
pendidikan.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: .5in;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Senior
dalam kultur akademik tidak lagi menjadi sebuah sapaan atas yang lebih di
anggap tua dan di hargai, sebagaimana dalam kultur masing-masing daerah yang di
luar dari bangku pendidikan juga sering
di di terapkan bahwa bagaimana kita menghargai yang lebih tua. Namun
akhir-akhir ini senior di maknai menjadi sesuatu yang tinggi dan
dominan dalam lingkungan kampus dan juga menjadi sebuah identitas baru bagi
mahasiswa-mahasiswa senior untuk berbuat seenak perutnya terhadap mahasiswa
baru. Beberapa tindakan-tindakan yang merusak citra pendidikan yang dilakukan
oleh beberapa pelajar-pelajar ini menjadi trauma tersendiri bagi anak-anak yang
ingin melanjutkan pendidikanya, dan ini terus di warisi setiap pergantian taun
ajaran, jika mereka sebelumnya saat di ospek di sajikan dengan
tindakan-tindakan yang kasar dan juga keras, maka mereka pun akan melakukan hal
yang sama terhadap yang baru masuk dan inilah yang mungkin saya sebut ajang
balas dendam.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Meskipun
sebelumnya hal itu penulis sudah smenyadari tentang beberapa kekerasan ospek
dalam perguruan tinggi, tapi penulis tetap berprinsip bahwa saya akan menolak dan
memutuskan tidak kuliah di kampus manapun jika kampus tersebut menyajikan ospek
yang mengutamakan ospek fisik, namun beruntung saya berhasil masuk di salah
satu universitas swasta di Jawa tengah yang menyajikan ospek yang di luar yang
saya tidak inginkan. Ospek yang saya dapatkan justru menjadi semangat baru
saya dalam mengembangkan potensi yang
saya ingin kembangkan dalam pendidikan saya karena ospeknya menyentuh pada aspek sosialisasi, seperti bersih-bersi
kampung dan juga perkenalan bagi warga, pembinaan yang meskipun di lakukan di
lapangan yang diselimuti terik matahari tapi tidak apa –apa yang penting kepala
terisi karena memang ospek demikianlah yang sekiranya menyentuh di aras
pendidikan. Dan di kampus yang ini juga sangat jarang mengunakan kata senior
dan junior melainkan sapaan yang lebih akrab yaitu “Kak untuk yang senior sapaan
dek untuk yang masi junior” , kata ini
sesungguhnya sama saja namun terkdang beberapa orang yang keliru memakni
tentang senior ketika identitas ini dilekatkan kepad sesorang.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Namun
bukan berarti karena di kampus penulis kata ‘senior dan “junior” jarang
digunakan akhirnya saya mengkritisi, tetapi karena saya menilai secara pribadi
kata tersebut Nampak tidak etis dalam lembaga pendidikan. Dalam padangan
penulis selain dalam ospek dengan
mengunakan kata senior ini sering kali mengungkung kemampuan bagi yang junior dalam berbicara oleh karena yang senior selalu
diposisikan sebagai yang tertinggi dan bahkan bisa jadi mengkalim dirinya yang
selalu benar, sementara dalam lembaga pendidikan yang di utamakan adalah
produktifitas berpikir, bukan sebuah identitas yang tidak jelas. Mungkin agak
hiperbola jika saya katakana ini adalah ‘kasta’ yang dibangun oleh kultur
pendidikan, tetapi memang nyatanya seperti demikian yang terjadi, faktalah yang
meringankan penulis untuk berbicara demikian. Sangatlah tidak bijak jika ospek
dalam lembaga pendidikan melampau ospek-ospek yng di gunakn oleh orang-orang
militer saat pendidikan, jika militer menerapkan hal demikian tidaklah
mengherankan karena memang itu adalah persyaratan untuk menguji stamina fisik
dan juga mental. Tapi apa jadinya jika model tersebut di terapkan dalam lembaga
pendidikan seperti kampus, ini sama sekali tidak sinkron dengan apa yang
dicita-citakan lembaga pendidikan. Dalam penyelenggaran ospek yang dilakukan
oleh senior mahsiswa yang tidak sesuai dengan syarat lembaga pendidikan misalkan
di suruh lari di lapangan yang kapasitanya sebesar lapangan bola, dan itu
dilakukan beberapa kali dan kecenderungan itu dilakuka di matahari yang panas,
dan tidak disediakan air minum, lalu sisi apa yang di kemabangkan jika di
korelasikan dengan pendidikan?<b>,d</b>i
botakin semabari di perintahkan oleh seniornya untuk pusap, lari, minum air di
gelas kemudian di join ke beberap peserta ospek? Ada kaitan tidak dengan pendidikan
?, dan bayangkan jik hl ini terus di kembangkn dri genersi-ke generasi dan mengkar
dalam kultur pendidikn kita maka berhenti kita bicara tentang pendidikan yang
berbasis pengembangan pemikiran yang lebih maju.</div>
</div>
Sapa Aja Fandihttp://www.blogger.com/profile/00484881490180852758noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-796797524547890291.post-43444807982629776012014-01-31T11:22:00.001-08:002014-01-31T11:22:19.105-08:00Demonstrasi Besar-besaran di Kabupaten Mamasa sangat Mungkin terjadi<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<b>(Potret nasib Mamasa)<o:p></o:p></b></div>
<table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="float: left; margin-right: 1em; text-align: left;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjL5Wm__xtMUqFvnjbgY1fnWnl-OUxtfAhSLkjl9p6qGbHLMXCEJWOdCM2XxU5GF0s4aPB9Mw5SWz75qiw8gqUmX0357jYl8NkFRvxrvuyMT42olbhwWhuoLoLCESFog2lDfpXNl6tIpNjC/s1600/20131104_tenaga-outsourcing-pln-bandung-menggelar-demonstrasi_4928.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; margin-bottom: 1em; margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjL5Wm__xtMUqFvnjbgY1fnWnl-OUxtfAhSLkjl9p6qGbHLMXCEJWOdCM2XxU5GF0s4aPB9Mw5SWz75qiw8gqUmX0357jYl8NkFRvxrvuyMT42olbhwWhuoLoLCESFog2lDfpXNl6tIpNjC/s1600/20131104_tenaga-outsourcing-pln-bandung-menggelar-demonstrasi_4928.jpg" height="198" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Aksi</td></tr>
</tbody></table>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<b><br /></b></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Tak terasa umur mamasa hingga
hari ini sudah 12 tahun menjadi sebuah kabupaten setelah pecah dari kabupaten
induk yaitu Pol-Mas. Namu dampak pembangunan di daerah mamasa sebagaian besar masyarakat
menilainya tidak maksimal dan sangat memprihatinkan. Bagaimana tidak semenjak
mamasa belum menjadi kabupaten jalan poros polewali mamasa hingga kini
kondisinya masi sama pada hal sudah disebut sebagai kabupaten. Jika masalah
tata ruang dijelaskan di mamasa secara keseluruhan mungkin hanya 2 % yang punya
nilai psoitif selebihnya adalah masalah. Oleh karena itu penulis hanya mengambil 1 sampel masalah
yaitu infrastruktur jalan. Hampir semua kalangan rakyat mamasa mengeluhkan
dengan keprihatinan yang sama tentang
jalan utama dari mamasa ke polewali.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Ironisnya
jalan yang boleh dikatakan sebagai jalan utama dalam sejarah dirintisnya
mamasa, seolah-olah diabaikan, justru jalan yang menghubungkan mamasa, malabo,
mambi tembus kemamuju yang di proritaskan padahal jalan ini sangat sepi penguna
jalanya, apa maksudnya?. Jalan dari mamasa ke polewali boleh dikatakan sangat
ramai pengguna jalanya karena menghubungkan banyak daerah yang bisa menyuplai
kebutuhan-kebutuhan orang mamasa, tapi faktanya hingga hari ini jalan tersebut
hanya di tambal pasir dan kerikil, meskipun sudah beberapa dilakukan
pengaspalan tapi yah seadaanya bisa di lihat langsung seperti apa fakta di
lapangan. Dalam analisa saya nampaknya pemerintah propinsi dengan kabupaten
juga memainkan politik dalam soal ini, semoga saja salah. Dengan mengacu kepada
permasalah infrastruktur ini sangat beralasan jika masyarakat mulai geram,
karena apa pun alasanya ini menjadi bagian dari kehidupan rakyat mamasa.</div>
<table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="float: left; margin-right: 1em; text-align: left;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgQcQB1qRXFpGbJL8t_EQUs0XiCQ4zfLfm7KkvEAvY2yWWA-Pr0RqbJbL65ONln1GPBELFo_laNNNKQQLRwLI73p43ZDGJxjYPOo-9yaxWrYwpGnBypGuVmhIVFT6Bxvuw2PndGJ8WaAaOK/s1600/dff.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; margin-bottom: 1em; margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgQcQB1qRXFpGbJL8t_EQUs0XiCQ4zfLfm7KkvEAvY2yWWA-Pr0RqbJbL65ONln1GPBELFo_laNNNKQQLRwLI73p43ZDGJxjYPOo-9yaxWrYwpGnBypGuVmhIVFT6Bxvuw2PndGJ8WaAaOK/s1600/dff.jpg" height="125" width="200" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">jalan poros Mamasa</td></tr>
</tbody></table>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjLhavkVz5VDmolHpPVqquXSB5x-yAlmFbqKa3SS-BIaPOyOnvfB-y_I4g1ehxncPEfOtHwgRDr1UqsOE9hpEp_TPAi23ylE3RuK8O1xevNf8cypSy1q1a7gGMnvjr1JaTR8GRXzPesZLiR/s1600/fds.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjLhavkVz5VDmolHpPVqquXSB5x-yAlmFbqKa3SS-BIaPOyOnvfB-y_I4g1ehxncPEfOtHwgRDr1UqsOE9hpEp_TPAi23ylE3RuK8O1xevNf8cypSy1q1a7gGMnvjr1JaTR8GRXzPesZLiR/s1600/fds.jpg" height="212" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">jalan poros Mamasa</td></tr>
</tbody></table>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<br />
<br />
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiKa3kdIYrU_ZcgNeIa4rxzjaFK79uGTqaNRZXPaHvw_3ySHve7AMAd98VjKtyak3LvnhlobbW_gytIO1v-O7XKg3-HzfQjlCf5CyUebeZ-JyfT84bimAFdCherha6teYjtryTQB6DTeECO/s1600/gss.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiKa3kdIYrU_ZcgNeIa4rxzjaFK79uGTqaNRZXPaHvw_3ySHve7AMAd98VjKtyak3LvnhlobbW_gytIO1v-O7XKg3-HzfQjlCf5CyUebeZ-JyfT84bimAFdCherha6teYjtryTQB6DTeECO/s1600/gss.jpg" height="103" width="200" /></a> Melalui
tulisan ini penulis sangat berharap ada sebuah nilai yang bisa diyakini bersama
semua masyarakat untuk bisa mengembalikan daerah kita untuk bisa lebih dekat
dengan pembangunan yang berkelanjutan dan mengedepankan kehidupan rakyat itu
sendiri, karena esensi demokrasi mesti melindungi rakyat. Jika akhir-akhir ini
ada wacana untuk melakukan aksi turun jalan untuk protes terkait masalah di
atas, maka itu sangatlah wajar dan sangat diharapkan. Karena ssesungguhnya
pemerintah memahami apa yang ingin mereka lakukan namun karena melawan egonya
tentang ‘kekuasaan uang’ yang sudah
melekat lama yang sulit di tinggalkan maka dari itu rakyatlah yang selalu
menanggung imbasnya. Bagi penulis proses negosiasi, diplomasi dengan pemerintah
kita di mamasa bukanlah hal yang tepat, karena orang mamasa di besarkan dalam
filsofi <b><i>“misa kada di potuo pantan kada dipomate” </i></b>yang menurutku
filsofi ini sudah menjunjung tinggi tentang kemanusiaan, jika filsofi ini benar di sadari dan
dilekatkan dalam setiap tindakan mestinya kita dipimpin oleh pemerintah yang
bermartabat mengedepankan nilai norma dan HAM, tapi jika hal ini sebaliknya
maka itu berarti kesengajaan dan kerakusan.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Jika
demonstrasi besar-besara terjadi di Mamasa, maka kerurgian ini bukan ada di
pemerintah namun ada di masyarakat, karena demostrasi adalah jalan terakhir dan
ini adalah bagian dari revolusi maka imbasnya adalah trauma bagi anak cucu. Tapi
kalau ini tidak dilakukan maka rakyat mamasa dan juga generasinyalah yang
paling rugi karena terus di kerangkai oleh sistem dan pemimpin yang tak mampu
meletakan nilai humanis dalam mengontrol sistem. Pernyataan di atas nampaknya
ambigu namun jika ditarik benang merahnya tentu ada salah satu yang di
eliminasi antara sistem atau yang memimpin sistem, rakyat tidak mungkin di
eliminasi. oleh karena itu demostrasi besar-besaran sangat mungkin terjadi,
jika kesadaran terus di bungkam oleh pemerintah kabupaten dan propinisi. Seorang
sejarawan modern bernama Toynbee mengatakan “manusia disebut manusia buka
ketika ia bisa menguasai sumber daya menguasai tehknologi , tapi manusia
disebut manusia ketika fajar kesadaranya telah bangkit, jika kesadarnya belum
bangkit maka ia belum menjadi Homo Sapiens yang sudah berpikir, namun masi Homo
Erectus yang hanya bisa berjalan tegak lurus.</div>
</div>
Sapa Aja Fandihttp://www.blogger.com/profile/00484881490180852758noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-796797524547890291.post-83681301455363690202013-11-12T21:54:00.001-08:002013-11-12T21:54:29.230-08:00KEARIFAN LOKAL ORANG MAMASA<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<!--[if gte mso 9]><xml>
<w:WordDocument>
<w:View>Normal</w:View>
<w:Zoom>0</w:Zoom>
<w:TrackMoves/>
<w:TrackFormatting/>
<w:PunctuationKerning/>
<w:ValidateAgainstSchemas/>
<w:SaveIfXMLInvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid>
<w:IgnoreMixedContent>false</w:IgnoreMixedContent>
<w:AlwaysShowPlaceholderText>false</w:AlwaysShowPlaceholderText>
<w:DoNotPromoteQF/>
<w:LidThemeOther>EN-US</w:LidThemeOther>
<w:LidThemeAsian>X-NONE</w:LidThemeAsian>
<w:LidThemeComplexScript>X-NONE</w:LidThemeComplexScript>
<w:Compatibility>
<w:BreakWrappedTables/>
<w:SnapToGridInCell/>
<w:WrapTextWithPunct/>
<w:UseAsianBreakRules/>
<w:DontGrowAutofit/>
<w:SplitPgBreakAndParaMark/>
<w:DontVertAlignCellWithSp/>
<w:DontBreakConstrainedForcedTables/>
<w:DontVertAlignInTxbx/>
<w:Word11KerningPairs/>
<w:CachedColBalance/>
</w:Compatibility>
<w:BrowserLevel>MicrosoftInternetExplorer4</w:BrowserLevel>
<m:mathPr>
<m:mathFont m:val="Cambria Math"/>
<m:brkBin m:val="before"/>
<m:brkBinSub m:val="--"/>
<m:smallFrac m:val="off"/>
<m:dispDef/>
<m:lMargin m:val="0"/>
<m:rMargin m:val="0"/>
<m:defJc m:val="centerGroup"/>
<m:wrapIndent m:val="1440"/>
<m:intLim m:val="subSup"/>
<m:naryLim m:val="undOvr"/>
</m:mathPr></w:WordDocument>
</xml><![endif]--><br />
<!--[if gte mso 9]><xml>
<w:LatentStyles DefLockedState="false" DefUnhideWhenUsed="true"
DefSemiHidden="true" DefQFormat="false" DefPriority="99"
LatentStyleCount="267">
<w:LsdException Locked="false" Priority="0" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Normal"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="heading 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 7"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 8"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 9"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 7"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 8"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 9"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="35" QFormat="true" Name="caption"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="10" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Title"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="1" Name="Default Paragraph Font"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="11" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtitle"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="22" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Strong"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="20" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="59" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Table Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Placeholder Text"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="1" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="No Spacing"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Revision"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="34" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="List Paragraph"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="29" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Quote"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="30" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Quote"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="19" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="21" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="31" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Reference"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="32" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Reference"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="33" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Book Title"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="37" Name="Bibliography"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" QFormat="true" Name="TOC Heading"/>
</w:LatentStyles>
</xml><![endif]--><!--[if gte mso 10]>
<style>
/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:"Table Normal";
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-priority:99;
mso-style-qformat:yes;
mso-style-parent:"";
mso-padding-alt:0in 5.4pt 0in 5.4pt;
mso-para-margin-top:0in;
mso-para-margin-right:0in;
mso-para-margin-bottom:10.0pt;
mso-para-margin-left:0in;
line-height:115%;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:11.0pt;
font-family:"Calibri","sans-serif";
mso-ascii-font-family:Calibri;
mso-ascii-theme-font:minor-latin;
mso-fareast-font-family:"Times New Roman";
mso-fareast-theme-font:minor-fareast;
mso-hansi-font-family:Calibri;
mso-hansi-theme-font:minor-latin;}
</style>
<![endif]-->
<table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="float: left; margin-right: 1em; text-align: left;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi0BuKrDYczMCHQXRV3yLmBFXv3xw5bVavhKQjzHqBSmUFx1-tCyoXyrT-fXadKdUejKS3woAhBishNbXG6PABnsLCijd3HO50cA5eWtyfP2J-Z7q0XZDpwfJe41BsVmyZ_B-VXNn4rzsvC/s1600/Pas0682.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; margin-bottom: 1em; margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="150" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi0BuKrDYczMCHQXRV3yLmBFXv3xw5bVavhKQjzHqBSmUFx1-tCyoXyrT-fXadKdUejKS3woAhBishNbXG6PABnsLCijd3HO50cA5eWtyfP2J-Z7q0XZDpwfJe41BsVmyZ_B-VXNn4rzsvC/s200/Pas0682.jpg" width="200" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Anak kecil yg lgi bakar kue </td></tr>
</tbody></table>
<br />
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: .5in;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: .5in;">
Bicara sola
masyarakat berarti menunjuk pada sekumpulan manusia sedangkan bicara soal
kearifan berarti menunjuk pada pola perilaku yang khas dalam masyarakat. Kearifan
adalah sebuah kebiasaan dalam sebuah daerah yang itu mencirikan tentang praktek
kehidupan masyarakatnya, ia dikatakan arif ketika nilai-nilai kebiasaan it terus
dilakukan secara berulang-ulang dan itu melekat pada pelapisan social masyarakatnya.
