Wednesday 23 February 2011

Relevanka Pembangunan Bandara di Sumarorong

Dalam rangka menjalankan roda pemerintah di mamasa, memang hingga sekarang ini perlu diapresiasi secara prosedural, namun dalam hal substansial, berbagai program yang telah dicanangkan pemerintah hingga kini mungkin harus dilakukan pengkorelasian antara masyarakat  civil society dengan non civil society supaya miss komunikasi antara kalangan elit dengan masyarakat biasa itu bisa "setara" artinya tidak merugikan masyarakat banyak....nah berangkat dari situ, saya berpikir bahwa salah satu bentuk program yang kurang matang dalam hal mengambil keputusan serta kebijakan belum maksimal, yaitu terkait dengan pembangunan Bandar Udara di kabupaaten Mamasa kec. sumarorong. Jika kita masyarakat  kabupaten Mamasa jelih dalam menganalisa perkembangan seperti apa yang harus di tempuh. Harusnya kita menjauhkan diri dari sifat implisit. artinya implisit disini ketika suatu tawaran diperhadapkan dengan kita ataupun daerah, kita harus berani melakukan kritikan terhadap kebijakan, apakah kebijakan itu relevan untuk terus dikembangkan atau tidak,
Memang dalam fungsinya melayani mobilitas orang, barang, dan jasa baik lokal, regional, nasional maupun internasional, serta peranannya sebagai pendukung pembangunan sektor lainnya, maka pembangunan transportasi merupakan bagian yang amat penting dari pembangunan nasional. Transportasi merupakan unsur vital dalam kehidupan bangsa dan dalam memupuk kesatuan dan persatuan bangsa. Pembangunan transportasi sebagai pendukung pembangunan sektor lainnya dalam mewujudkan sasaran pem­bangunan nasional diselenggarakan melalui serangkaian program pembangunan yang menyeluruh, sejauh pelaksanaan pembangunan itu betul-betil sesuai dengan potensi suatu daerah, namun jika suatu daerah dipaksakan dalam hal pembangunan yang belum mampu ia kelola, ataukah pembangunan itu tidak seimbang dengan sumber daya yang ada maka itu dengan sendirinya akan meruhgikan daerah itu sendiri.

Jika bandar udara benar-benar terealisasi di Sumarorong, apakah ada potensi yang meyakinkan kita bahwa dengan adanya bandara itu akan mempercepat roda ekonomi Mamasa ataukah justru memandekkan dalam kondisi yang tetap. memang sangat sulit mengidentifikasi sesuatu yang baru direncanakan, tetapi untuk mencirikan itu kita bisa melihat potensi-potensi yang telah ada melalui kegiatan-kegiatan yang dilakukan masyaraakat, sampai di mana tingkat keberhasila mereka dalam memanfaatkan potensi yang ada saat ini. yah penulis sendiri sebagai orang asli sumarorong, di satu sisi sangat heran dalam melihat keputusan bahwa Bandara akan ada di Sumarorong, wahai orang-orang yang berdasi di Mamasa, meliriklah kebelakang, masi banyak masyarakat miskin, pengangguran, yang ingin membutuhkan lapangan kerja, bukan dengan lapangan bandara udara.
satu potensi konflik yang saya lihat jika pembangunan bandara di mulai, yaitu saat pembebasan lahan, adakah janji yang memadai, yang ditawarkan selama ini, cukupkah ganti rugi itu bagi masyarakat jika hanya dalam bentuk tunai, itu artinya jika hal itu dilakukan sama halnya menawarkan lembaran baru bagi masyarakat sumarorong untuk memulai peradaban baru dalam membangun, sementara sistem yang selama ini dirawat bebarapa tahun belakangan hilang, dalam penekanan kebijakan orang lokal sendiri. jika ada relokasi bagi masyarakat yang akan tergusur oleh area bandara yang layak ditawarkan oleh seorang penguasa, yah itu sah-sah saja. saya merasa bahwa program itu sudah betul namun kurang tepat, kenapa demikian karena banyak hal yang jauh lebih menjanjikan untuk dibenahi ketimbang Bandar Udara, misalkan pengembangan SDM, pembenahan rute transportasi darat, serta infrastruktur yang perlu di lengkapi.

Dan saya sangat sepakat dengan berbagai opini yang telah di sampaikan teman-teman via jejaring sosial, yang mengatakan bahwa dengan adanya bandar udara akan mempermuda transportasi, tamu-tamu dari luar untuk mengunjungi Mamasa, serta juga mempermudah investor-investor masuk ke dalam mamasa, opini ini adalah efek positif. namun jika kita mengkaji efek negatif itu jauh lebih besar ketimbang efek positif yang dilahirkan.