Unsur kedaerah yang terpenting adalah karakter masyarakatnya, karakter ini
dilihat secara keseluruhan dalam aspek<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>social.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: .5in;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="mso-tab-count: 1;"> <table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="float: right; margin-left: 1em; text-align: right;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhoh82apsBy_aSYKd8xHnGOLv4_EU3Ox3Jw1aalIMU-uOSyICKqKunQMCPxHpBlH88uU6Gfzx0nRjHcMNgEK5WJc4m19Drm2pYJgksn9rA1JL1Ljotgh-CxwKm7Id8bJm4OorqkSmgprhX0/s1600/hjhhj.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; margin-bottom: 1em; margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhoh82apsBy_aSYKd8xHnGOLv4_EU3Ox3Jw1aalIMU-uOSyICKqKunQMCPxHpBlH88uU6Gfzx0nRjHcMNgEK5WJc4m19Drm2pYJgksn9rA1JL1Ljotgh-CxwKm7Id8bJm4OorqkSmgprhX0/s1600/hjhhj.jpg" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Panen padi</td></tr>
</tbody></table>
</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Suatu
hari seorang teman mahasiswa yang dari lampung mengatakan bahwa gotong royong
sesungguhnya saya tidak temukan di Jawa yang mana banyak orang bilang bahwa
dijawalah gotong royong<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>benar-benar
hidup, namun hal itu justru saya temukan benar di pulau Sulawesi <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>orang berpesta orang syukuran orang bikin
rumah orang berduka adalah perbandingan yang sangat tepat dimana kita melihat symbol
gotong royong di pula Sulawesi (tutur temanku). Pernyataan demikian
mengingatkan saya pada daerahku yaitu Mamasa bahwa di mana pernyataan<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>teman saya di atas memang benar adanya, sebuah
kearifan local yang paling kental di daerah kita adalah system gotong royong
yang sangat tinggi, di saat kita panen padi di sawa misalkan, <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>kita melihat segerombolan orang yang datang
untuk ikut memanen padi sang pemilik sawah tampa diminta harus datang atau
membuat rumah atau acara lainya ini sudah tertanam dalam jiwa orang mamasa
mungkin aku sebut sebagai “kesadaran local”.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Seiring
mengalirnya kritikan demi kritikan dari banyak masyarakat khususnya masyarakat
awam terkait pembangunan di mamasa namun bagi penulis kearifan tidak akan
disetarakan dengan dunia politik atau seputar iklim birokrasi di Mamasa,dalam
pandangan penulis luhurnya nilai kelokalan lebih bisa menopang eksistensi
daerah itu sendiri ketimbang menjadikan iklim politik sebagi asumsi dasar. Kedua
hal ini sangat penting<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>untuk
keberlangsungan pembangunan namun tentu harus bermartabat. Bicara soal kearifan
local di Mamasa tidak hanya dengan icon gotong royong namun tutur kata, tata karama
yang benar-benar diturunkan dari pemula-pemula peradaban “Kondo Sapata” itu
juga berhasil diturunkan secara matang untuk Mamasa, hingga akhirnya ini
menjadi budaya berkomunikasi bagi masyarakatnya sebuah nilai yang tak terukur
yang diwariskan para leluhur kita. Saya teringat sebuah motto lembang kondo
sapaa yang mengatakan <b style="mso-bidi-font-weight: normal;">“Moi tau sipoloan
kayu ke mettamai tondok ke marupa tau <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>di
angga toi”</b><span style="mso-spacerun: yes;"> </span><i style="mso-bidi-font-style: normal;">yang artinya biarpun orang yang stengah berbadan kayu jika datang di
kampung kita, <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>tapi berwajah manusia juga
harus di anggap, </i>motto ini benar-benar kaya makna dan semoga ini
benar-benar terus melekat dalam kehidupan orang mamasa.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Dalam
diri penulis harus diakui bahwa warisan nilai tentang kearifan tersebut banyak
mempengaruhi saya, dan bahkan nilai itu bisa mengkondisikan saya pada tempat
yang berbeda, ada cirri kemamasaan saya yang terus terbawa ketika saya bergumul
dengan orang lain, tidak dapat disangkal tentang nilai tersebut sebagai orang
yang sadar akan hal ini mestinya bersyukur atas kearifan tersebut, nilai-nilai
yang telah melekat sejak lama tidak dirubah oleh lingkungan yang baru ia tetap
hidup, ini jugalah yang penulis sebut sebagai “keagungan tradisi”. Mengaku orang
mamasa harus ada miniature tentang tradisi orang mamasa yang anda harus bawa,
semoga anda jgua memiliki yang sama dengan penulis.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="mso-tab-count: 1;"></span>Merujuk
pada karakter masyarakat mamasa yang peka akan tata karma dalam berbahasa,
gotong royong yang kuat, tapi kok ini tidak terjadi dalam iklim perpolitikan
yah? Pertanyaan ini mengkhari tulisan ini.<span style="mso-tab-count: 1;"> </span></div>
</div>
Sapa Aja Fandihttp://www.blogger.com/profile/00484881490180852758noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-796797524547890291.post-62223891991214346842013-11-03T07:12:00.003-08:002013-11-03T07:12:38.198-08:00Sulit Menemukan Keluhuran Politik di Negri ini<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<!--[if gte mso 9]><xml>
<w:WordDocument>
<w:View>Normal</w:View>
<w:Zoom>0</w:Zoom>
<w:TrackMoves/>
<w:TrackFormatting/>
<w:PunctuationKerning/>
<w:ValidateAgainstSchemas/>
<w:SaveIfXMLInvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid>
<w:IgnoreMixedContent>false</w:IgnoreMixedContent>
<w:AlwaysShowPlaceholderText>false</w:AlwaysShowPlaceholderText>
<w:DoNotPromoteQF/>
<w:LidThemeOther>EN-US</w:LidThemeOther>
<w:LidThemeAsian>X-NONE</w:LidThemeAsian>
<w:LidThemeComplexScript>X-NONE</w:LidThemeComplexScript>
<w:Compatibility>
<w:BreakWrappedTables/>
<w:SnapToGridInCell/>
<w:WrapTextWithPunct/>
<w:UseAsianBreakRules/>
<w:DontGrowAutofit/>
<w:SplitPgBreakAndParaMark/>
<w:DontVertAlignCellWithSp/>
<w:DontBreakConstrainedForcedTables/>
<w:DontVertAlignInTxbx/>
<w:Word11KerningPairs/>
<w:CachedColBalance/>
</w:Compatibility>
<m:mathPr>
<m:mathFont m:val="Cambria Math"/>
<m:brkBin m:val="before"/>
<m:brkBinSub m:val="--"/>
<m:smallFrac m:val="off"/>
<m:dispDef/>
<m:lMargin m:val="0"/>
<m:rMargin m:val="0"/>
<m:defJc m:val="centerGroup"/>
<m:wrapIndent m:val="1440"/>
<m:intLim m:val="subSup"/>
<m:naryLim m:val="undOvr"/>
</m:mathPr></w:WordDocument>
</xml><![endif]-->
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"> <table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEitrsDzDyLGQ2267tGUWu3MQnnNqAFpzTvAcYTAPe_QA5Lvj6I6UuHu5pw9BrF7cbxOKV55qUtahqgrHuPRNNNxvCIdUjOG1y5K3fAnIQ1AKuSqxfsbCszRZ6l1OghofLdk7d-4MSfDsiWS/s1600/mural-politik-_131018154432-744.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="189" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEitrsDzDyLGQ2267tGUWu3MQnnNqAFpzTvAcYTAPe_QA5Lvj6I6UuHu5pw9BrF7cbxOKV55qUtahqgrHuPRNNNxvCIdUjOG1y5K3fAnIQ1AKuSqxfsbCszRZ6l1OghofLdk7d-4MSfDsiWS/s320/mural-politik-_131018154432-744.jpg" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Sumber http://www.republika.co.id/</td></tr>
</tbody></table>
</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Bicara soal politik banyak
masyarakat sudah menjadi apatis dengan iklim perpolitikan di Negeri ini itu
karena keburukan citra yang diperanakan oleh beberapa Politisi itu alasanya
citra Politik menjadi buruk di beberapa masyarakat. Untuk menelusuri kebenaran
hipotesis ini terlalu mudah untuk ditelusuri dari atas sampai kebawa bangsa ini
cukuplah referensi tentang buruknya cintra politik yang di perankan actor-aktor
bangsa ini. hampir semua aspek social seperti, ekonomi social budaya, rumpun
politik tampa prinsip ini berkembang biak seolah-olah menjadi sebuah kewajiban
tampa memandang ia sedang memegang kendali yang luhur, di Indonesia realitas
yang terkadang mengatakan kepada kita bahwa politik itu kotor, di dalamya
terdapat KKN pemaksaan kepetingan jual beli suara bahkan sekalipun hukum di
rupiakan, politik digambarkan sebagai alat yang tepat dalam pemenuhan hasrat
dengan kesewenang-wenangan.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Pendidikan tentang etika yang di mulai dari orang tua
kemudian ke jenjang pendidikan dan lingkungan masyarakat menjadi tak bermakna saat
sudah meraih posisi penting dalam sebuah masyarakat. Ini mungkin menurut
analisis penulis salah satu teka teki tentang manusia, di mana manusia
berproses begitu lama dalam membekali diri dengan harapan ia bisa menjadi baik
dan bisa teranggap dalam sebuah komunitas ternyata hal demikian hanya <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>kebanyakan tejadi dimana ia baru memulai
sebuah misi. Kekuasaan ketika menjadi sebuah tujuan utama tidaklah masalah dan
itu dambaan bagi banyak orang namun kekuasaan mestinya dilihat<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>sebagai salah satu tanggung jawab social,
melekatnya sebuah identitas kekuasaan dalam diri seseorang menjadi tanda di
mana ia telah menjadi lider bagi orang yang “dikuasainya” kekuasaan bukan
dimaknai sebagai tindakan kekuasaan yang agresif arogan <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>yang pada akhirnya memunculka keserakaaan
terhadap sesuatu, jika hal ini terjadi maka hak orang lain sekalipun bisa di
raih lewat kekuasaan tersebut.</span></div>
<h5 style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span></span><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; font-weight: normal; mso-bidi-font-weight: bold;">Matinya
keluhuran Politik sebagian besar dimatikan oleh orang-orang yang menganggap
dirinya paham betul tentang politik, politik jika dilihat cara kerjanya memang
ia tak menginginkan pikiran netral ia tetap ingin lebih, kompetisinya sangat
jelas bahwa bermain dalam iklim politik mestinya pandai dalam memainkan
strategi. Ada anekdot juga yang mengatakan bahwa jika seorang anak diwaktu
kecil ia menyenangi permainan mobil-mobilan atau<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>bongkar pasang berarti kelak ia sekolah
masuknya di tehnik, seorang anak jika ia suka gambar corat coret tembok berarti
sekolah nanti dimasukan ke sastra seni, namun jika anak suka mengambil uang
orang tuanya dengan sembunyi maka tempatnya di politik hehehe hal ini semakin
menciderai citra politik, penulis kurang paham betul bahwa apakah anekdot ini
betul, dan apa pula kaitanya dengan politik? Sejauh ini belum ada survey
tentang hal demikian, apakah memang politisi sebelum manggung memang sudah sering
‘nakal’ di saku ayah ibunya, sejauh ini yang penulis tau Gubernur hingga
Presiden harus berbekal Surat Keterangan Kelakuan Baik dari Polres. </span></h5>
<h5 style="text-align: justify;">
<span class="usercontent"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; font-weight: normal; mso-bidi-font-weight: bold;">Dalam <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>literatur, kata “politik’
yang berasal dari bahasa Yunani mempunyai makna yang berkaitan dengan serba
keteraturan, keindahan dan kesopanan bagi warga kota. Maka tugas utama polisi,
kata yang serumpun dengan politik, adalah menjaga keteraturan dan keindahan
kota (polis) sehingga prilaku polisi harus selalu santun (polite). Pada
perspektif ketatanegaraan, keteraturan dan kesantunan hidup bersama itu dijaga
dan diperjuangkan oleh para politisi. Begitu luhurnya ilmu dan misi politik,
sehingga Aristoteles menyebutnya sebagai seni tertinggi untuk mewujudkan
kebaikan bersama (commond and highest good) bagi seluruh Negara. Mengapa
politik meruapakn ilmu yang paling mulia dan menempati kedudukan yang
tertinggi? Karena menurut Aristoteles dalam Nicomachean Ethics, semua ilmu
cabang yang lain di bawah kendali dan akan melayani implementasi ilmu politik
guna menciptakan kehidupan sosial yang nyaman, teratur dan baik.</span></span></h5>
<h5 style="text-align: justify;">
<span class="usercontent"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; font-weight: normal; mso-bidi-font-weight: bold;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Politik memang
mengajarkan tentang bagaimana memperoleh kekuasaan namun politik juga
mengajarkan bagaimana cara penggunaan kekuasaan yang etis. Kekuasaan enaknya
adalah ia bisa digunakan dalam melakukan segalah hal termasuk menghalalkan
segala cara untuk memnuhi hasrat pribadi, lalu bagaimana membangun politik yang
beretika humanis, tidak menakutkan bersahabat. Untuk memunculkan ini semua
tentunya dengan Politik yang punya ‘prinsip’ politik harus dilihat sebagai
tanggung jawab (responsibility) dan amanah Tuhan dalam mengimplementasikan
undang-undang, taat akan hukum mendengar aspirasi membantu yang lemah, dan juga
bagaimana agar politik kekuasaan itu senantiasa direfleksikan bergandengan
dengan dimensi kemanusiaa. jika kesadaran demikian di tanamkan maka keluhuran politik akan dirasakan oleh manusia.</span></span><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt;"></span></h5>
<!--[if gte mso 9]><xml>
<w:LatentStyles DefLockedState="false" DefUnhideWhenUsed="true"
DefSemiHidden="true" DefQFormat="false" DefPriority="99"
LatentStyleCount="267">
<w:LsdException Locked="false" Priority="0" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Normal"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="heading 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 7"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 8"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 9"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 7"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 8"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 9"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="35" QFormat="true" Name="caption"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="10" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Title"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="1" Name="Default Paragraph Font"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="11" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtitle"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="22" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Strong"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="20" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="59" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Table Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Placeholder Text"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="1" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="No Spacing"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Revision"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="34" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="List Paragraph"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="29" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Quote"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="30" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Quote"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="19" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="21" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="31" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Reference"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="32" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Reference"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="33" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Book Title"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="37" Name="Bibliography"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" QFormat="true" Name="TOC Heading"/>
</w:LatentStyles>
</xml><![endif]--><!--[if gte mso 10]>
<style>
/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:"Table Normal";
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-priority:99;
mso-style-qformat:yes;
mso-style-parent:"";
mso-padding-alt:0in 5.4pt 0in 5.4pt;
mso-para-margin-top:0in;
mso-para-margin-right:0in;
mso-para-margin-bottom:10.0pt;
mso-para-margin-left:0in;
line-height:115%;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:11.0pt;
font-family:"Calibri","sans-serif";
mso-ascii-font-family:Calibri;
mso-ascii-theme-font:minor-latin;
mso-fareast-font-family:"Times New Roman";
mso-fareast-theme-font:minor-fareast;
mso-hansi-font-family:Calibri;
mso-hansi-theme-font:minor-latin;}
</style>
<![endif]--></div>
Sapa Aja Fandihttp://www.blogger.com/profile/00484881490180852758noreply@blogger.com3tag:blogger.com,1999:blog-796797524547890291.post-61478469505192276332013-11-01T15:05:00.001-07:002013-11-01T15:10:11.531-07:00Burung Garuda Mitos atau Fakta<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="float: left; margin-right: 1em; text-align: left;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgtlUM9KUnm14JOhtvwu42Mc-WFySMmOMP0JsRGHW_e94175-UO_P6d2_H4yTGn9BjUqwHUIBknpDUB8GjrsGf0j-WHQi6xMn7Yqk6UlOTDel3e1pWf8Lb8pMoYLxLH3sjbgBpRPT7wbbfT/s1600/arti-lambangri.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; margin-bottom: 1em; margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="" border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgtlUM9KUnm14JOhtvwu42Mc-WFySMmOMP0JsRGHW_e94175-UO_P6d2_H4yTGn9BjUqwHUIBknpDUB8GjrsGf0j-WHQi6xMn7Yqk6UlOTDel3e1pWf8Lb8pMoYLxLH3sjbgBpRPT7wbbfT/s1600/arti-lambangri.jpg" title="Sumber Bintancenter.blogspot.com" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Garuda</td></tr>
</tbody></table>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Selaku warga Negara
Indonesia mendengar kata Garuda tentu mengerti bahwa itu adalah lambang NKRI,
lalu pertanyaanya adalah burung garuda itu hanya fakta atau mitos? Di kalangan
masyarakat pertanyaan tentang eksistensi burung garuda masi terus
dipertanyakan bahwa apakah spesies
burung garuda memang ada, sama halnya dengan penulis masi juga terus
bertanya-tanya tentang keberadaan burung yang menjadi lambang Negara indonesia.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"> Ataukah spesies burung garuda ini pernah ada tapi sudah
punah? Tapi jika itu pernah ada tentu peneliti-peneliti pernah menulis tentang
burung tersebut apalagi dengan dijadikanya burung ini menjadi lambang Negara,
tapi saya belum pernah menemukan buku yang benar-benar membahas secara mendalam
tentang keberadaan burung garuda. Burung garuda jika dilihat secara fisik ada
kemiripan dengan gambar burung yang dijadikan lambang kerjaan samudera pasai
bahkan ada beberapa artikel yang mengatakan bahwa Indonesia meniru dari
kerajaan samudra pasai. Dalam cerita Mahabarata </span><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">burung Garuda digambarkan sebagai burung yang perkasa, setia
kawan, dan berani. Burung Garuda adalah kendaraan Dewa Wisnu ketika
berkelana ke penjuru Bumi, menurut para ahli burung, garuda hanya digambarkan
sebagai burung yang berjambul, dan selebihnya itu di ambil dari cerita
mahabarata.<o:p></o:p></span></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhJAhj4gefdgIcytXXabGuhWtsvqGI_jgqfuSQ1-xEWqYM4iXHjc1mkLR9SsJhQH64RDkPgWconm9CWBlsjq5tATE8d4pvSz4686NveQkhiHRFNSD7ohBGiKORnS5iFEvLZHPsVBZJ78AD3/s1600/Mirip.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="116" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhJAhj4gefdgIcytXXabGuhWtsvqGI_jgqfuSQ1-xEWqYM4iXHjc1mkLR9SsJhQH64RDkPgWconm9CWBlsjq5tATE8d4pvSz4686NveQkhiHRFNSD7ohBGiKORnS5iFEvLZHPsVBZJ78AD3/s320/Mirip.jpg" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Lambang NKRI & Lambang Kerajaan Samudera pasai</td></tr>
</tbody></table>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjbxVy-AmudGcu5iFuIlMtV5evX8Tlc8hEBtVFbgE2iBQOo3Vtj6fjsi7hcvzlu2fZb36FDscfGHIo-zUVbr1FUiVcVcDLTUPzXf1dxhTZxGGoZt5khyphenhyphenPnMxMbKHOXkL8LyqyaRN9ZC1lGI/s1600/elang+jawa.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="Bintancenter.blogspot.com" border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjbxVy-AmudGcu5iFuIlMtV5evX8Tlc8hEBtVFbgE2iBQOo3Vtj6fjsi7hcvzlu2fZb36FDscfGHIo-zUVbr1FUiVcVcDLTUPzXf1dxhTZxGGoZt5khyphenhyphenPnMxMbKHOXkL8LyqyaRN9ZC1lGI/s320/elang+jawa.jpg" title="Elang Jawa" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Elang Jawa (Sumber Bintancenter.blogspot.com</td></tr>
</tbody></table>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> Di Indonesia sendiri salah satu
burung yang memiliki kemiripan dengan burung garuda adalah elang jawa namun
itupun tidak keseluruhan bentuk fisik garuda memiliki kemiripan dengan elang
jawa. Timbul pertanyaan bagi saya bahwa jika burung garuda ini memang pernah
ada berarti ia tidak di Indonesia dugaan penulis mungkin ia pernah ada di India
karena merujuk pada kisah mahabarata tentang burung garuda, dari beberapa
referensi yang penulis baca burung garuda esensialnya tidak lebih hanya mitos
dalam cerita mahabarata. Lalu pertanyaan selanjutnya adalah mengapa ia menjadi
lambang Negara RI, kenapa bukan Elang jawa atau jenis burung yang lain, apakah
karena ceritanya burung Garuda yang begitu sakti dalam beberapa mitos maka ia dijadikan sebagai lambang Negara, lalau jika ia mitos
berarti kasaranya adalah lambang Negara kita adalah “Mitos”.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><br /></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Dari
sudat pandang teman-teman sendiri bagaimana melihat lambang Negara kita yang
hingga hari ini masi terus dipertanyakan beberapa orang karena tidak adanya
referensi yang betul-betul mengulas secara mendalam tentang burung garuda,
ataukan memang kebenaranya garuda hanya terjadi dalam mitos..??<o:p></o:p></span></div>
</div>
Sapa Aja Fandihttp://www.blogger.com/profile/00484881490180852758noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-796797524547890291.post-51664197773464286082013-10-06T00:32:00.002-07:002013-10-06T00:32:14.087-07:00BANGSA INI JADI ARENA TANDINGAN UNTUK KORUPTOR (CUT MK, DKK)<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">
<!--[if gte mso 9]><xml>
<w:WordDocument>
<w:View>Normal</w:View>
<w:Zoom>0</w:Zoom>
<w:TrackMoves/>
<w:TrackFormatting/>
<w:PunctuationKerning/>
<w:ValidateAgainstSchemas/>
<w:SaveIfXMLInvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid>
<w:IgnoreMixedContent>false</w:IgnoreMixedContent>
<w:AlwaysShowPlaceholderText>false</w:AlwaysShowPlaceholderText>
<w:DoNotPromoteQF/>
<w:LidThemeOther>EN-US</w:LidThemeOther>
<w:LidThemeAsian>X-NONE</w:LidThemeAsian>
<w:LidThemeComplexScript>X-NONE</w:LidThemeComplexScript>
<w:Compatibility>
<w:BreakWrappedTables/>
<w:SnapToGridInCell/>
<w:WrapTextWithPunct/>
<w:UseAsianBreakRules/>
<w:DontGrowAutofit/>
<w:SplitPgBreakAndParaMark/>
<w:DontVertAlignCellWithSp/>
<w:DontBreakConstrainedForcedTables/>
<w:DontVertAlignInTxbx/>
<w:Word11KerningPairs/>
<w:CachedColBalance/>
</w:Compatibility>
<m:mathPr>
<m:mathFont m:val="Cambria Math"/>
<m:brkBin m:val="before"/>
<m:brkBinSub m:val="--"/>
<m:smallFrac m:val="off"/>
<m:dispDef/>
<m:lMargin m:val="0"/>
<m:rMargin m:val="0"/>
<m:defJc m:val="centerGroup"/>
<m:wrapIndent m:val="1440"/>
<m:intLim m:val="subSup"/>
<m:naryLim m:val="undOvr"/>
</m:mathPr></w:WordDocument>
</xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml>
<w:LatentStyles DefLockedState="false" DefUnhideWhenUsed="true"
DefSemiHidden="true" DefQFormat="false" DefPriority="99"
LatentStyleCount="267">
<w:LsdException Locked="false" Priority="0" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Normal"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="heading 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 7"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 8"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 9"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 7"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 8"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 9"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="35" QFormat="true" Name="caption"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="10" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Title"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="1" Name="Default Paragraph Font"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="11" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtitle"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="22" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Strong"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="20" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="59" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Table Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Placeholder Text"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="1" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="No Spacing"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Revision"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="34" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="List Paragraph"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="29" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Quote"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="30" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Quote"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="19" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="21" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="31" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Reference"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="32" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Reference"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="33" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Book Title"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="37" Name="Bibliography"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" QFormat="true" Name="TOC Heading"/>
</w:LatentStyles>
</xml><![endif]--><!--[if gte mso 10]>
<style>
/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:"Table Normal";
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-priority:99;
mso-style-qformat:yes;
mso-style-parent:"";
mso-padding-alt:0in 5.4pt 0in 5.4pt;
mso-para-margin-top:0in;
mso-para-margin-right:0in;
mso-para-margin-bottom:10.0pt;
mso-para-margin-left:0in;
line-height:115%;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:11.0pt;
font-family:"Calibri","sans-serif";
mso-ascii-font-family:Calibri;
mso-ascii-theme-font:minor-latin;
mso-fareast-font-family:"Times New Roman";
mso-fareast-theme-font:minor-fareast;
mso-hansi-font-family:Calibri;
mso-hansi-theme-font:minor-latin;}
</style>
<![endif]-->
</div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEizyFwvZLJy72XE7IjCxtzJej1dEMnfaGnYZ4mOR0zRYJW4dMu-EIhMjvBrB-kjtxHWL8hkDyeX4Q5miBmesjK_t7KmKXlLGClGJ84YDe4_CbK7dnVoyLnq4hqiCa3dled0fA5KtWpotfPU/s1600/kartun-suharto-01.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEizyFwvZLJy72XE7IjCxtzJej1dEMnfaGnYZ4mOR0zRYJW4dMu-EIhMjvBrB-kjtxHWL8hkDyeX4Q5miBmesjK_t7KmKXlLGClGJ84YDe4_CbK7dnVoyLnq4hqiCa3dled0fA5KtWpotfPU/s320/kartun-suharto-01.jpg" width="270" /></a></div>
<br style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;" />
<br style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;" />
<div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; text-align: justify;">
<span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Tidak
Indonesia bangat jika bangsa ini sepi koruptornya, sudah semestinya kita
mengatakan bahwa bangsa ini memang didudukan sebagai arena tandingan untuk
korupsi. Dasar Negara yang di rangkum dalam pancasila seolah-olah di di sulap
menjadi panca ego, luputnya nilai-nilai pancasila juga sudah mewakili pudarnya
nilai-nilai agama dalam diri mereka yang ditunjuk sebagai orang pilihan dalam
bangsa ini, tingka laku merekalah yang menjadi ukuran untuk kita mengatakan
kepada mereka bahwa nilai-nilai itu sudah pudar. Inikah keturunan dari
reformasi yang mengorbankan banyak air mata waktu revolusi pecah di bangsa ini,
tak berlebihan jika penulis mengatakan Negara ini masi dalam perundingan untuk
merdeka. </div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; text-align: justify;">
<span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Belum
luput dari ingatan kita terkait kasus Century yang mengakibatkan kerugian
Negara sekitar US$ 670 Juta, , kasus yang bernuansa sama yang juga melibatkan bendahara
umum partai democrat yaitu Nazaruddin dengan kerugian Negara ditaksir US$ 600,
kemudian di susul kasus hambalang yang menyeret tersangaka anas urbaningrum
selaku ketua umum DPP partai democrat, berselang beberapa hari mantan Menpora
Andi Mallarangeng sebagai tersangka baru kasus dugaan korupsi pengadaan sarana
dan prasarana olehraga di Hambalang, Bogor, Jawa Barat. Dan yang paling
mengagetkan dan membuat banyak orang yang merinding saat mendengar kasus yang
baru-baru ini ramai diperbincangkan yaitu penangkapan lima orang oleh KPK yang
di duga korupsi yang satu diantaranya adalah <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Akil Mochtar selaku ketua mahkama konstitusi,
yang berhasil di seret KPK dari lima orang tersebut.</div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
Jika dihitung
dari deretan tertinggi struktur pemerintahan Indonesia MK menempati posisi 9 di
bawa persiden, bagamana mungkin ini tidak menggemparkan public khususnya bangsa
Indonesia dan kolotnya lagi pak ketua ini <b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="color: red;">disuap</span></b> , benar-benar cara main yang amatiran. Yang
menariknya lagi sebelum menjadi tersangka Akil Mochtar perna mengeluarkan
steitment kepada public bahwa orang yang korupsi hendaknya dipotong jarinya,
dan juga dimiskinkan supaya ini menjadi efek jerah bagi para koruptor, tapi
apalah artinya kalamat itu dulu anda yang menteorikan kini dipraktekkan (buruk
muka cermin pun di belah= anda yang melakukan orang lain yang disalahkan).
Perbincangan hangat tentang kasus ini semakin hari semakin hangat kita saksikan
di TV dan media cetak otomatis pengatahuan kita semakin berkembang dalam hal
korupsi. Dengan nama-nama yang berjjejeran dengan title dibelakang yang tidak
main-main yang diyakini selama ini menjadi tiang bagi<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>rakyat benar-benar tidak seperti yang di
harapkan andaikan ada cadangan dalam hal begini mungkin kita suda berpaling
dari yang inti.</div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
Masalah
kehampaan spiritual yang melanda bangsa ini yang di perjelas dengan kehadiran
elit-elit sebagai agen public dalam menggerogoti rakyat dan Negara, mungkin ini
yang disebut oleh penulis Perancis Maurice Clavel bahwa kita telah
menginjak<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>gagasan besar tentang Tuhan,
dengan kata lain kita tidak punya lagi rujukan moral tertinggi. Penulis
membayangkan bahwa nampaknya bangsa ini masi bisa bertahan karena kedarmawanan
alam, Cuma celakanya pertahanan dengan alam pun sering di pertemukan dengan
manusia-manusia yang sering lupa daratan, yahh kayak mereke-mereka di atas. Yah
kalau beberapa<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>opini dari orang-orang
yang mengatakan bahwa yang korupsi di hukum mati saja yah saya sih setuju-setuju
saja kasus yang sekarang itu umpan yang matang kok saya rasa ini juga saya
yakin umpan dari yang Kuasa dengan meletakkanya pada orang nomor 9 bangsa ini agar
bangsa yang sok berhukum ini benar-benar setia kepada hukumnya, bahwa
semestinya kesalahan harus di adili sesuai dengan hukum yang berlaku, aku
membayangkan jika kasus ini tak dituntaskan dengan semestinya maka Negara ini
soal waktu menjadi Negara tampungan orang-orang kotor.</div>
</div>
Sapa Aja Fandihttp://www.blogger.com/profile/00484881490180852758noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-796797524547890291.post-15869253098152051712013-10-06T00:24:00.005-07:002013-10-06T00:24:54.994-07:00TIDAK RAGU BERKATA, MAMASA MEMANG “TERTINGGAL” <div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<!--[if gte mso 9]><xml>
<w:WordDocument>
<w:View>Normal</w:View>
<w:Zoom>0</w:Zoom>
<w:TrackMoves/>
<w:TrackFormatting/>
<w:PunctuationKerning/>
<w:ValidateAgainstSchemas/>
<w:SaveIfXMLInvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid>
<w:IgnoreMixedContent>false</w:IgnoreMixedContent>
<w:AlwaysShowPlaceholderText>false</w:AlwaysShowPlaceholderText>
<w:DoNotPromoteQF/>
<w:LidThemeOther>EN-US</w:LidThemeOther>
<w:LidThemeAsian>X-NONE</w:LidThemeAsian>
<w:LidThemeComplexScript>X-NONE</w:LidThemeComplexScript>
<w:Compatibility>
<w:BreakWrappedTables/>
<w:SnapToGridInCell/>
<w:WrapTextWithPunct/>
<w:UseAsianBreakRules/>
<w:DontGrowAutofit/>
<w:SplitPgBreakAndParaMark/>
<w:DontVertAlignCellWithSp/>
<w:DontBreakConstrainedForcedTables/>
<w:DontVertAlignInTxbx/>
<w:Word11KerningPairs/>
<w:CachedColBalance/>
</w:Compatibility>
<m:mathPr>
<m:mathFont m:val="Cambria Math"/>
<m:brkBin m:val="before"/>
<m:brkBinSub m:val="--"/>
<m:smallFrac m:val="off"/>
<m:dispDef/>
<m:lMargin m:val="0"/>
<m:rMargin m:val="0"/>
<m:defJc m:val="centerGroup"/>
<m:wrapIndent m:val="1440"/>
<m:intLim m:val="subSup"/>
<m:naryLim m:val="undOvr"/>
</m:mathPr></w:WordDocument>
</xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml>
<w:LatentStyles DefLockedState="false" DefUnhideWhenUsed="true"
DefSemiHidden="true" DefQFormat="false" DefPriority="99"
LatentStyleCount="267">
<w:LsdException Locked="false" Priority="0" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Normal"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="heading 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 7"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 8"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 9"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 7"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 8"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 9"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="35" QFormat="true" Name="caption"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="10" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Title"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="1" Name="Default Paragraph Font"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="11" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtitle"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="22" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Strong"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="20" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="59" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Table Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Placeholder Text"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="1" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="No Spacing"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Revision"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="34" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="List Paragraph"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="29" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Quote"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="30" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Quote"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="19" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="21" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="31" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Reference"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="32" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Reference"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="33" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Book Title"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="37" Name="Bibliography"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" QFormat="true" Name="TOC Heading"/>
</w:LatentStyles>
</xml><![endif]--><!--[if gte mso 10]>
<style>
/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:"Table Normal";
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-priority:99;
mso-style-qformat:yes;
mso-style-parent:"";
mso-padding-alt:0in 5.4pt 0in 5.4pt;
mso-para-margin-top:0in;
mso-para-margin-right:0in;
mso-para-margin-bottom:10.0pt;
mso-para-margin-left:0in;
line-height:115%;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:11.0pt;
font-family:"Calibri","sans-serif";
mso-ascii-font-family:Calibri;
mso-ascii-theme-font:minor-latin;
mso-fareast-font-family:"Times New Roman";
mso-fareast-theme-font:minor-fareast;
mso-hansi-font-family:Calibri;
mso-hansi-theme-font:minor-latin;}
</style>
<![endif]-->
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"> Tidak
ada salahnya jika mengakui sebuah kelemahan, dan kekurangan. Sebuah pengakuan
atas kelemahan sesungguhnya dapat menambah ruang akan bebasnya mencara solusi
dari kekurangan yang ada.<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Batu loncatan
yang tepat dalam membangkitkan kemajuan adalah pengakuan pada Publik atas
potensi yang dimiliki, juga pengakuan atas kelemahan yang dimilikki.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Kemajuan sebuah daerah adalah
harapan besar bagi semua masyarakat Indonesia. Masyarakat menjadi sejahtera
jika aspek terpenting dalam standarisasi kesejahteraan seperti Ekonomi,
Pendidikan, Kesehatan, Infrastruktur, dan Lingkungan terjamin dan terpenuhi. Salah
satu project terbesar bangsa ini adalah memberdayakan daerah-daerah yang
tertinggal di seluruh nusantara, keberhasilan project ini juga tidak
semata-mata pekerjaan bagi pemerintah namun juga masyarakat perlu untuk
disusupi kesadaranya bahwa hidup maju itu adalah penting. Ksejehateraan
bukanlah milik individu namun milik social public, implikasi dari kesejhateraan
tentu tidaklah lain adalah “Kenyamanan” dan ini jugalah yang disebut kebutuhan
paling vital bagi manusia adalah “hidup Nyaman”.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Tidaklah menarik tulisan ini jika
kita tidak menentukan 1 sampel dari banyaknya daerah yang tertinggal di
Indonesia ,untuk dijadikan konsentrasi dalam bahasan ini.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span><b style="mso-bidi-font-weight: normal;">Mamasa,</b>
adalah tanah kelahiran penulis,<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>mekar
pada 8 Tahun yang lalu menjadi kabupaten sendiri setelah pecah dari Propinsi
Sulawesi Selatan, dan kini masuk dalam Sulawesi Barat, kondisi setelah menjadi
kabupaten sendiri cukuplah memprihatinkan dari segi infrastruktur terlebih pada
akses jalan trans Propinisi, apalagi trans daerah. Belum<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>dilihat dalam aspek Ekonomi, pendidikan dan
aspek lainya, alasan inilah yang menggerakan saya untuk kembali menulis,
tentang ketertinggalan daerahku.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Sebuah
daerah yang baru mekar, waktu yang efektif untuk mepersiapkan diri dalam hal
pembenahan tata ruang itu 5 tahun. Jika lebih dari itu tata ruang saja tidak
terstruktur dan fungsional maka bagiku ini salah satu kategori ketertinggalan.
Lebih jauh lagi berbicara pada konsep daerah yang tertinggal alangkah baiknya
kita melihat apa yang dimaksudkan sebagai daerah yang tertinggal, daerah
tertinggal adalah <i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="color: red;">daerah Kabupaten yang relatif kurang berkembang dibandingkan daerah lain
dalam skala nasional, dan berpenduduk yang relatif tertinggal. </span></i>Sesungguhnya
penaganan daerah tertinggal merupakan upaya yang terencana, untuk mengubah
suatu daerah yang tertinggal, penaganan ini semestinya pemerintah sangat
berperan penting, dan bahkan jika menganalisis sebuah daerah yang tertinggal
yang menjadi indicator terpenting adalah pemerintah bukan masyarakat.
Pemerintah jika ia berhasil menata keinginan masyarakat, memberdayakan
masyarakat dalam aspek SDM maka di saat itu masyarakat menjadi stakholeder
terpenting dalam pembangunan daerah karena ia sudah berdaya secara mandiri.
Sebuah pernyataan yang sering kali muncul di kalangan-kalangan masyarakat
Mamasa bahwa tidak cukup jika hanya pemerintah yang bergerak dalam pemberdayaan
daerah, masyarakat juga harus bersinergi dengan pemerintah. Namun apa artinya
jika masyarakat tidak mengerti apa yang hendak mereka lakukan dalam
mengintervensi pembangunan,dalam amatan saya terkadang masyarakat beraspirasi
saja terkait kebijak tidak digubris. Ini budaya terun temurun sesungguhnya yang
tidak mengedepankan sosialitas. Mengadopsi sebuah konsep demokrasi hanyalah
iming-iming bahwa kita sedang bicara kebebasan bereksipresi, dengan prinsip
“pemerintahan dari rakyat oleh rakyat untuk rakyat” namun apakah demikian adanya.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Alasan mengapa mengapa saya tidak
enggan mengataka Mamasa tertinggal</span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Analisis secara umum</span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Secara geografis,</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">
Mamasa adalah daerah yang sulit dijangkau karena berada pada pedalaman, ditambah
akses jalan penghubung ke daerah lain yang sangat buruk, secara geomorfologis
pun seperti jaringan<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>komunikasi
informasi kecenderugan lamban.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Sumber Daya Alam, </span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">potensi
yang bisa diandalkan di mamasa hanyalah pertanian (agraris), jika dilihat
secara geografis mamasa adalah daerah pegunungan yang kandungan tananya lumayan
subur, tanaman yang sangat cocok di sana adalah Kopi,coklat, cengeh dan jenis
sayuran, namun nampaknya harus diakui bahwa masyarakat mamasa masi sangat
kurang keterampilanya dalam hal pertanian, masyarakat masi tetap bersadar pada
model pertanian yang masi tradisionil. Kesadaran akan hasil di masa depan yang
baik bagi produk pertanian juga masi kurang, lagi-lagi adalah soal SDM.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">SDM</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">,
hamper semua daerah di indinosa yang menjadi isu pokok dalam lambanya
pembangunan, dan kuatnya akar kemiskinan adalah sumber daya manusia yang
rendah. Di daerah mamasa tingkat pendidikan warga yang masi produktif dari umur
20-40 thn pendidikan terakhirnya adalah SMP, dan selebihnya hanya SD. Maka
tidaklah heran jika daerah kita terjebak dalam kebingungan dalam mengelola kekayaan
yang dimiliki di mamasa,</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Sarana dan Prasarana, </span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">harus
di akui bahwa sarana transportasi jalan di mamasa salah satu pemicu yang utama
dalam lambanya perkembangan social ekonomi, saya pernah menulis sebelumnya
dengan judul <span style="background: red; mso-highlight: red;">Raport Merah bagi
Kepemimpinan di Mamasa</span> , dalam tulisan tersebut saya mengibaratkan saran
jalan sebagai aliran darah dalam tubuh melalui urat, bayangkan jika di dalam
tubuh darah mengalirnya lamban karena ada beberapa organ tubuh yang sakit, maka
itu akan berpengaruh pada seluruh oragan tubuh yang lain. maka tidaklah heran
jika mamasa dalam memarketingkan hasil-hasil karya di mamasa pun lamban,
termasuk hasil buminya.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Kebijakan Pembangunan, </span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">Suatu daerah menjadi tertinggal
dapat disebabkan oleh beberapa kebijakan yang tidak tepat seperti kurang
memihak pada pembangunan aspek yang vital, kesalahan pendekatan dan prioritas
pembangunan yang kurang efesien, serta tidak dilibatkannya kelembagaan
masyarakat adat dalam perencanaan dan pembangunan. Maka tidaklah heran jika di
mamasa pembangunanya Nampak acak dan rancau, saya menggabarkan pembangunan di
mamsa tidak terpola.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif";"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Dari
alasan-alasa di ataslah yang kemudian memberanikan saya untuk mengatakan bahwa
Mamasa adalah daerah yang tertinggal. Isu pokok yang paling menarik kita bisa
lihat dalam persoalan di mamasa adalah, tata ruang yang tidak terstruktur.
Secara administrative dapat di iakana namun data berkata lain jika ia
dibunyikan dalam implementasi di lapangan. Akhirnya saya semakin percaya bahwa
segala sesuatu akan bernilai luhur, itu sangat ditentukan di mana nilai itu
dilekatkan. Bayangkan jika nilai kepemimpinan yang sacral itu dilekatkan pada
orang yang tak punya jiwa kepemimpinan maka jangan kaget jika itu berbunyi
terbalik.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
Sapa Aja Fandihttp://www.blogger.com/profile/00484881490180852758noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-796797524547890291.post-69876189251689327282013-10-06T00:21:00.005-07:002013-10-06T00:21:59.799-07:00Tanggal Tua, Sepintas Muka Pun Kelihatan Tua<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">
<!--[if gte mso 9]><xml>
<o:OfficeDocumentSettings>
<o:RelyOnVML/>
<o:AllowPNG/>
</o:OfficeDocumentSettings>
</xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml>
<w:WordDocument>
<w:View>Normal</w:View>
<w:Zoom>0</w:Zoom>
<w:TrackMoves/>
<w:TrackFormatting/>
<w:PunctuationKerning/>
<w:ValidateAgainstSchemas/>
<w:SaveIfXMLInvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid>
<w:IgnoreMixedContent>false</w:IgnoreMixedContent>
<w:AlwaysShowPlaceholderText>false</w:AlwaysShowPlaceholderText>
<w:DoNotPromoteQF/>
<w:LidThemeOther>EN-US</w:LidThemeOther>
<w:LidThemeAsian>X-NONE</w:LidThemeAsian>
<w:LidThemeComplexScript>X-NONE</w:LidThemeComplexScript>
<w:Compatibility>
<w:BreakWrappedTables/>
<w:SnapToGridInCell/>
<w:WrapTextWithPunct/>
<w:UseAsianBreakRules/>
<w:DontGrowAutofit/>
<w:SplitPgBreakAndParaMark/>
<w:DontVertAlignCellWithSp/>
<w:DontBreakConstrainedForcedTables/>
<w:DontVertAlignInTxbx/>
<w:Word11KerningPairs/>
<w:CachedColBalance/>
</w:Compatibility>
<m:mathPr>
<m:mathFont m:val="Cambria Math"/>
<m:brkBin m:val="before"/>
<m:brkBinSub m:val="--"/>
<m:smallFrac m:val="off"/>
<m:dispDef/>
<m:lMargin m:val="0"/>
<m:rMargin m:val="0"/>
<m:defJc m:val="centerGroup"/>
<m:wrapIndent m:val="1440"/>
<m:intLim m:val="subSup"/>
<m:naryLim m:val="undOvr"/>
</m:mathPr></w:WordDocument>
</xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml>
<w:LatentStyles DefLockedState="false" DefUnhideWhenUsed="true"
DefSemiHidden="true" DefQFormat="false" DefPriority="99"
LatentStyleCount="267">
<w:LsdException Locked="false" Priority="0" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Normal"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="heading 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 7"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 8"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 9"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 7"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 8"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 9"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="35" QFormat="true" Name="caption"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="10" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Title"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="1" Name="Default Paragraph Font"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="11" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtitle"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="22" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Strong"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="20" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="59" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Table Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Placeholder Text"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="1" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="No Spacing"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Revision"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="34" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="List Paragraph"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="29" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Quote"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="30" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Quote"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="19" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="21" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="31" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Reference"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="32" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Reference"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="33" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Book Title"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="37" Name="Bibliography"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" QFormat="true" Name="TOC Heading"/>
</w:LatentStyles>
</xml><![endif]--><!--[if gte mso 10]>
<style>
/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:"Table Normal";
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-priority:99;
mso-style-qformat:yes;
mso-style-parent:"";
mso-padding-alt:0in 5.4pt 0in 5.4pt;
mso-para-margin-top:0in;
mso-para-margin-right:0in;
mso-para-margin-bottom:10.0pt;
mso-para-margin-left:0in;
line-height:115%;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:11.0pt;
font-family:"Calibri","sans-serif";
mso-ascii-font-family:Calibri;
mso-ascii-theme-font:minor-latin;
mso-fareast-font-family:"Times New Roman";
mso-fareast-theme-font:minor-fareast;
mso-hansi-font-family:Calibri;
mso-hansi-theme-font:minor-latin;}
</style>
<![endif]-->
</div>
<div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiyXmlhiRMsUy2rtzmtrU0VzmdchA1dNCi0E9pFTgNdH0dZCymlmPyX0-AuZTBMYodpNsQubRax-rzgmq8ls9fXzVrooQYVQyVVpGiL9PCX0R2wU0yhkDUm4Vygm3bzsUSj4tJaeb8RxePY/s1600/seribu+seratus+ribu.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" height="145" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiyXmlhiRMsUy2rtzmtrU0VzmdchA1dNCi0E9pFTgNdH0dZCymlmPyX0-AuZTBMYodpNsQubRax-rzgmq8ls9fXzVrooQYVQyVVpGiL9PCX0R2wU0yhkDUm4Vygm3bzsUSj4tJaeb8RxePY/s320/seribu+seratus+ribu.jpg" width="320" /></a></div>
<div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Sesuatu
menjadi menarik jika sebuah pengalaman diri sendiri jika<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>kita tuangkan dalam sebuah tulisan karena di
saat itulah kita menceritakan sebagian dari diri sendiri, apalagi pengalaman
itu juga dialami oleh orang lain dan juga cara menghadapinya pun hampir satu
cirri. jika itu dirangkum dalam sebuah tulisan nampaknya menarik, itulah
“Tanggal Tua”</span></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Jika anda <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>mahasiswa atau mungkin orang kerja , apalagi
jauh dari orang tua sepertinya anda <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>ada
dalam topic tulisan ini. Terlebih anak kost<span style="mso-spacerun: yes;">
</span>tentunya, bagi yang tinggal sama orang tua sih nampaknya mukanya
bening-bening saja, tapi tidak demikian dengan anak kost yang jauh dari orang
tua fenomena tanggal tua benar-benar menyirami wajah anak-anak kost yang pada
tanggal muda wajah kelihatan cerah kini jadi kusam di saat tanggal tua tiba
hehehe. Apalagi mahasiswanya perokok lagi pasti metode yang digunakan hampir
sama dalam hal memanejement uang sakunya di tanggal tua pastinya beli indo mie,
atau nasi telur tempe atau sekelesnya lah dan rokok 2 batang itu pun kalau beli
bisa saja BON dulu www.penglaman.com wkwkwkwk</span></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Tapi kalau tanggal awal<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>parlentenya mahasiswa melebihi anak-anak
konglomerat tampilan oke sasaran jalan-jalan yahh paling tidak mall, pantai,
bahkan clabing + botolan<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>ohh luar biasa,
tapi memasuki pertengahan bulan perubahan sudah mulai perlahan berubah tujuanya
yang awalnya dari mall turun kelas ke Burjo (Bubur kacang Ijo) Warkop (warung
Kopi) dan Angkringan (yah nasi kucing) wkwkwk dan lihatlah ketika pertengahan
pun terlampau siklusnya kian semakin mengerucut ruang lingkupnya pun semakin
mengecil karena tamu akhir bulan sudah mendeka, jika tamu itu datang yah kurang
lebih di kamar kost berhadapan dengan computer <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>main game dan minum kopi rokok batangan, malam
masak indo mie, pagi masi sarapan dengan indomie juga, hingga berganti tamu
jadi tanggal mudah.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Fenomena
ini akhirnya memunculkan sebuah pribahassa “<i style="mso-bidi-font-style: normal;">Patimura
jasamu sangat berharaga di saat tanggal tua” </i><span style="mso-spacerun: yes;"> </span>banyaknya cara-cara ekonomis yang super ajaib
dimunculkan <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>dalam mengelola uang yang
masi tersisa di saat fenomena ini tiba menjadi sebuah hal yang punya daya tarik
sendiri, bagaimana tidak jika uang sudah mulai menipis dompet pun sudah sunyi
pasti saja bunyi lentingan uang koin yang keluar dari celengan mulai merubah
suasana sembari menyisip masing-masing saku celana sempat ada uang kembalian
yang kelupaan di hari-hari sebelumnya kan lumayan buat di kolaborasikan dengan
koin hanya untuk jajan di warung itu pun masi di atur pengeluarnya karena bukan
hanya makan siang makan malam juga kan perut gak tau kondisi demikian.
Untunglah kalau punya banyak teman kan masi bisa minta pinjaman kalau tidak
malu <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>buat bertahan hidup sampai tanggal
muda, tapi kalau tidak aduhhh jalanilah<span style="mso-spacerun: yes;">
</span>dengan hati yang tulus iklas. Ingin mengenali orang <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>yang ada dalam suasana tanggal tua, biasanya
makan indo mie, muka murung di ajak cerita malas, tidak bertahan lama saat
ngumpul, bawaan ingin tidur emm itu tidak salah lagi.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Yah harapanya sih ini juga mendapatkan kebijakan dari instansi yang
berwenang, karena ini terkait dengan kesejahteraan anak-anak kost juga ini
generasi bangsa yang perlu di bina baik itu jasmani dan rohani, jangan sampai
ini terus menerus kena Labil Ekonomi karena ini bisa memperburuk statussisai
dan akhirnya bisa mengkudeta kami di perguruan tinggi <span style="color: red;">(Vickinisasi)</span>
Wkwwkwkkwkwk</span></i></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Salam Kompasiana</span></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
Sapa Aja Fandihttp://www.blogger.com/profile/00484881490180852758noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-796797524547890291.post-2352806812946443022013-04-11T22:17:00.005-07:002014-04-12T02:15:40.776-07:00Keagungan Cinta dan Pikiran<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<!--[if gte mso 9]><xml>
<w:WordDocument>
<w:View>Normal</w:View>
<w:Zoom>0</w:Zoom>
<w:TrackMoves/>
<w:TrackFormatting/>
<w:PunctuationKerning/>
<w:ValidateAgainstSchemas/>
<w:SaveIfXMLInvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid>
<w:IgnoreMixedContent>false</w:IgnoreMixedContent>
<w:AlwaysShowPlaceholderText>false</w:AlwaysShowPlaceholderText>
<w:DoNotPromoteQF/>
<w:LidThemeOther>EN-US</w:LidThemeOther>
<w:LidThemeAsian>X-NONE</w:LidThemeAsian>
<w:LidThemeComplexScript>X-NONE</w:LidThemeComplexScript>
<w:Compatibility>
<w:BreakWrappedTables/>
<w:SnapToGridInCell/>
<w:WrapTextWithPunct/>
<w:UseAsianBreakRules/>
<w:DontGrowAutofit/>
<w:SplitPgBreakAndParaMark/>
<w:DontVertAlignCellWithSp/>
<w:DontBreakConstrainedForcedTables/>
<w:DontVertAlignInTxbx/>
<w:Word11KerningPairs/>
<w:CachedColBalance/>
</w:Compatibility>
<m:mathPr>
<m:mathFont m:val="Cambria Math"/>
<m:brkBin m:val="before"/>
<m:brkBinSub m:val="--"/>
<m:smallFrac m:val="off"/>
<m:dispDef/>
<m:lMargin m:val="0"/>
<m:rMargin m:val="0"/>
<m:defJc m:val="centerGroup"/>
<m:wrapIndent m:val="1440"/>
<m:intLim m:val="subSup"/>
<m:naryLim m:val="undOvr"/>
</m:mathPr></w:WordDocument>
</xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml>
<w:LatentStyles DefLockedState="false" DefUnhideWhenUsed="true"
DefSemiHidden="true" DefQFormat="false" DefPriority="99"
LatentStyleCount="267">
<w:LsdException Locked="false" Priority="0" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Normal"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="heading 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 7"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 8"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 9"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 7"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 8"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 9"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="35" QFormat="true" Name="caption"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="10" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Title"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="1" Name="Default Paragraph Font"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="11" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtitle"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="22" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Strong"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="20" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="59" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Table Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Placeholder Text"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="1" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="No Spacing"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Revision"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="34" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="List Paragraph"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="29" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Quote"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="30" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Quote"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="19" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="21" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="31" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Reference"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="32" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Reference"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="33" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Book Title"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="37" Name="Bibliography"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" QFormat="true" Name="TOC Heading"/>
</w:LatentStyles>
</xml><![endif]--><!--[if gte mso 10]>
<style>
/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:"Table Normal";
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-priority:99;
mso-style-qformat:yes;
mso-style-parent:"";
mso-padding-alt:0in 5.4pt 0in 5.4pt;
mso-para-margin-top:0in;
mso-para-margin-right:0in;
mso-para-margin-bottom:10.0pt;
mso-para-margin-left:0in;
line-height:115%;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:11.0pt;
font-family:"Calibri","sans-serif";
mso-ascii-font-family:Calibri;
mso-ascii-theme-font:minor-latin;
mso-fareast-font-family:"Times New Roman";
mso-fareast-theme-font:minor-fareast;
mso-hansi-font-family:Calibri;
mso-hansi-theme-font:minor-latin;}
</style>
<![endif]-->
<br />
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial Unicode MS","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Arial Unicode MS","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Didedikasikan</span></b></div>
<div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<span style="font-family: "Blackadder ITC"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: "Arial Unicode MS"; mso-fareast-font-family: "Arial Unicode MS";">Kepada Mama Papaku Kakak adik, dan
juga buat semu orang yang hidup dalam Cinta</span></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span style="font-family: "Arial Unicode MS","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Kemampuan
yang paling luar biasa yang dimiliki manusia memang harus diakui yaitu
kemampuanya dalam bernalar. Pikiran bisa ke mana-mana ia bahkan tak terbatas
oleh apa pun ia bebas beraktivitas yang tak terkendali, namun tidak demikian
bagi raga ia sangat terbatas oleh ruang dan waktu ia sangat ditentukan gerak
pikiran. Saya membayangkan diriku yang sedang duduk di sebuah pojok lapangan
sepak bola di taman kampusku, aku Nampak sendiri di amatan orang lain mereka
tak mengerti bahwa pikiran sedang ramai, aku sedang sibuk dengan pikiranku,
yang berpikir macam-macam termasuk memikirkan anak orang, memikirkan masa depan
bersamanya memikirkan hal unik yang mengagumkan di saat aku bersamanya.
Pikiranku sedang mengabaikan bahwa aku ini punya raga yang saat ini di pisahkan
dari orang yang aku pikirkan semua Nampak nyata di hadapanku, aku larut dalam
lamunan yang itu hanya dirasakan pikiranku tidak oleh ragaku. Tak terasa
sekitar 15 menit aku bermain-main dengan pikiranku sendiri tiba-tiba, aku
terhentak kaget dengan keramaian di sekitarku nampaknya itu suara dari
mahasiswa lainya yang sedang melakukan aktivitasnya. Ehhmm aku kemudian
terbangun dalam kesatuanku antara pikiran dan ragaku yang kemudian menjadikan
aku sadar bahwa aku tidak sedang bersama dia inilah kesaktian pikiran yang
mampu meletakan cinta di mana pun ia berada tampa ia dibatasi oleh ruang dan
waktu meskipun raga terabaikan dalam rasa itu.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial Unicode MS","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Perasaan sayang, perasaan kagum
adalah 2 makna besar yang dikadung keagungan cinta semua ini yang
mempertanggung jawabkan adalah pikiran dan waktu. Bukan hal-hal lain yang penuh
dengan syarat, karena cinta memang tak bersyarat tpi<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>cinta bersifat menuntut kepada pikiran untk
bertindak atas rasa sukanya. Cinta dalam paham saya bukanlah lain dari pada apa
yang disebut “kasih” inilah cinta sejati sesungguhnya, cinta sejati bukan
ketika orang memberikan dirinya seutuhnya kepadamu, karena ingat ada 1 hal yang
tak mungkin anda raih dari pasanganmu atau orang yang kamu cinta yaitu
kehendaknya untuk memilih ini fakta hidup, besarnya cinta hanya bisa diukur
oleh “waktu”, anda tidak akan bisa mematematikakan besarnya cinta. Tuturan
bahasa cinta yang menggempur keberadaanmu di dunia adalah bagian kesadaran yang
terjadi hanya sekali, Karena perlu diketahui bahwa semua manusia di dunia hanya
sekali jatuh cinta lain dari pada itu hanyalah komitmen. Maka bersyukurlah kita
sebagai manusia yang di anugrahi rasa cinta, karena dengan cinta manusia bisa
amemancarkan gairahnya dalam segala hal. Cinta adalah rasa yang memancar dari mata
air naluri-nalurinya.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial Unicode MS","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>“Inti sari dari segala Sesutu adalah
cinta” Seorang Filsuf bernama Plato pernah mengatakan bahwa Cinta atas kebaikan
adalah dasar dari kebajikan dan kebenaran, dan dari filosifi inilah yang
dijadikan dasar atas cinta platonic, yaitu hanya mencintai tampa berharap
dicinta kembali. Apa yang kita pandang baik dan kita melakukan dengan penuh
cinta, niscaya akan mendatangkan kebajikan dan kebenaran, begitulah inti sari
cinta yang diberikan<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>oleh Plato. Kekagumanku
terhadap cinta tidak sampai di situ, aku kemudian menggunakan pendapat yang
bersifat umum dengan menggambarkan cinta dengan gambaran hati. Dan tentu itu
kita dapat pahami bahwa hati adalah pusat segala perasaan untuk menerima dan
mempersembahkan. Dalam setiap sendi kehidupan, hati kitalah yang menentukan apa
yang harus kita persembahkan dan apa yang harus kita terimah dalam kehidupan
ini. Gambaran seperti ini mirip dengan pengertian cinta, maka dapat dikatakan
bahwa cinta sama dengan hati. Sumber cinta memang dari hati.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span style="font-family: "Arial Unicode MS","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Sadarkah
anda bahwa kita sebenarnya dibesarkan oleh orang tua kita atas dasar cinta?
Semenjak dalam kandungan ibu kita sudah mencinta kita, semenjak dilahirkan,
kita dibesarkan cinta pulah. Ayah kita pun rela bekerja keras demi kita karena
atas dasar cinta.cinta mampu membuat orang tua kita mengacuhkan dirinya demi
yang dicintainya, yaitu kita. Sungguh cinta yang sangat luar biasa. Begitu juga
orang yang bekerja dan belajar atas dasar cinta mereka berhasil menghasilkan
Sesuatu yang dapat bermanfaat bagi umat manusia, mereka rela menghabiskan
waktunya demi menghasilkan Sesutu yang bermanfaat. Kita lihat saja saikking
cintanya pada fisika, Albert Einstein akhirnya menemukan teori relativitas,
saking cintanta kepada sastra William Shakespeare dapat membuat karyanya
“abadi” sebuah cerita cinta sepanjang zaman Remeo dan Juliet Bill Gate saking
cintanya pada computer ia berhasil membuat Windows yang begitu bermanfaat bagi
jutaan manusia, semua ini di dasari karena kecintaanya terhadap Sesutu.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span style="font-family: "Arial Unicode MS","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Lain
halnya dalam cinta yang sering kita alami yaitu cinta antar lawan jenis, cinta
yang satu ini jujur bagi saya ini bisa membuat manusia mampu bergetar hebat,
dan mampu berbuat apa saja demi orang yang dicintainya, cinta membuat orang
berani menempuh resiko yang tak dapat di bayangkan. Sungguh cinta merupakan
pengalaman yang begitu berharga dalam hidup manusia. Manusi diberi potensi
untuk untuk mencintai dan dicintai. Dan , Tuhan memang menciptakan pria dan
wanita untuk salaing melindungi dan menyayangi. Sekali lagi saya katakana bahwa
cinta adalah naluri manusia. Karena cinta adalah salah satu naluri maka ia
berasal dari dalam hati. Jika orang sering bilang hatinya tidak tetap maka
jangan heran jika cinta sering pasang surut ini akumulasi dari pergerakan<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>hati . cinta mengisi suatu waktu sedangkan
waktu terus berlalu, karena cinta pun dapat berlalu seiring waktu berlalu.
Quraish Shihab pernah menyinggung dalam buku yang pernah saya baca yang
berjudul Berpikir dan Berjiwa Besar, ia mengtkan bahwa <i style="mso-bidi-font-style: normal;">seseorang merasa dirinya adalah salah satu yang ‘ada’, tetapi ketika ia
bercinta, ia dapat merasa memiliki segala yang ‘ada’<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>dan ketika cintanya putus, ia merasa ‘tidak
ada’ dan hampa</i>. Inilah permainan cinta kepada manusia. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span style="font-family: "Arial Unicode MS","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Maka
di saat itu pula lah menjeleskan cinta juga kimia berperan di mana dalam logika
kimi dikatakan bahwa ketika seorang jatuh cinta, semua zat kimia dalam tubuh,
terutama dopamine dan oksitoksin dalam otak, mengalam fluktuasi dalam darah.
Ini yang menjelaskan mengapa ketika seorang jatuh cinta ia dapat melakukan apa
saja yang dalam situasi normal tidak mungkin dilakukan. Dalam keadaan jatuh
cinta kita menjadi obsesif terhadap pasangan, akibatnya kita sulit tidur,
karena pikiran terfokus pada pasangan. Tetapi setelah memahami cinta yang
sebigian aku tuangkan dalam tulisan ini, ada satu hal yang mesti di ingat bahwa
cinta akan di uji oleh waktu. Maka dari itu buat kalian semua<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>marilah ktia hidup selalu dalam nuansa cinta
yang penuh dengan kasih, maka bersabarlah fajar kebajika kebenaran kemenangan
dan akhirnya sampai kepada kenyamanan hidup akan menghampiri karena semua itu Pancaran
dari mata air naluri-naluri Tuhan yang ada dalam jiwa kita manusia (egape).</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Arial Unicode MS","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Eros
(</span></b><span style="color: red; font-family: "Arial Unicode MS","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Cinta manusia semata, yang dinspirasi oleh Sesutu yang menarik dalam
objeknya umpanya kecintaan kita terhadap si A atau ke B hal ini sangat di
gerakkan oleh fisik)</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Arial Unicode MS","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Philia
(</span></b><span style="color: red; font-family: "Arial Unicode MS","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">cinta ini menyentu kepribadian manusia, intelektual,emosi dan
kehendak melibatkan saling berbagi, cinta ini tumbuh dari kebersamaan dan
perhatian</span><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Arial Unicode MS","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">)</span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Arial Unicode MS","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Egape
(</span></b><span style="color: red; font-family: "Arial Unicode MS","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">ini adalah kasih Tuhan, kasih yang tidak mencari kesenangan sendiri,
tetapi senang member tampa menuntut balas, misalnya cinta seorang ibu terhadap
anaknya.)</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial Unicode MS","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Letakkanlah
ketiga cinta ini di dalam proses hidup maka di saat itulah kita benar-benar
hidup denga cinta. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
Sapa Aja Fandihttp://www.blogger.com/profile/00484881490180852758noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-796797524547890291.post-18703051689749776492013-04-10T00:42:00.000-07:002013-04-10T00:42:57.114-07:00Refleksi Tentang Manusia dan Alam Semesta<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="text-align: justify;">
<!--[if gte mso 9]><xml> <o:OfficeDocumentSettings> <o:RelyOnVML/> <o:AllowPNG/> </o:OfficeDocumentSettings> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> <w:WordDocument> <w:View>Normal</w:View> <w:Zoom>0</w:Zoom> <w:TrackMoves/> <w:TrackFormatting/> <w:PunctuationKerning/> <w:ValidateAgainstSchemas/> <w:SaveIfXMLInvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid> <w:IgnoreMixedContent>false</w:IgnoreMixedContent> <w:AlwaysShowPlaceholderText>false</w:AlwaysShowPlaceholderText> <w:DoNotPromoteQF/> <w:LidThemeOther>EN-US</w:LidThemeOther> <w:LidThemeAsian>X-NONE</w:LidThemeAsian> <w:LidThemeComplexScript>X-NONE</w:LidThemeComplexScript> <w:Compatibility> <w:BreakWrappedTables/> <w:SnapToGridInCell/> <w:WrapTextWithPunct/> <w:UseAsianBreakRules/> <w:DontGrowAutofit/> <w:SplitPgBreakAndParaMark/> <w:DontVertAlignCellWithSp/> <w:DontBreakConstrainedForcedTables/> <w:DontVertAlignInTxbx/> <w:Word11KerningPairs/> <w:CachedColBalance/> </w:Compatibility> <m:mathPr> <m:mathFont m:val="Cambria Math"/> <m:brkBin m:val="before"/> <m:brkBinSub m:val="--"/> <m:smallFrac m:val="off"/> <m:dispDef/> <m:lMargin m:val="0"/> <m:rMargin m:val="0"/> <m:defJc m:val="centerGroup"/> <m:wrapIndent m:val="1440"/> <m:intLim m:val="subSup"/> <m:naryLim m:val="undOvr"/> </m:mathPr></w:WordDocument> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> <w:LatentStyles DefLockedState="false" DefUnhideWhenUsed="true"
DefSemiHidden="true" DefQFormat="false" DefPriority="99"
LatentStyleCount="267"> <w:LsdException Locked="false" Priority="0" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Normal"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="heading 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 7"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 8"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 9"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 7"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 8"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 9"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="35" QFormat="true" Name="caption"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="10" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Title"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="1" Name="Default Paragraph Font"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="11" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtitle"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="22" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Strong"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="20" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Emphasis"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="59" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Table Grid"/> <w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Placeholder Text"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="1" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="No Spacing"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Revision"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="34" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="List Paragraph"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="29" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Quote"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="30" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Quote"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="19" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Emphasis"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="21" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Emphasis"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="31" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Reference"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="32" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Reference"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="33" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Book Title"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="37" Name="Bibliography"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" QFormat="true" Name="TOC Heading"/> </w:LatentStyles> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 10]> <style>
/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:"Table Normal";
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-priority:99;
mso-style-qformat:yes;
mso-style-parent:"";
mso-padding-alt:0in 5.4pt 0in 5.4pt;
mso-para-margin-top:0in;
mso-para-margin-right:0in;
mso-para-margin-bottom:10.0pt;
mso-para-margin-left:0in;
line-height:115%;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:11.0pt;
font-family:"Calibri","sans-serif";
mso-ascii-font-family:Calibri;
mso-ascii-theme-font:minor-latin;
mso-fareast-font-family:"Times New Roman";
mso-fareast-theme-font:minor-fareast;
mso-hansi-font-family:Calibri;
mso-hansi-theme-font:minor-latin;}
</style> <![endif]--> </div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;">Dalam pengalaman sehari-hari saya, saya</span><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"> tentu</span><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;"> menemukan diri saya di dunia. Ada dua cara di mana saya bisa berarti</span><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"> di</span><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;"> "dunia" </span><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><span style="mso-spacerun: yes;"> </span>hal utama adalah,</span><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;"> Dunia seperti planet bumi atau dunia sebagai orientasi terhadap lingkungan saya. Di dunia pertama, dunia fisik, bukanlah pengalaman sehari-hari dalam totalitasnya. Ini adalah konstruksi reflektif dan kognitif dari hubungan saya dengan benda-benda fisik. Saya tidak secara langsung mengalami dunia sebagai dunia. Tetapi dalam arti dunia parsial, orientasi saya tidak terutama dan biasanya menuju dunia </span><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">yang</span><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;"> "objektif". kedua dunia adalah dunia</span><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">ku</span><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;"> karena saya tinggal dan hidup di dalamnya</span><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">, </span><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;">hidup</span><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">,</span><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;">dunia </span><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">dan saya</span><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;"> </span><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">a</span><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;">dalah dunia makna bagi saya. Ini adalah dunia terorganisir dan ditafsirkan sesuai dengan makna saya. Ini adalah pengalaman sehari-hari </span><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">ke</span><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;">utama</span><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">an saya,</span><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;"> yang</span><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"> juga</span><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;"> masing-masing dari kita memiliki dunia</span><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"> itu</span><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;">.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Di atas telah saya katakana bahwa</span><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;"> orientasi saya "tidak terutama dan biasanya arah ini"</span><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"> adalah </span><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;"><span style="mso-spacerun: yes;"> </span>dunia obyektif "artinya saya adalah</span><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">,</span><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;"> bahwa benda umumnya tidak menampilkan diri kepada saya hanya sebagai obyek. Sebaliknya saya menganggap mereka sebagai makna-obyek dalam bidang saya</span><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">. Manusia acap kali dikatakn oleh manusia itu sendiri sebagai mahluk istimewa di antara mahluk lainya, bahwa karena manusia di berikan Pencipta apa yang disebut “Akal Budi”. Pandangan ini jelas banyak yang meragukan bahwa jika dilihat dalam kerangka adaptisinya terhadap alam justru tumbuh-tumbuhanlah yang berhasil beradaptasi bagi alam eksistensi alam menjadi kondusif atas implikasi dari tumbuhan tersebut, lalau jika adaptasi manusi di lihat dalam kerangka aksi ko aksinya dengan alam justru alam nampak jadi chaos (kacau) kerusakan alam dalam hal ini adalah bencana alam<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>sebagian besar adalah keangkuahan manusia terhadap alam, lalau inikah yang disebut keistimewaan manusia di banding mahkluk lainya? Pertanyaan semcam ini bukanlah pertanyaan mudah, bahkan hal ini menjadi pusat perhatian ilmuwan, tentang siapa manusia sesungguhnya, dan bagaimana manusia benar-benar menjadi manusia yang katanya berakal budi. Ada sebuah pernyataan dari Tonybee yang menarik ia mengatakan bahwa “<i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="color: red;">Manusia disebut manusia, bukanlah ketika ia bisa merubah anatomi tubuhnya, bukan ketika ia bisa memanfaatkan tehknologi yang baik dan maksimal, namun manusia disebut manusia ketika fajar kesadaranya bangkit</span></i>”. Manusia yang berkesadaran akan selalu punya gambaran tentang implikasi dari tindakanya, selalu punya pertimbangan sebelumnya terkait kemungkinan-kemungkinan yang akan menjadi implikasi dari tindakan yang dilakukan inilah yang disebut “<i style="mso-bidi-font-style: normal;">Berpikir baru bertindak</i>”, </span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Memang semua bidang ilmu mengakui bahwa objek yang paling rumit untuk dipahami dan di analisa adalah manusia. Justru bagi saya bahwa yang mewah dari manusia adalah kesulitanya untuk dipahami, jika dikatakan bahwa manusia istimewah karena ia memiliki akal budi, ia memiliki bahasa, maka pertanyaan saya adalah apakah binatang dan tumbuhan tidak memiliki hal yang sama yang dimiliki manusia. Mungkin hal itu juga ada pada mahkluk lain selain manusia, mahkluk lain dalam mempertahankan kelangsungan hidupnya tidak semata-mata di seting sang Khalik untuk ia bertumbuh dinamis yang hidup matinya di dasarkan pada soal waktu. Tetapi ia juga sanga ditentukan oleh adaptasinya dengan alam sekitar, karena satu analogi yang dapat dibuktikan kebenaranya yaitu bahwa “<i style="mso-bidi-font-style: normal;">Tidak ada mahluk hidup yang ingin mati konyol</i>” .analogi demikianlah yang dkemudian bisa dijadikan sebuah gambaran bahwa <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>mahluk hidup pada dasarnya bergerak di atas kesadaran yang sama akan eksistensi. Satu-satunya mahkluk yang berpikir adalah manusia menurut manusia. Pikiran ini yang menjadikan manusia menjadi terpandang, terhormat, bahagia, namun juga ia bisa menderita karena pikiran itu sendiri. Maka dari itu saya mengatkan bahwa tidak ada pikiran orang barat, pikiran orang timur, pikiran Kristen pikiran islam pikiran aku dan pikiran kamu, namun yang ada adalah pikiran itu saja, ia bagian dari kesadaran ia dapat menjadi besar karena kesadaran.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="color: red; text-align: justify;">
<b><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Rasio Manusia dan Akal Sehat</span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="color: red; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span></span></b><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Sering kali kita mendengar sebuah pernyataan bahwa yang membedakan manusia dengan binatang yang lain adalah kemampuan kita menalar. Bayak bintang yang lain kurang lebih sampai tarap tertentu, sadar akan dunia fisis, dan member respon terhadapnya, tetapi manusia mengklaim lebih dari sekedar kesadaran. Dalam budaya-budaya primitive pemahaman tentang dunia terbatas pada ururusan sehari-hari, semacam perjalanan musim, gerak ketapel atau anak panah. Pemahaman itu sepenuhnya pragmatis, dan tidask<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>memiliki basi teoritis, kecuali dalam istilah-istilah magis. Konsep tentang penalaran manusiaitu sendiri adalah konsep yang mengherankan. Kita sangat mudah terpesona dengan argument “yang masuk akal” dan merasa paling bahagia dengan argument-argumen yang menarik dengan “akal sehat”. Namun perlu diketahui bahwa proses-proses pemikira manusia itu bukan anugerah Tuhan. Mereka memiliki asal-usulnya dalan struktur otak manusia, dan tugas yang telah direncanakan untuk dilaksanakanya.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Apa yang kita sebut akal sehat adalah produk pola-pola berpikir yang tertanam secara mendalam dalam jiwa manusia, yang agaknya karena mereka member manfaa-manfaat tertentu dalam menanggulangi situasi-situasi keseharian, seperti menghindar dari benda-benda yang keungkinan membahyakan dirinya misalkan menghidar dari binagang –binatang buas. Hal yang menarik perlu diketahui bahwa aspek pemikiran nanusia di atur oleh kabel-kabel otak, sementara yang lainya diwariskan sebagai “perangkat lunak genetic” dari nenek moyang kita sejak dahulu, demikian pun “akal sehat” dan rasionalitas manusia adalah konsep-konsep yang terprogram secara genetic pada tingkatan terdalam di otak kita. Dalam hal ini saya bisa mengatakan bahwa dalam hal kit bisa berspekulasi bahwa apakah mahkluk asing seperti </span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"><br />
(alien) yang tersusun di bawah keadaan-keadaan yang sangat berbeda akan sama-sama membentuk konsep tentang akal sehat, atau sesungguhnya juga apa saja tentang pola-pola pemikiran kita. Jika seandainya apa yang pernah di renungkan oleh beberap penulis fiksi-ilmiah, kehidupan di atas permukaan sebuah binatang neutron memang ada, orang tidak dapat menebak bagaimana benda-benda semacam itu memahami dan berpikir tentang dunia. Mungkin saja bahwa konsep yang dimiliki mahkluk asing tentang rsionalitas besar perbedaanya sehingga mahkluk ini sama sekali tidak terpesona oleh apa yang kita pandang sebagai argument rasional. Lalau apakah dalam hal ini penalaran rasional di curigai? Atau <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>apakah memang kita terlalu picik atau terlalu patriotic degan menduga bahwa kita mampu menerapkan dengan baik pola-pola berpikir <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Homo Sapiens</i> kepada isu-isu besar tentang eksistensi? Sesungguhnya tidak harus demikian. Proses-proses mental kita telah tersusun sebagaimana layaknya kerena mereka merefleksikan semacam hakikat dunia fisis yang kita huni. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Dalam hal ini saya berpandangan bahwa penalaran manusia pada umumnya<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>dapat dipercaya. Adalah fakta kehidupan bahwa orang menganut kepercayaan-kepercayaan, terutama sekali dalam lapangan agama, yang mungkin dipandang irrasional. Bahwa kepercayaan-kepercayaan itu dianut<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>secara irrasional tidak berarti mereka salah. Boleh jadi, ada rute menuju pengetahuan (semacam lewat mistisme atau wahyu)yang melampaui ataupun mengambil jalan pintas rasio manusia ? dalam hal ini saya kemudian lebih berupaya mengambil penalaran manusia sejauh mana ia akan bergerak. Jika memang dunia <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>rasioanl, paling tidak dalam ukuran besar, apakah sesungguhnya asal-usul rasionalitas tersebut ? ia tidak dapat muncul dengan sendirinya dalam pikiran kita, karena pikiran-pikiran kita semata-mata merefleksikan apa yang sudah adan di sana. Haruska kkita mengandalkan penjelasan pada seorang Perancang rasional ? atau dapatkah rasionalitas “menciptakan dirinya sediri” lewat daya “kemasuk akal-an” yang dimilikinya semata?. Memang benar semakn kita mengetahui tentang alam semakin ia juga tak terbatas. Inilah bukti bahwa kita punya Perancang yang Agung yang ia ada di mana-mana tapi ia tunggal dialah yang kita kenal sebagai Tuhan.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
Sapa Aja Fandihttp://www.blogger.com/profile/00484881490180852758noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-796797524547890291.post-12833836577466525542012-11-24T23:35:00.000-08:002012-11-24T23:35:51.502-08:00ANDAIKAN ALAM BISA BERBICARA<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<br />
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Alam sebgai
tempat kita memulai karir untuk hidup, di mana kita dibesarkan dengan segala
yang ada, isi-isinya menjadi aset yang bebas untuk dinikmati manusia, termasuk
tempat yang kita gunakan sebagai hunian. Alam punya kelebihan yang tak kalah
menarik dengan ciptaan manusia yg dikelolah dengan kebudayaan-kebudayaan
peradaban manusia. sebagai mahluk yang berdiam di dalam tubuh alam, dan juga sebgai
mahluk yang berpikir tentunya kita sadar tentang apa yang dibutuhkan oleh alam,
agar semua isinya menjadi bermanfaat bagi kehidupan peradaban manusia, alam tak
memikirkan manusia, alam hadir sebgai kesatuan yang pasti dan konstan bagi
sendi kehidupan manusia. penguasa di atas alam juga adalah manusia. namun
kekuasaan manusia di atas alam tak dapat dimaknai sebgai alasan untuk menjadi
egois pragmatis dalam menikmati keberadaan alam. Alam sangat membutuhkan peran
manusia untuk tetap dilestarikan, alam menjadi sahabat yang juga sebagai
pemberi tampa pamrih jika ia dikelolah dengan baik.</span><span style="mso-spacerun: yes;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"> </span></span><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Namun jika manusia memoerlakukan alam denga
mengksploitasi dan tak bertanggung jawab atas kelestarianya maka alam akan
menjadi ancaman besar bagi kehidupan manusia dan juga mahkluk-mahkluk lainya
yang berdiam di dalamnya.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">
</span><div class="MsoNormal" style="margin-left: 35.45pt; text-align: justify; text-indent: 0.55pt;">
<span style="mso-tab-count: 1;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"> </span></span><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Memperhatikan keadaan alam sesungguhnya
bukan Pekerjaan besar bagi manusia, sangatlah mudah untuk menjadikan alam untuk
tetap nyaman untuk di huni, cukup dengan kekuatan kesadaran tetang pentingnya
hidup sehat, tentram damai. Kesadaran tetang melestarikan alam harus di mulai
dari prinsip tanggung jawab pribadi, karena alam adalah semua manusia berhak
menjadikan miliknya, bukan soal perseorangan. Belajar dari kegagalan-kegagalan
sekolompok manusia yang mengabaikan perhatinya terhadap kelestarian alam
sungguh mengerihkan resiko yang dimunculkan alam jika ia kehilangan
keseimbangan hidup. Media informasi yang digagas manusia menjadi saran untuk
membicarakan bencana alam, ada banyak kejadian-kejadian yang di munculkan alam
akibat tidak terjaganya kondisi alam yang stabil, di Indonesia tercatat bencana
alam besar yang melanda bangsa ini, di antaranya, 23 Februari 2010 di Tenjolaya
tanah longsor yang menelan korban jiwa 45 orang di nyatakan meninggal, banjir
Wasior di papua akibat kerusakan hutan yang menelan korban jiwa sebnyak 110
jiwa, peristiwa tanah longsor di sumatera, di Sulawesi yang menelan koraban
jiwa yang begitu banyak. Tak cukup kita merenung, tak cukup kita menyesal.
Mulailah sadar bahwa itu penting di tangani oleh usaha kita tetang menjadikan
alam sebgai sahabat yang perlu di jaga</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 35.45pt; text-align: justify; text-indent: 0.55pt;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">.</span></div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">
</span><div class="MsoNormal" style="margin-left: 35.45pt; text-align: justify; text-indent: 0.55pt;">
<span style="mso-tab-count: 1;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"> </span></span><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Aku semakin prihatin dan
tertarik untuk kembali berbicara lewat tulisan </span><span style="mso-spacerun: yes;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"> </span></span><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">saat mendegar berita bahwa 2 hari yang lalu </span><span style="mso-spacerun: yes;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"> </span></span><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">daerah saya Sumarorong tepatnya Kabaniran Kab.
Mamasa di landa banjir yang disertai longsor, yang menelan korban jiwa kurang
lebih 20 orang 11 orang dinyatakan meninggal dunia dan lainya dalm kondisi
kritis. Dalam asumsi saya bahwa tak cukup jika kita hanya berpegang pada
keyakinan bahwa ini kehendak yang Maha Kuasa, memang semua orang mungkin
mengerti tentang keyakinan itu, namu juga harus kita sadari bahwa ada anugerah
terbesar yang dikaruniakan oleh-Nya, yaitu pikiran (Akal/Budi) inilah yang
sesungguhnya harus kita pertanggung jawabkan kepada sang Pencipta terkait lakon
hidup yang kita praktekkan semasa hidup. Bukan dengan mudah kita melepas
kalimat bahwa ini adalah “cobaan”, perlu evaluasi atas jejak yang kita lalui
semasa berpijak di atas alam. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 35.45pt; text-align: justify; text-indent: 0.55pt;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">
</span><div class="MsoNormal" style="margin-left: 35.45pt; text-align: justify; text-indent: 0.55pt;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Paradigma
Antroposentrisme benarkah ini salah satu pemicunya,</span></i></b></div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">
</span><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">antroposentrisme,
adalah paham yang beranggapan bahwa pusat atau sentral alam adalah manusia,
atau sederhanaya kita katakan manusia yang berkuasa di atas alam. Banya yang
berasumsi bahwa pola pikir ini yang kemudian menjadi stimulus bagi banyak orang
untuk mengeksploitasi alam dengan semenah-menah. Namun bagi saya mungkin itu
salah satunya di antara banyak factor, namun saya lebih melihat fenomena ini
atas kurang terdidiknya manusia tentang pemahaman tentang alam itu sendiri.
Banyak manusia menjadikan alam sebagai objeknya untuk menutupi kekurangan
hidupnya dalam hal ini adalah kesiapan bertahan hidup. Akhirnya dengan
seenaknya mereka menjadiknya sebagai barang yang siap pakai dan tak berpikir
tentang mengembangkan bagaimana agar barang ini tetap bisa menyediakan
kebutuhan di masa mendatang. Akhrinya dari generasi ke genarasi semakin
terpuruk karena keadaan alam pun semakin kronis, orang kepanasan, orang
kekeringan, kelaparan, gisi buruk, smeua ini adalah implikasi atas matinya
sumber daya yang bermuara dari alam, kerusakan alam tak hanya berimplikasi pada
bencan alam, namun juga pada aspek social adalah salah satu menifestasi dari ke
ganasan alam yang tidak lagi seimbang oelh karena ulah manusia. </span></div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">
</span><div class="MsoNormal" style="margin-left: 35.45pt; text-align: justify; text-indent: 0.55pt;">
<span style="mso-tab-count: 1;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"> </span> </span></div>
<br /></div>
Sapa Aja Fandihttp://www.blogger.com/profile/00484881490180852758noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-796797524547890291.post-75015096516257610262012-11-08T07:31:00.004-08:002012-11-08T07:31:53.603-08:00Perempuan Merokok adalah Perempuan "Nakal" !!! Benarkah?<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<br />
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><br /></b></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 35.45pt; text-align: justify; text-indent: 0.55pt;">
Kemarin hari
rabu lagi asik-asiknya duduk dengan teman-teman di kafe kampus sambil menikmati
kopi di temani rokok, yah karena ini memang sudah menjadi kebiasaan saya,
hari-hari saya di kampus memang pasti saya luangkan untuk ke kafe kampus, di
kafe ini mungkin perlu saya akui bahwa pengetahuan saya banyak terbentuk di
sana, jika kami duduk bersama teman-teman pasti tetap di warnai dengan diskusi
ntah itu diskusi materi kuliah atau hal lain yang penting ada bahan cerita yang
sedikit bermutulah. Eemm saat itu kira-kira sekitar 10 menit saya duduk tiba-tiba
datanglah<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>3 orang teman cewek, mereka
lalu mengambil kursi lalu duduk bersama-sama dengan saya dan teman lain mereka
pun ikut ngobrol dengan kami, tiba-tiba teman cewek ini liat seorang cewek yang
merokok di seblah tempat kami duduk,lalu kemudian teman saya ini komentar ihhh
kok di kampus ini perempuan semakin banyak yah yang ngerokok, emmm tapi
kelihatan kren juga sih yah kalau cewek ngerokok<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>hehe,lalu kemudian teman cewek yang satu
tiba-tiba bertanya ke saya kak, salah nda kalau wanita merokok,,? emm dengan
spontan aku bilang dengan sedikit iseng, “ohhh tentu tidak hal itu baik apalagi
ceweknya duduk sama saya lalu dia beli rokok lalu kita rokok sama-sama hehe”
lalu dia bilang isst aku serius, emm lalu aku jawab dengan serius, emm bagi
saya sih ini nda asing bagi saya wanita merokok itu sah-sah saja, Cuma justru
yang menjadi pertanyaan saya dalm konteks ini adalah wanita-wanita merokok yang
banyak saya jumpai adalah di dalam kampus, namun di luar orang yang sama saya
liat di kampus ketika di luar dia tidak merokok, ini sesuatu yang perlu di
pertanyakan bagi saya. Tapi jika saya liat dalam perspektif umum, bahwa
kehadiran wanita-wanita mudah yang merokok, di tempat umum, aku justru
menganggapnya ini bagian dari emansipasi perempuan yah mungkin saja keliru tapi
itu menurut asumsi saya.</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 35.45pt; text-align: justify; text-indent: 0.55pt;">
<span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Bahwa perempuan akhirnya
membangun pandangan sendiri bahwa kenapa rokok menjadi Nampak sebagai hal yang
hanya dubutuhkan kaum pria, dengan<span style="mso-spacerun: yes;">
</span>mungkin bersandar pada pandangan tersebut, akhirnya beberapa wanita
mengawali dengan mencoba mengissap rokok, akhirnya akktivitas ini menjadi
terbiasa. Berawal dari satu dua orang dalam misalkan komunitas akhirnya
merambah ke teman-teman yang lain, yah mungkin saja di antara mereka banyak
yang hanya ikut-ikutan dengan kawanya tapi ini nda menjadi soal, intinya adalah
apa yang menjadi dasar mereka itu yang perlu. Dalam budaya Indonesia, jika
permpuan tua merokok itu hal yang biasa, namun anak remaja yang merokok, banyak
budaya yg ada di bangsa ini menganggap hal yang kurang etis. Ada banyak
persepsi tentang wanita merokok, ada yang bilang wanita merokok adalah wanita
yang nakal, wanita penghuni di tempat-tempat hiburan malam. Namun di saat ini
pandangan tersebut nampaknya sudah di anggap sebgai pandangan keliru, bagi
banyak orang apa lagi kaum wanita yang merokok pastinya mereka tidak terimah
dengan pandangan demikian. Teman saya ada banyak yang merokok, sering juga saya
bertanya pada mereka, kenapa kalian merokok, justru dia nanya balik kamau
juga<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>kenapa merokok, pertanyaan ini
ketika di tanggap demikian memang membuktikan bahwa ini soal kesetaraan bahwa
apakah hanya kaum pria yang tepat untuk menikmati rokok, di antara mereka juga
ada yang bilang yah senang saja kalau isap rokok, ada banyak pandangan tentang
wanita merokok. </div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 35.45pt; text-align: justify; text-indent: 0.55pt;">
<span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Saya kemudia berpikir mengapa
hal ini nampak menjadi sebuah bahan diskusi yang menarik, aku mencoba membawa
dalm perspektif budaya, bahwa di banyak masyarakat kita menganggap hal ini
tidak pantas bagi kaum wanita untuk merokok, karena dalam komunitas-komunitas
masyarakat sebelumnya wanita merokok sangat jarang kecuali perempuan yang sudah
tua, memang ini tidak lazim namun kalau permpuan yang sudah tua. Jika wanita
mudah ini yang menjadikan persepsi akan beragam. Dalam asumsi banyak orang
bahwa wanita-wanita yang ada di Bar, Café Malam, Pengunjung hotel, yang
kelihatan banyak wanita merokok, jadi kondisi inilah yang membawa paradigma
berpikir masyarakt yang mengatakan bahwa jika ada wanita mudah yang merokok di
tempat umum, itu artinya dia wanita yang tidak baik.</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 35.45pt; text-align: justify; text-indent: 0.55pt;">
<span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Namun kita juga harus terimah
dengan kebiasaan yang telah membumi, terkait dengan paradigma berpikir
tersebut, mental free tidak bisa dipaksakan untuk berbaur degan kebiasaan kita,
mungkin jika kita bicara dalam konteks terkait dengan kebebasan yah hal ini
sah-sah saja, dalam peraturan juga tak di batasi kaum hawa untuk merokok, namun
ada tata nilai yang tidak tertulis yang disebut kebiasaan yang terkonsep bagi masyarakat
yang etis dan yang tidak. Anggapan ini memang Nampak sudah menjadi norma.
Apapun alasanya kaum perempuan jika ia merokok dan membantah paradigma bahwa
jika wanita remaja merokok, maka dia adalah wanita tidak “baik”, wanita
“nakal”, hal ini tak dapat di sangkal dengan berpegang pada prinsip pribadi,
jika tidak mau tau yah itu mungkin cara untuk tetap membela diri.</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 35.45pt; text-align: justify; text-indent: 0.55pt;">
<span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Di daerah perkotaan kebebasan
berekspresi<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>mungkin aku bilang adalah
priorita kaula mudah saat ini, kaki di kepala, kepala di kaki mungkin juga tak
lagi aneh. Dalam amatan saya memang wanita-wanita mudah di perkotaanlah yang
memang paling banyak merokok, mereka masi duduk di SMA mereka sudah mencoba
barang tersebut, apalagi anak mahasiswi, ini bukan lagi hal yang asing
melainkan hal yang biasa-biasa saja, diperkotaan mungkin sesama anak mudah akan
di pandang sebagai bagian dari gaya hidup, namun di kalangan orang tua ini
tetap saja di anggap sebgai hal yang tidak baik. Bahkan saya masi ingat salah
seorang vokalis dari Band Liyla, mengatakan aku menganggap wanita merokok itu
Nampak kayak “kodratya telah hilang”, aku tidak terlalu mengerti maksudnya
namun ini bisa kita katakana bahwa dia kontra terhadap hal tersebut, sekali
lagi saya bilang wanita merokok tidak masalah, namun wanita saat mereka merokok
harus siap menerima paradigma berpikir masyarakt. Saya pribadi pun tidak senang
melihat wanita merokok, karena memang dalam kesan hidup saya bahwa wanita
merokok itu memang pertama kali saya<span style="mso-spacerun: yes;">
</span>liat di tempat-tempat hiburan malam, lalu wanita-wanita yang tidak
terdidik, wanita-wanita di jalanan, mungkin dalam hati pikiran mereka juga
tidak ingin demikian namun karena factor lain yang memaksa untuk masuk di
lingkaran tersebut, meskipun sekarang banyak alasan yang berusaha untuk
menanggapi untuk bisa menjadi hal positif.</div>
<a href="http://lifestyle.kompasiana.com/urban/2012/11/08/perempuan-merokok-adalah-perempuan-nakal-benarkah-501550.html"></a><br /></div>
Sapa Aja Fandihttp://www.blogger.com/profile/00484881490180852758noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-796797524547890291.post-34065430203309067342012-08-13T19:42:00.003-07:002012-08-13T19:42:24.088-07:00MENGHARGAI KEYAKINAN ORANG LAIN, ITU ADALAH AMAL<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<br />
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center; text-indent: 0cm;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;">Hanya karena terlibat diskusi yang tak
harus aku lakukan<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>tapi itu aku memaknainya
sebagai kekeliruan maka aku tak ingin membiarkan saudaraku larut dalam
kekeliruan yang sadar maka dari itu aku menitipkan pesan melalui mulut besarku,
maka bacalah bibir saya</b></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center; text-indent: 0cm;">
<br /></div>
<table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="float: left; margin-right: 1em; text-align: left;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhGapciLmWIXE-RCwCmVwC4CtzAuZw31LxKNMdJrrzJpx9UYPLZhu2NYcOd-XYPo9T340nRX9izKpMhc8MBwS-unyJOuCB3mb6TyvdgGpH1mq6B2JztI5gmJGooI4uPVYvSqIaSu36aD4H2/s1600/20110205002008_10000_orang_akan_hadiri_pekan_kerukunan_antar_umat_beragama_sedunia.gif" imageanchor="1" style="clear: left; margin-bottom: 1em; margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhGapciLmWIXE-RCwCmVwC4CtzAuZw31LxKNMdJrrzJpx9UYPLZhu2NYcOd-XYPo9T340nRX9izKpMhc8MBwS-unyJOuCB3mb6TyvdgGpH1mq6B2JztI5gmJGooI4uPVYvSqIaSu36aD4H2/s1600/20110205002008_10000_orang_akan_hadiri_pekan_kerukunan_antar_umat_beragama_sedunia.gif" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Indahnya Perbedaan</td></tr>
</tbody></table>
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center; text-indent: 0cm;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 1cm; text-align: justify; text-indent: 32.9pt;">
Mungkin saat
ini tak ada manusia yang tidak berkeyakinan, saya memastikan itu, <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>keyakinan dalam hal ini yang saya maksudkan
adalah keyakinan religius, Indonesia pun telah melegitimasi secara nasional 6 agama
yang di akui, yaitu Islam, Kristen, Budha, Hindu, Kongfuchu. Hal ini saya bisa
katakana bahwa tujuan utamanya dari kepercayaan tersebut adalah kepada Sang
Pencipta, berbuat baik adalah kewajiabnya. Cuma dalam penafsiran tentang
eksistensi manusia, baik itu dari proses penciptaan, dunia kahirat, pandangan
hidup itu berbeda, tapi semuanya di wakili satu kata yang bijak yaitu tujuanya
semua adalah “kebaikan”. Tapi pertanyaanya adalah mengapa konflik yang bernuasa
agama acap kali terjadi di belahan dunia ini, termasuk di Indonesia satu teka
teki tentang eksistensi Agama.</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 1cm; text-align: justify; text-indent: 0cm;">
<span style="mso-tab-count: 2;"> </span>Mungkin menjelaskan hal ini
bukanlah hal yang mudah, karena orang yang seiman saja masi saja sering berbeda
pendapat, apa lagi berbeda keyakinan berbeda pendapat itu hal yang sudah pasti ada,
tpi aku selalu meyakini satu hal bahwa memang manusia adalah mahkluk yang
sangat tak terprediksi dan sangat kompleks untuk di pahami, dan bahkan tak akan
pernah bisa di terukur apa batasanya tentang bangunan pemikiranya pada
masing-masing individus ini suatu kewajaran, tapi di samping kerumitanya tapi
sebanranya semua itu bisa di konsesnsuskan untuk bisa berdiri pada rel yang
sama inilah komitmen. </div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 1cm; text-align: justify; text-indent: 0cm;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 1cm; text-align: justify; text-indent: 43.65pt;">
Kemarin saya
sempat terlibat dengan diskusi panjang yang boleh dikatakan tak akan bisa
ketemu benang merahnya karena kita bicara pada topic yang sama tapi kita
berdiri pada keyakinan yg berbeda, tpi anehnya beberapa di antara kami
mengunakan keyakinanya sebagai kekuatan untuk menjadikan kebenaran umum, yah
orang pasti tidak terimah lah karena di dalamnya terdiri keyakian yang beragam,
sementara ada yang menjadikan keyakinanya sebgai patokan kebenaran, yah orang
bisa perang lah tapi aku selalu berusaha tidak menanggapinya dalam perspektif
agama tapi dengan segala kesadaranku aku menggagasnya dalam rana yang berbasis
ilmu tapi pada akhirnya kebenaran yang kita ingin cari tak ada yang ada adalah
pembenaran yang di akui sebagai kebenaran. Tapi terlepas dari itu aku Cuma
belajar satu hal dari diskusi itu bahwa memang kita selalu terjebak dengan tiga
hal yaitu “Benar, pembenaran, dan Kebenaran”, sering kali kita menjadikan
pembenaran menjadi kebenaran, dan benar menjadi pembenaran, inilah yang selalu
menjadi pemicu saat orang sedang bicara keyakinan. Mereka terlalu euphoria
dengan keyakinya saat berbicara akhirnya mereka tak lagi sadar saat ia berdiri
pada iklim yang berbeda.</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 1cm; text-align: justify; text-indent: 43.65pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 1cm; text-align: justify; text-indent: 0cm;">
<span style="mso-tab-count: 2;"> </span>Prinsip yang medasar bagi
umat adalah keyakinan/iman tak di batasi oleh ruang dan waktu, tapi ingat satu
hal bahwa mengkomunikasikanya harus kita mengunakan pendekatan umum, itu
mengapa? karena jika kita menjelaskan secara totalitas tentang keyakinan kita
mengunakan cirri khas keyakinan kita secara pribadi, serta ajaran kita
sekalipun maka jangan salahkan orang jika ia menanggapimu dengan keras, karena
mereka akan merasa bahwa keyakinanya tidak di selaraskan dengan keyakinamu, dan
kemungkinan ia akan bilang ini doktrin agamawan jiak totalitas keyakinan dalam
hal ini agama kita jelaskan kepada seiman kita nah ini jauh lebih bagus, itu
tidak soal. Kembali pada diri masing-masing bahwa keyakinan adalah mutlak
adanya kebenaranya dalam diri manusia, nyata adanya, tapi tidak bisa di general
bahwa mutlak secara pribadi menurut kita, itu juga mutlak bagi orang lain, maka
caranya adalah pakailah bahasa umum untuk menjelaskan kebaikan kepada mereka,
di sinilah fungsi bahasa yang beretika di gunakan. Beragama sesungguhnya tak
sekedar di yakini secara pribadi tapi juga di junjung tinggi tentang keselamatn
bagi manusia-manusia lainya, karena bicara keyakinan berarti kita membicarakan
hak yang paling asasi.</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 1cm; text-align: justify; text-indent: 0cm;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 1cm; text-align: justify; text-indent: 0cm;">
<span style="mso-tab-count: 2;"> </span>Terlepas dari etika bahasa,
aku kemudia mengingat kembali tentang karya terbesar yang di anugerahkan Sang
Mahakarya adalah “Akal budi”, aku bangga dan mau bilang inilah sesungguhnya CPU
manusia, di dalmnya terdapat sofwere tentang aplikasi-aplikasi yang akan di
tampakkan manusia dalam hidup, baik buruk itu ada di dalamnya, pertanyaanya
adalah apakah semuanya akan di gunakan? Jawabanya tentu ia kabaikan akan
menutupi keburukanmu maka selalulah menekankan kebaikan selagi anda masi bisa
menyadari tentang hakikat hidup bahwa manusia akan berdosa jikalau melanggar
kuasa Tuhan saat melakukan keburukan-keburukkan di dunia, ini jelas batasanya
maka mengapa kita enggan melakukan kebaikan.</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 1cm; text-align: justify; text-indent: 0cm;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 1cm; text-align: justify; text-indent: 0cm;">
<span style="mso-tab-count: 2;"> </span>Saya sebagai bagian dari
kuasa yang transenden itu tak mampu melakukan semua tuntutan hidup, tapi paling
tidak aku sadar apa yang saya lakukan, ini yang paling penting juga kita
lakukan. Sadar tentang komunikasi yang kita bangun dengan sesama umat yang
berbeda agama itu sangat di butuhkan, sadar akan perbedaan itu akan menciptakan
keindahan karena mereka terdiri dari corak yang berbeda-beda tapi saling
mamahami, indah rasanya jika semunya kita sadar tentang hal ini. Maka konflik
agama pun akan sirnah di muka bumi. Tapi ini nampaknya mustahil. Tapi inginya
saya adalah paling tidak kita tidak menjadikan agama sebagai alat dominasi
dengan mengorbankan isi-isi di dalamnya sebagai umpan untuk meyakinakan kepada
orang lain bahwa akulah kebenaran. Kebenaran akan datang sendiri jika anda
melakukanya dengan nurani yang adil tampa mengurangi kehormatan orang lain
bukan kah ini yang kita impikan sesungguhnya’’? </div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 1cm; text-align: justify; text-indent: 0cm;">
<br /></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEggwuSgk2tZE80NvQSG93AEbCidQMjXWy7dP1-WWigXxciPb0wjVOLVdhQwKSaTnJd6vPbrgKLx7pJf7ef8psIl2cuE7H9ZQWV2eKF5Pv2VWsii_gq8B51LQR3Ral_W15ji2ZiT2vHkEkGg/s1600/ukhuwah.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEggwuSgk2tZE80NvQSG93AEbCidQMjXWy7dP1-WWigXxciPb0wjVOLVdhQwKSaTnJd6vPbrgKLx7pJf7ef8psIl2cuE7H9ZQWV2eKF5Pv2VWsii_gq8B51LQR3Ral_W15ji2ZiT2vHkEkGg/s1600/ukhuwah.jpg" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Peace</td></tr>
</tbody></table>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 1cm; text-align: justify; text-indent: 0cm;">
<span style="mso-tab-count: 2;"> </span>Maka dari itu melalu catatan
singkat ini aku hanya ingin kita semua menciptakan kesadaran yang rasional
bahwa kita bukanlah kebenaran melainkan pelaku kebenaran mungkin ini lah
sedikit kalimat filsafat yang aku bisa petik. Bahwa kebenaran hanya ada pada
diri kita sendiri dan kitalah yang memberinya makna. Soal itu di terimah oleh
orang lain itu bukan kebenaran tapi itulah kesepakatan bahasa. Kita hanya bisa
membuat benar sesuatu di depan umum, bukan kebenaran, ingin tau apa itu
kebenaran? dia adalah kepercayaan itu sendiri. Maka jika ada orang bilang bahwa
kebenaran itu ada di mana mungkin ia sedang di tipu dengan keyakinanya. Kalau <b style="mso-bidi-font-weight: normal;">Descartes (filsuf farancis) bilang hati
hati dengan panca inderamu karena itu bisa menipumu, aku juga mau mengutip
pernyataan kawan saya “hati-hati dengan keyakinamu karena itu bisa saja
menipumu” (Ones HIhika, mahasiswa UKSW), dan aku juga mau bilang bahwa saat
susatu yang di yakini sebagai kebenaran umum, dan ada orang yang menyangkalnya
sebagai sesuatu yang di pertanyakan maka mari kita telusuri apakah benar itu
kebenaran ataukah itu kesepakat bahasa.</b></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 1cm; text-align: justify; text-indent: 0cm;">
<span style="mso-tab-count: 2;"> </span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 1cm; text-align: justify; text-indent: 0cm;">
<span style="mso-tab-count: 2;"> </span><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><u>Berpijak pada bumi yang sama
bicara pada keyakina yang berbeda tapi hidup dan mati tetap menghampiri kita
semua, ini adalah sebuah ke agungan sang pencipta bahwa saaatnya kalian sadar
bahwa sesungguhnya kita semua sama</u></i></b></div>
</div>
Sapa Aja Fandihttp://www.blogger.com/profile/00484881490180852758noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-796797524547890291.post-64455086947474517952012-08-12T16:05:00.000-07:002013-03-20T06:21:31.902-07:00<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<br />
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center; text-indent: 0cm;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;">Hanya karena terlibat diskusi yang tak
harus aku lakukan<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>tapi itu aku memaknainya
sebagai kekeliruan maka aku tak ingin membiarkan saudaraku larut dalam
kekeliruan yang sadar maka dari itu aku menitipkan pesan melalui mulut besarku,
maka bacalah bibir saya</b></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 1.0cm; text-indent: 32.9pt;">
Mungkin saat
ini tak ada manusia yang tidak berkeyakinan, saya memastikan itu, <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>keyakinan dalam hal ini yang saya maksudkan
adalah keyakinan religius, Indonesia pun telah melegitimasi secara nasional 6 agama
yang di akui, yaitu Islam, Kristen, Budha, Hindu, Kongfuchu. Hal ini saya bisa
katakana bahwa tujuan utamanya dari kepercayaan tersebut adalah kepada Sang
Pencipta, berbuat baik adalah kewajiabnya. Cuma dalam penafsiran tentang
eksistensi manusia, baik itu dari proses penciptaan, dunia kahirat, pandangan
hidup itu berbeda, tapi semuanya di wakili satu kata yang bijak yaitu tujuanya
semua adalah “kebaikan”. Tapi pertanyaanya adalah mengapa konflik yang bernuasa
agama acap kali terjadi di belahan dunia ini, termasuk di Indonesia satu teka
teki tentang eksistensi Agama.</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 1.0cm; text-indent: 0cm;">
<span style="mso-tab-count: 2;"> </span>Mungkin menjelaskan hal ini
bukanlah hal yang mudah, karena orang yang seiman saja masi saja sering berbeda
pendapat, apa lagi berbeda keyakinan berbeda pendapat itu hal yang sudah pasti ada,
tpi aku selalu meyakini satu hal bahwa memang manusia adalah mahkluk yang
sangat tak terprediksi dan sangat kompleks untuk di pahami, dan bahkan tak akan
pernah bisa di terukur apa batasanya tentang bangunan pemikiranya pada
masing-masing individus ini suatu kewajaran, tapi di samping kerumitanya tapi
sebanranya semua itu bisa di konsesnsuskan untuk bisa berdiri pada rel yang
sama inilah komitmen. </div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 1.0cm; text-indent: 43.65pt;">
Kemarin saya
sempat terlibat dengan diskusi panjang yang boleh dikatakan tak akan bisa
ketemu benang merahnya karena kita bicara pada topic yang sama tapi kita
berdiri pada keyakinan yg berbeda, tpi anehnya beberapa di antara kami
mengunakan keyakinanya sebagai kekuatan untuk menjadikan kebenaran umum, yah
orang pasti tidak terimah lah karena di dalamnya terdiri keyakian yang beragam,
sementara ada yang menjadikan keyakinanya sebgai patokan kebenaran, yah orang
bisa perang lah tapi aku selalu berusaha tidak menanggapinya dalam perspektif
agama tapi dengan segala kesadaranku aku menggagasnya dalam rana yang berbasis
ilmu tapi pada akhirnya kebenaran yang kita ingin cari tak ada yang ada adalah
pembenaran yang di akui sebagai kebenaran. Tapi terlepas dari itu aku Cuma
belajar satu hal dari diskusi itu bahwa memang kita selalu terjebak dengan tiga
hal yaitu “Benar, pembenaran, dan Kebenaran”, sering kali kita menjadikan
pembenaran menjadi kebenaran, dan benar menjadi pembenaran, inilah yang selalu
menjadi pemicu saat orang sedang bicara keyakinan. Mereka terlalu euphoria
dengan keyakinya saat berbicara akhirnya mereka tak lagi sadar saat ia berdiri
pada iklim yang berbeda.</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 1.0cm; text-indent: 0cm;">
<span style="mso-tab-count: 2;"> </span>Prinsip yang medasar bagi
umat adalah keyakinan/iman tak di batasi oleh ruang dan waktu, tapi ingat satu
hal bahwa mengkomunikasikanya harus kita mengunakan pendekatan umum, itu
mengapa? karena jika kita menjelaskan secara totalitas tentang keyakinan kita
mengunakan cirri khas keyakinan kita secara pribadi, serta ajaran kita
sekalipun maka jangan salahkan orang jika ia menanggapimu dengan keras, karena
mereka akan merasa bahwa keyakinanya tidak di selaraskan dengan keyakinamu, dan
kemungkinan ia akan bilang ini doktrin agamawan jiak totalitas keyakinan dalam
hal ini agama kita jelaskan kepada seiman kita nah ini jauh lebih bagus, itu
tidak soal. Kembali pada diri masing-masing bahwa keyakinan adalah mutlak
adanya kebenaranya dalam diri manusia, nyata adanya, tapi tidak bisa di general
bahwa mutlak secara pribadi menurut kita, itu juga mutlak bagi orang lain, maka
caranya adalah pakailah bahasa umum untuk menjelaskan kebaikan kepada mereka,
di sinilah fungsi bahasa yang beretika di gunakan. Beragama sesungguhnya tak
sekedar di yakini secara pribadi tapi juga di junjung tinggi tentang keselamatn
bagi manusia-manusia lainya, karena bicara keyakinan berarti kita membicarakan
hak yang paling asasi.</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 1.0cm; text-indent: 0cm;">
<span style="mso-tab-count: 2;"> </span>Terlepas dari etika bahasa,
aku kemudia mengingat kembali tentang karya terbesar yang di anugerahkan Sang
Mahakarya adalah “Akal budi”, aku bangga dan mau bilang inilah sesungguhnya CPU
manusia, di dalmnya terdapat sofwere tentang aplikasi-aplikasi yang akan di
tampakkan manusia dalam hidup, baik buruk itu ada di dalamnya, pertanyaanya
adalah apakah semuanya akan di gunakan? Jawabanya tentu ia kabaikan akan
menutupi keburukanmu maka selalulah menekankan kebaikan selagi anda masi bisa
menyadari tentang hakikat hidup bahwa manusia akan berdosa jikalau melanggar
kuasa Tuhan saat melakukan keburukan-keburukkan di dunia, ini jelas batasanya
maka mengapa kita enggan melakukan kebaikan.</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 1.0cm; text-indent: 0cm;">
<span style="mso-tab-count: 2;"> </span>Saya sebagai bagian dari
kuasa yang transenden itu tak mampu melakukan semua tuntutan hidup, tapi paling
tidak aku sadar apa yang saya lakukan, ini yang paling penting juga kita
lakukan. Sadar tentang komunikasi yang kita bangun dengan sesama umat yang
berbeda agama itu sangat di butuhkan, sadar akan perbedaan itu akan menciptakan
keindahan karena mereka terdiri dari corak yang berbeda-beda tapi saling
mamahami, indah rasanya jika semunya kita sadar tentang hal ini. Maka konflik
agama pun akan sirnah di muka bumi. Tapi ini nampaknya mustahil. Tapi inginya
saya adalah paling tidak kita tidak menjadikan agama sebagai alat dominasi
dengan mengorbankan isi-isi di dalamnya sebagai umpan untuk meyakinakan kepada
orang lain bahwa akulah kebenaran. Kebenaran akan datang sendiri jika anda
melakukanya dengan nurani yang adil tampa mengurangi kehormatan orang lain
bukan kah ini yang kita impikan sesungguhnya’’? </div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 1.0cm; text-indent: 0cm;">
<span style="mso-tab-count: 2;"> </span>Maka dari itu melalu catatan
singkat ini aku hanya ingin kita semua menciptakan kesadaran yang rasional
bahwa kita bukanlah kebenaran melainkan pelaku kebenaran mungkin ini lah
sedikit kalimat filsafat yang aku bisa petik. Bahwa kebenaran hanya ada pada
diri kita sendiri dan kitalah yang memberinya makna. Soal itu di terimah oleh
orang lain itu bukan kebenaran tapi itulah kesepakatan bahasa. Kita hanya bisa
membuat benar sesuatu di depan umum, bukan kebenaran, ingin tau apa itu
kebenaran? dia adalah kepercayaan itu sendiri. Maka jika ada orang bilang bahwa
kebenaran itu ada di mana mungkin ia sedang di tipu dengan keyakinanya. Kalau <b style="mso-bidi-font-weight: normal;">Descartes (filsuf farancis) bilang hati
hati dengan panca inderamu karena itu bisa menipumu, aku juga mau mengutip
pernyataan kawan saya “hati-hati dengan keyakinamu karena itu bisa saja
menipumu” (Ones HIhika, mahasiswa UKSW), dan aku juga mau bilang bahwa saat
susatu yang di yakini sebagai kebenaran umum, dan ada orang yang menyangkalnya
sebagai sesuatu yang di pertanyakan maka mari kita telusuri apakah benar itu
kebenaran ataukah itu kesepakat bahasa.</b></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 1.0cm; text-indent: 0cm;">
<span style="mso-tab-count: 2;"> </span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 1.0cm; text-indent: 0cm;">
<span style="mso-tab-count: 2;"> </span><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><u>Berpijak pada bumi yang sama
bicara pada keyakina yang berbeda tapi hidup dan mati tetap menghampiri kita
semua, ini adalah sebuah ke agungan sang pencipta bahwa saaatnya kalian sadar
bahwa sesungguhnya kita semua sama</u></i></b></div>
</div>Sapa Aja Fandihttp://www.blogger.com/profile/00484881490180852758noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-796797524547890291.post-56167609189278887122012-08-06T09:44:00.001-07:002012-08-06T09:44:10.712-07:00Siapakah Setan itu Sebenarnya?<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<br />
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 1cm; text-align: justify; text-indent: 0cm;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"> Tak
ada kegiatan, suntuk di kamar,<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>terkadang
membuat kita berpikir apa saja, berpikir dari hal-hal yang sederhana hingga pada
hal-hal yang kompleks, smuanya bisa saja di jangkau pikiran saat kita dalam
keadaan bosan inilah salah satu keagungan sebuah pikiran. Beginilah aku rasakan
malam ini karena tak ada kegiatan kebetulan juga belum ngantuk, tiba-tiba
muncul niat untuk menulis lagi, namun topic yang aku mau tulis saat ini adalah
hala yang di anggap seram bagi kebanyakan orang, dia adalah “setan”. Bersifat
tiba-tiba saja , terlintas dipikiranku tentang hal ini. Aku kemudian berdiskusi
dengan pikiranku sendiri tentang eksistensi “setan”<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>dan pada akhirnya aku memunculkan pertanyaan
Siapakah Setan itu sebenarnya..?</span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjNW4EVPWsHLhHViIin5RdtKAt6OUHE_qdp2knZJqkWQQ6wVP9sdWJoVcT8FuhGKu7pCKhO4jwdMgg3tUHhEhtRYpwqPBeYHBerp2FA-KY03X-hM9HrliOh2lJFKmPL-BTsA4FnM64dkhfI/s1600/Codex_Gigas_devil_image.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjNW4EVPWsHLhHViIin5RdtKAt6OUHE_qdp2knZJqkWQQ6wVP9sdWJoVcT8FuhGKu7pCKhO4jwdMgg3tUHhEhtRYpwqPBeYHBerp2FA-KY03X-hM9HrliOh2lJFKmPL-BTsA4FnM64dkhfI/s320/Codex_Gigas_devil_image.jpg" width="190" /></a></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 1.0cm; text-indent: 0cm;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 1cm; text-align: justify; text-indent: 0cm;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><span style="mso-tab-count: 2;"> </span>Di Indonesia ada berbagai macam
nama yang di kenal itu sebgai sosok setan, misalkan Pocong. Kuntilanak, Tuyul, Genderuwo,
dan wujud-wujud lainya. Keberadaan mereka di pemahaman kebanyakan orang adalah
mereka adalah mahluk yang menkutkan, seram, serta di anggap mengganggu
kenyamanan beberapa warga. Di Indonesia<span style="mso-spacerun: yes;">
</span>kehadiran mereka saat di saksikan oleh panca indera sering di beri nama
sebgai “penampakan”. Dan mungkin saya bisa bilang bahwa 80% orang di Indonesia
mengakui keberadaanya, namun adakah yang bisa menjelaskan secara rinci proses
kemengaadaanya mereka yang kita kenal sebgai setan. Lalu asumsi pertama yang
kita yakini bahwa ia adalah sosok yang menakutkan itu berkembang pertama di
mana, hal ini hingga sekarng belum juga terjawab, semakin meenjadikan saya
utnuk terus bertanya tentang “Setan “ ketika kita semua kembali mengingat
tentang kepercayaan kita terhadap sang Mahakarya Tuhan, bahwa ia menciptakan
dunia dengan segala isinya dan juga Sang Maha Kuasa, itu artinya mereka juga
adalah ciptaanya, lalu pertanyaanya adalah apakah mungkin Jika Tuhan itu
Mahakuasa, bagaimana mungkin setan telah memberontak melawan dia dan diambil
kekuasaanya di bumi?, pasti di antara <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>kita
juga sangat sering mendengar kalimat bahwa orang itu dukuasai oleh setan,
mereka memuji setan, mengagungkan setan. Di dalam benakku aku hanya bilang
bahwa sesungguhnya setan itu siapa..?</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 1cm; text-align: justify; text-indent: 0cm;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 1cm; text-align: justify; text-indent: 0cm;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><span style="mso-tab-count: 2;"> </span>Saat kita lagi bertemu
teman-teman bercertita bersama, hal yang menyangkut<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>mahluk yang menakutkan<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>tersebut hal ini tak jarang luput dari
pembicaraan juga. Anehnya juga orang kecenderungan lebih senang membeicarakan
hal seperti ini di saat malam hari, mungkin bagiku ketika di bicarakan pada
malam hari ini akan semakin menajadikan pembicaraan ,jauh lebih menegangkan dan
menariik. Tapi saya tidak mengerti ketika bercerita tentang hal ini kita sudah
merasa taku tapi tetap saja tertarik untuk membahasnya lebih jauh, ini berarti
keberadaan mereka menjadi tanda Tanya besar bagi umat manusia karena menjadikan
manusia penasaran tentang mereka.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 1cm; text-align: justify; text-indent: 0cm;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 1cm; text-align: justify; text-indent: 0cm;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><span style="mso-tab-count: 2;"> </span>Dalam banyak perfilman yang
menyangkut dengan setan, memang posisi setan pasti memerankan<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>lakon yang menakutkan bagi manusia, dan ada
juga manusia dalam peranya di Film itu adalah, melawan setan, membasmi setan,
yang selalu mengganggu ketenangan pada pemukiman manusia. Tak hanya di
Indonesia orang bicara setan, di luar negeri pun demikian setan juga di akui
keberadaanya, namun tak ada peneliti-peneliti dari luar pun yang mampu
memberikan penjelasaan yang bisa di kaji secara ilmia tentang eksistensi setan.
Setan hanya kita percaya sebagai Sesutu mahluk yang menakutkan termasuk saya
jika bicara setan juga terkadang saya merasa takut, apalagi bicara tentang hal
ini di daerah saya sendiri di Toraja saya juga sangat takut dengan setan,
karena analogi tentang setan di beberapa tempat kan berbeda-beda juga, orang
mengasumsikan setan itu juga bisa di akui dalam kebudayaan misalkan di tempat
kelahiranku di Mamasa (Torajabarat) setan bisa berkeliaran saat ada orang yang
melahirkan, ada orang yang kecelakaan bersimbah dara. Namun anehnya di toraja
justru di kuburan penampakan tentang apa yang di yakini sebagai setan itu
sangat jarang. Padahal di tempat lain yang menjadi objek untuk mencirikan setan
adalah di kuburan.. mungkin sekian tentang rasa penasaranku tentang setan,
terserah orang mau bilang saya adalah orang pemuja setan pengagum setan. Tapi
aku Cuma mau bilang bahwa kekagumanku membahasa tentang setan karena aku tak
mengerti asal usulnya tapi di keberadaanya di akui, dalam filsafat juga di
katakana bahwa jika eksistensi Sesutu itu ada berarti ia dapat di jelaskan.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 1cm; text-align: justify; text-indent: 0cm;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><span style="mso-tab-count: 2;"> </span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
</div>Sapa Aja Fandihttp://www.blogger.com/profile/00484881490180852758noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-796797524547890291.post-87510627562268521442012-07-24T17:59:00.003-07:002012-07-24T17:59:29.480-07:00DARI KESALAHPAHAMAN , REALITAS MENJADI TAK BERMAKNA<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<br />
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 1cm; text-align: justify; text-indent: 0cm;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 1cm; text-align: justify; text-indent: 0cm;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 1cm; text-indent: 0cm;">
</div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 1cm; text-align: justify; text-indent: 0cm;">
</div>
<br />
<div style="text-align: center;">
<b style="background-color: white; text-indent: 0cm;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">saya sama sekali tidak memerlukan hal ini</span></b></div>
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><b><div style="text-align: center;">
<b style="background-color: white; text-indent: 0cm;">Saya kurang bijaksana,</b></div>
</b><b><div style="text-align: center;">
<b style="background-color: white; text-indent: 0cm;">Saya seharusnya menjaga mulut besar saya tetap tertutup</b></div>
</b><b><div style="text-align: center;">
<b style="background-color: white; text-indent: 0cm;">Maka bacalah bibir saya.</b></div>
</b></span><br />
<br />
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 1cm; text-align: justify; text-indent: 0cm;">
</div>
<br />
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; text-align: center;">
<br /></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 1cm; text-align: justify; text-indent: 0cm;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"><br /></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 1cm; text-align: justify; text-indent: 43.65pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif";">Kembali lagi saya bernostalgia
dengan kebiasaan saya, yaitu menulis apa saja yang itu menurutku menarik untuk
saya tulis, eemm seminggu yang lalu saat sedang asik-asiknya browsing,
baca-baca artikel-artikel menarik, sambil buka kawan sejati yaitu “Facebook”,
kebetulan salah satu aktivitas saya saat buka facebook pasti mengunjungi group2
yang di buat di FB, ntah itu group komunitas saat sma, komunitas rekan kerja,
dan juga komunitas sains dll. Di saat yang sama aku masuk di satu group yang
itu adminya hampir aku kenal smua karena itu adalah teman-teman aku juga yang
ada di dalamnya kebetulan basis group ini adalah komunitas pelajar/ mahasiswa.
Di group itu aku sengaja melempar bola api untuk bisa di jadikan diskusi yang
menarik bunyinya seperti ini (Komunitasnya tak beregenerasi dengan baik), tapi
sayangnya status pendekku itu di pahami keliru oleh beberapa teman, mereka
berkomentar seolah-olah aku memojokkan komunitas tersebut. Padahal maksud yang
sesungguhnya adalah di sana kita bisa tau apa yang menjadi kelemahan termasuk
saya ingin tahu juga apa yang perlu di benahi, ironisnya mereka berdebat dengan
kemampuanya mereka, tpi apa yang terjadi mereka berdebat di atas kekeliruan
interpretasi. Aku pun berusaha mengembalikan keadaan agar ini tidak berlanjut
tapi mereka sudah terperangkap dalam keseriusan dalam kekeliruan, tapi aku
dalam hati saja bilang yahh ini hal yang wajar-wajar saja, Cuma aku bingung aja
tentang mereka, bahwa apakah mereka benar-benar sadar kalau ia ada dalam
lingkaran akademis. Padahal jika status tersbut di maknai dengan kritis
analitis paling tidak mereka mengungkapkan apa kendalanya, apa yang tak
tercapai tapi yah begitulah kita bagaikan cacing yang selalu meninggalkan
kotoranya dari tubuh tampa ada niat untuk melemparnya keluar.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 1cm; text-align: justify; text-indent: 0cm;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 1cm; text-align: justify; text-indent: 0cm;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif";"> Komentar-komentar
terus terupdate di bawa status tersebut, hingga akhirnya ada yang bilang jangan
melihat komunitas ini dari segi negatifnya masi ada sisi-sisi yang lain, kita
tak butuh kritikan yang seperti itu yang kita butuhkan adalah <b><span style="color: red;">realitas</span></b>,
jelasnya seperti ini (<span class="commentbody">generasi dari para kaum
intelejensi dari sbua organisai untuk saat ini blm bisa qt nilai hanya dari 1
arah sja... mereka msi dlm tahap proses,, apalah arti argumen mengkritik sbua
aergumen,, , “</span></span><span class="commentbody"><b><span style="color: red; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Realitas”</span></b></span><span class="commentbody"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"> yg membuktik bung..... ungakapan
seperi yang bung paparkan tanpa u sadari akan mengukung kreatif2 junior,, sbab
bung haxa menilai dari sisi negatifx sja......) lalu aku membalasnya seperti
ini (ky trimksh atas keslah pahamanya terlalu cepat mengklaim sisi positif dan
negatif...tpi ingat adik bahwa tak ada orang yang mampu menjelskan secara
totalitas dari sebuah sistem..mau tidak mau itu harus berurut 1 persatu...tpi
paham 1 hal bahwa manusia diciptkn dng punya mulut..bukan hanya tangan dan
kaki,,,maka tampa anda mengunkn hakikat mulut itu maka apalh artinya sebuah
realitas...dan aq tak paham ttng realitas yg adik maksud, realitas jangn hanya
dimaknai sbgi sebuah kenyataan seperti yg ada dlm KBBI...sungguh kliru rasnya
jika realitas di lihat dari perspektih kenyataan...tpi lihat realitas sebagai
sesuatu yg utuh dlmi....lalu apa yg menjadi alasnmu mengtkn bahwa aq menilainya
dari sisi negatif,,,dan aku jg mau bilang bahwa sy bagian dari sistem itu kok...jdi
jangn menklaim sembarang bahwa aq sedang bersandiwara ttng sisi negatif organisasi tersebut.........spongbob bilang petrik gunakan sedikit imajinasimu biar kita tdk
menciderai apa yg disebut sains.....)<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 1cm; text-align: justify; text-indent: 0cm;">
<span class="commentbody"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 1cm; text-align: justify; text-indent: 43.65pt;">
<span class="commentbody"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"> hehe aku Cuma tersenyum membacanya aku cuma
bilang terimakasih atas komentarnya kesan yang pertama aku maknai di koment
tersebut adalah dia siapa?, apa yang mereka kembangakan dalam organisasi
tersebut, aku bilang mending kalian keluarkan nama daerahnya saja cukup
organisasi pelajar gak usah bawa nama daerah kalau ini hanya di jadikan sebgai
wadah gerakan otodidak. Organisasi kok masi bicara mengukung senior dan junior,
tapi kembali aku mengingat bahwa hukum manusia memang hanya senang untuk di
puji meskipun tak seharusnya hehehe, memang benar sedang dalam proses tapi
proses apa dulu? Di saat itu juga aku terganggu dengan kata realitas, apa yang
mereka maksudkan realitas, aku Cuma balas koment mereka bahwa jangan realitas
di maknai seperti yang ada di KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) bahwa ia yang
nyata itulah realitas, pertanyaanya adalah apa kaitanya bagaiman kalian mau
menerima relaitas, status yang begitu simple saja tak bisa di maknai bahwa ini
sebuah realitas bahwa memang benar-benar kita harus membuat sesuatu agar tak
tak lagi ada yang membuat status yang sama. Sungguh mengherankan, “Realitas”
saat di maknai sebagai yang nyata berarti ada yang utuh itulah kenyataan maka
jika mereka hanya terukur di kenyataan saja aku kembali bertanya apa yang utuh
dan apa yang di pertanggung jawabkan. Dalam hati aku Cuma bilang jangan berdiri
kalau gak ingin duduk lagi karena itu sebuah kepastian. Realitas adalah ketika
prosesnya terukur, sistematis dan akhirnya sampai pada apa yang disebut
aksiologis keputusan akhirnya benar adanya bahwa ia bisa dijelaskan dan
dipertanggung jawabkan. <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 1cm; text-align: justify; text-indent: 0cm;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 1cm; text-align: justify; text-indent: 0cm;">
<span class="commentbody"><b><i><u><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">Terlepas dari
semua ini aku kembali bertanya pada diriku, sesungguhnya aku juga belum bisa
benar-benar paham tentang realitas ini itu alasanya mereka keliru memahmi
produk pikiranku, tapi paling tidak aku sadar bahwa itu hal yang etis. Dan aku
bisa pertanggung jawabkan.<o:p></o:p></span></u></i></b></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 1cm; text-align: justify; text-indent: 0cm;">
<br /></div>
</div>Sapa Aja Fandihttp://www.blogger.com/profile/00484881490180852758noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-796797524547890291.post-82969918951569367392012-06-17T01:11:00.000-07:002012-06-17T01:11:04.504-07:00MENGHINDAR KARENA TUKANG PARKIR<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhhgNfc27w8Ltlg9Whi7INNQBIYghYRYj0mn9rKzcpxFebQbXD7yANoL_ZhKQSOekk8kanzg8kmxp2JZD3yttxJykc9QvD8qXcxQl902pGAdjMBAEILgDfnbR8tShL78yX6WnEnRgFwuQSP/s1600/TUKANG+PARKIR.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><br /></a><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhhgNfc27w8Ltlg9Whi7INNQBIYghYRYj0mn9rKzcpxFebQbXD7yANoL_ZhKQSOekk8kanzg8kmxp2JZD3yttxJykc9QvD8qXcxQl902pGAdjMBAEILgDfnbR8tShL78yX6WnEnRgFwuQSP/s1600/TUKANG+PARKIR.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><br /></a><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhhgNfc27w8Ltlg9Whi7INNQBIYghYRYj0mn9rKzcpxFebQbXD7yANoL_ZhKQSOekk8kanzg8kmxp2JZD3yttxJykc9QvD8qXcxQl902pGAdjMBAEILgDfnbR8tShL78yX6WnEnRgFwuQSP/s1600/TUKANG+PARKIR.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><br /></a><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhhgNfc27w8Ltlg9Whi7INNQBIYghYRYj0mn9rKzcpxFebQbXD7yANoL_ZhKQSOekk8kanzg8kmxp2JZD3yttxJykc9QvD8qXcxQl902pGAdjMBAEILgDfnbR8tShL78yX6WnEnRgFwuQSP/s1600/TUKANG+PARKIR.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><br /></a><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhhgNfc27w8Ltlg9Whi7INNQBIYghYRYj0mn9rKzcpxFebQbXD7yANoL_ZhKQSOekk8kanzg8kmxp2JZD3yttxJykc9QvD8qXcxQl902pGAdjMBAEILgDfnbR8tShL78yX6WnEnRgFwuQSP/s1600/TUKANG+PARKIR.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><br /></a><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhhgNfc27w8Ltlg9Whi7INNQBIYghYRYj0mn9rKzcpxFebQbXD7yANoL_ZhKQSOekk8kanzg8kmxp2JZD3yttxJykc9QvD8qXcxQl902pGAdjMBAEILgDfnbR8tShL78yX6WnEnRgFwuQSP/s1600/TUKANG+PARKIR.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><br /></a><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhhgNfc27w8Ltlg9Whi7INNQBIYghYRYj0mn9rKzcpxFebQbXD7yANoL_ZhKQSOekk8kanzg8kmxp2JZD3yttxJykc9QvD8qXcxQl902pGAdjMBAEILgDfnbR8tShL78yX6WnEnRgFwuQSP/s1600/TUKANG+PARKIR.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><br /></a><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhhgNfc27w8Ltlg9Whi7INNQBIYghYRYj0mn9rKzcpxFebQbXD7yANoL_ZhKQSOekk8kanzg8kmxp2JZD3yttxJykc9QvD8qXcxQl902pGAdjMBAEILgDfnbR8tShL78yX6WnEnRgFwuQSP/s1600/TUKANG+PARKIR.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><br /></a><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhhgNfc27w8Ltlg9Whi7INNQBIYghYRYj0mn9rKzcpxFebQbXD7yANoL_ZhKQSOekk8kanzg8kmxp2JZD3yttxJykc9QvD8qXcxQl902pGAdjMBAEILgDfnbR8tShL78yX6WnEnRgFwuQSP/s1600/TUKANG+PARKIR.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><br /></a><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhhgNfc27w8Ltlg9Whi7INNQBIYghYRYj0mn9rKzcpxFebQbXD7yANoL_ZhKQSOekk8kanzg8kmxp2JZD3yttxJykc9QvD8qXcxQl902pGAdjMBAEILgDfnbR8tShL78yX6WnEnRgFwuQSP/s1600/TUKANG+PARKIR.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><br /></a><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhhgNfc27w8Ltlg9Whi7INNQBIYghYRYj0mn9rKzcpxFebQbXD7yANoL_ZhKQSOekk8kanzg8kmxp2JZD3yttxJykc9QvD8qXcxQl902pGAdjMBAEILgDfnbR8tShL78yX6WnEnRgFwuQSP/s1600/TUKANG+PARKIR.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><br /></a><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhhgNfc27w8Ltlg9Whi7INNQBIYghYRYj0mn9rKzcpxFebQbXD7yANoL_ZhKQSOekk8kanzg8kmxp2JZD3yttxJykc9QvD8qXcxQl902pGAdjMBAEILgDfnbR8tShL78yX6WnEnRgFwuQSP/s1600/TUKANG+PARKIR.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><br /></a><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhhgNfc27w8Ltlg9Whi7INNQBIYghYRYj0mn9rKzcpxFebQbXD7yANoL_ZhKQSOekk8kanzg8kmxp2JZD3yttxJykc9QvD8qXcxQl902pGAdjMBAEILgDfnbR8tShL78yX6WnEnRgFwuQSP/s1600/TUKANG+PARKIR.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="238" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhhgNfc27w8Ltlg9Whi7INNQBIYghYRYj0mn9rKzcpxFebQbXD7yANoL_ZhKQSOekk8kanzg8kmxp2JZD3yttxJykc9QvD8qXcxQl902pGAdjMBAEILgDfnbR8tShL78yX6WnEnRgFwuQSP/s320/TUKANG+PARKIR.jpg" width="320" /></a><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhhgNfc27w8Ltlg9Whi7INNQBIYghYRYj0mn9rKzcpxFebQbXD7yANoL_ZhKQSOekk8kanzg8kmxp2JZD3yttxJykc9QvD8qXcxQl902pGAdjMBAEILgDfnbR8tShL78yX6WnEnRgFwuQSP/s1600/TUKANG+PARKIR.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><br /></a><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhhgNfc27w8Ltlg9Whi7INNQBIYghYRYj0mn9rKzcpxFebQbXD7yANoL_ZhKQSOekk8kanzg8kmxp2JZD3yttxJykc9QvD8qXcxQl902pGAdjMBAEILgDfnbR8tShL78yX6WnEnRgFwuQSP/s1600/TUKANG+PARKIR.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><br /></a><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhhgNfc27w8Ltlg9Whi7INNQBIYghYRYj0mn9rKzcpxFebQbXD7yANoL_ZhKQSOekk8kanzg8kmxp2JZD3yttxJykc9QvD8qXcxQl902pGAdjMBAEILgDfnbR8tShL78yX6WnEnRgFwuQSP/s1600/TUKANG+PARKIR.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><br /></a><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhhgNfc27w8Ltlg9Whi7INNQBIYghYRYj0mn9rKzcpxFebQbXD7yANoL_ZhKQSOekk8kanzg8kmxp2JZD3yttxJykc9QvD8qXcxQl902pGAdjMBAEILgDfnbR8tShL78yX6WnEnRgFwuQSP/s1600/TUKANG+PARKIR.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><br /></a><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhhgNfc27w8Ltlg9Whi7INNQBIYghYRYj0mn9rKzcpxFebQbXD7yANoL_ZhKQSOekk8kanzg8kmxp2JZD3yttxJykc9QvD8qXcxQl902pGAdjMBAEILgDfnbR8tShL78yX6WnEnRgFwuQSP/s1600/TUKANG+PARKIR.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><br /></a><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhhgNfc27w8Ltlg9Whi7INNQBIYghYRYj0mn9rKzcpxFebQbXD7yANoL_ZhKQSOekk8kanzg8kmxp2JZD3yttxJykc9QvD8qXcxQl902pGAdjMBAEILgDfnbR8tShL78yX6WnEnRgFwuQSP/s1600/TUKANG+PARKIR.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><br /></a></div>
<div style="text-align: center;">
Fenomena Tukang Parkir</div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiCTlE6vMIDiF7EDKpXo3JgYSzRNbxfDHegcPntuPPOy8Ts-0EfUvbiqtcXTy04-FnzjRsc6178pG0kaLzZ-yg_UdtNBOgoOpZeY7Ku8VlEVywN-IplYXYI5pgXi71z6yd24XPmuIH-EQlo/s1600/images.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiCTlE6vMIDiF7EDKpXo3JgYSzRNbxfDHegcPntuPPOy8Ts-0EfUvbiqtcXTy04-FnzjRsc6178pG0kaLzZ-yg_UdtNBOgoOpZeY7Ku8VlEVywN-IplYXYI5pgXi71z6yd24XPmuIH-EQlo/s200/images.jpg" width="200" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><br /></td></tr>
</tbody></table>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0cm;">
Jujur saja bukan karena tidak senang
dengan melihat orang untuk melakukan pekerjaanya, namun aku hanya mau bilang
bahwa kehadiran mereka sebagai tukang parkir, yang benar-benar orientasinya
hanya ke duit, bukan pada tanggung jawab, yang aq tidak senang. Tukang parkir semua
orang tau bahwa pekerjaan ini bukan pekerjaan yang diilegalkan, pekerjaan ini
justru mendapatkan izin dari pemeintah itu berarti legal. namun mereka yang diberikan hak itu justru
malah dijadikan sebagai moment-moment untuk mendaptkan uang plus-plus, dari si pengendara
yang memarkir kendaraanya. Secara logika bahwa oleh </div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0cm;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0cm;">
karena pekerjaan ini legal
dan mendaptkan perintah yang sah, maka seharusnya mereka benar-benar harus
disiplin, tapi justru itu nampak terbalik. ..!!! </div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0cm;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 63.8pt; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
Di tempat saya
sekarang di salatiga (Jawa Tengah),””’ mungkin juga di tempat lain,jujur saja
jika saya pergi bersama teman entah itu ke shoping, makan ataukah keperluan
lain, terkadang jika pake kendaraan kami mencari tempat parkir, yang itu jauh
dari jangkauan tukang parkir, hal ini kami lakukan karena begitu kita datang
batang hidung mereka kadang gak kelihatan, tapi begitu kita mau pergi/pulang
tiba-tiba terdengar suara sumpritan pritttt…… prittt…… priiittt….. baru kita
sadar ehhhhhhh’’’’ tukang parkir, sungguh aneh,.. lalu jika kita kehilangan
entah itu kendaraan perlengkapan berkendara mereka tidak mau tau, yang mereka
tau kita parkir itu artinya kita bayar. Pertanyaanya adalah apa fungsi tukang parkir..? apakah
menjaga keamanan kendaraan, aku bilang sangat kecil jumlahnya yang melakukan
itu, ataukah menjaga ketertiban,,, aku rasa
yang bawa kendaraan pastilah orang-orang yang sudah mengerti tentang
kerapian gak mungkin mereka markir di tengah jalan, semakin membuat saya tidak
iklas memberi mereka uang. Keberadaan tukang
parkir memang tak asing lagi buat kita mereka sudah bagaikan ‘’security’’ ruas
jalan samping kiri kanan jalan berjejeran, keberadaan mereka yang jaraknya
berdekatan yang justru menghambat waktu bagi para pengendara untuk memenuhi
kebutuhanya, karena jika mereka punya kebutuhan di tempat lain yang itu butuh
waktu panjang untuk jalan, maka baiknya memang kita menaiki kendaraan namun
karena di tujuan itu pasti ada tukang parkir lagi akhirnya beberapa orang
memutuskan untuk jalan dari pada parkir beberapa kali kan bayar lagi kan repot
jadinya dan juga pasti kesal juga. Berpa
sih sebenarnya harga parkir itu, ini kan jika berbicara jumlah uang untuk
parkir tidak soal, Cuma hal ini jika di biarkan sama halnya kita membiarkan
orang untuk melakukan korupsi…. Coba saja anda amati ketika habis parkir
kendaraan di tempat perbelanjaan seperti shoping dll, apakah anda di berikan “karcis”
saya yakin sebagian besar tidak, kecuali pusat perbelanjaan seperti Mall.</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 63.8pt; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0cm;">
Ini
membuktikan bahwa kita belum punya apa-apa sebenarnya dibandingankan Negara lain,
kita masi di jajah oleh keserakahan, krisis moral, kemunafiqkan. Karena dari pekerjaan itu saja mereka masi bagaikan
tikus, bukan maksud bahwa hanya orang-orang besar sih yang bisa berperilaku
seperti tikus namun ini kan membuktkan bahwa dari pintu depan sampai pintu
belakang bagsa ini semuanya ranjau. Tapi satu hal yang saya mau bilang bahwa
ini bukan general atas semua pemegang hak bangsa, aku hanya bicara pada topic tertentu,
jadi jangan salah paham dengan kalimat saya.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0cm;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0cm;">
Thanks atas kunjungan anda</div>
</div>Sapa Aja Fandihttp://www.blogger.com/profile/00484881490180852758noreply@blogger.com1