Sunday 6 October 2013

BANGSA INI JADI ARENA TANDINGAN UNTUK KORUPTOR (CUT MK, DKK)




                Tidak Indonesia bangat jika bangsa ini sepi koruptornya, sudah semestinya kita mengatakan bahwa bangsa ini memang didudukan sebagai arena tandingan untuk korupsi. Dasar Negara yang di rangkum dalam pancasila seolah-olah di di sulap menjadi panca ego, luputnya nilai-nilai pancasila juga sudah mewakili pudarnya nilai-nilai agama dalam diri mereka yang ditunjuk sebagai orang pilihan dalam bangsa ini, tingka laku merekalah yang menjadi ukuran untuk kita mengatakan kepada mereka bahwa nilai-nilai itu sudah pudar. Inikah keturunan dari reformasi yang mengorbankan banyak air mata waktu revolusi pecah di bangsa ini, tak berlebihan jika penulis mengatakan Negara ini masi dalam perundingan untuk merdeka. 

                Belum luput dari ingatan kita terkait kasus Century yang mengakibatkan kerugian Negara sekitar US$ 670 Juta, , kasus yang bernuansa sama yang juga melibatkan bendahara umum partai democrat yaitu Nazaruddin dengan kerugian Negara ditaksir US$ 600, kemudian di susul kasus hambalang yang menyeret tersangaka anas urbaningrum selaku ketua umum DPP partai democrat, berselang beberapa hari mantan Menpora Andi Mallarangeng sebagai tersangka baru kasus dugaan korupsi pengadaan sarana dan prasarana olehraga di Hambalang, Bogor, Jawa Barat. Dan yang paling mengagetkan dan membuat banyak orang yang merinding saat mendengar kasus yang baru-baru ini ramai diperbincangkan yaitu penangkapan lima orang oleh KPK yang di duga korupsi yang satu diantaranya adalah  Akil Mochtar selaku ketua mahkama konstitusi, yang berhasil di seret KPK dari lima orang tersebut.

Jika dihitung dari deretan tertinggi struktur pemerintahan Indonesia MK menempati posisi 9 di bawa persiden, bagamana mungkin ini tidak menggemparkan public khususnya bangsa Indonesia dan kolotnya lagi pak ketua ini disuap , benar-benar cara main yang amatiran. Yang menariknya lagi sebelum menjadi tersangka Akil Mochtar perna mengeluarkan steitment kepada public bahwa orang yang korupsi hendaknya dipotong jarinya, dan juga dimiskinkan supaya ini menjadi efek jerah bagi para koruptor, tapi apalah artinya kalamat itu dulu anda yang menteorikan kini dipraktekkan (buruk muka cermin pun di belah= anda yang melakukan orang lain yang disalahkan). Perbincangan hangat tentang kasus ini semakin hari semakin hangat kita saksikan di TV dan media cetak otomatis pengatahuan kita semakin berkembang dalam hal korupsi. Dengan nama-nama yang berjjejeran dengan title dibelakang yang tidak main-main yang diyakini selama ini menjadi tiang bagi  rakyat benar-benar tidak seperti yang di harapkan andaikan ada cadangan dalam hal begini mungkin kita suda berpaling dari yang inti.

Masalah kehampaan spiritual yang melanda bangsa ini yang di perjelas dengan kehadiran elit-elit sebagai agen public dalam menggerogoti rakyat dan Negara, mungkin ini yang disebut oleh penulis Perancis Maurice Clavel bahwa kita telah menginjak  gagasan besar tentang Tuhan, dengan kata lain kita tidak punya lagi rujukan moral tertinggi. Penulis membayangkan bahwa nampaknya bangsa ini masi bisa bertahan karena kedarmawanan alam, Cuma celakanya pertahanan dengan alam pun sering di pertemukan dengan manusia-manusia yang sering lupa daratan, yahh kayak mereke-mereka di atas. Yah kalau beberapa  opini dari orang-orang yang mengatakan bahwa yang korupsi di hukum mati saja yah saya sih setuju-setuju saja kasus yang sekarang itu umpan yang matang kok saya rasa ini juga saya yakin umpan dari yang Kuasa dengan meletakkanya pada orang nomor 9 bangsa ini agar bangsa yang sok berhukum ini benar-benar setia kepada hukumnya, bahwa semestinya kesalahan harus di adili sesuai dengan hukum yang berlaku, aku membayangkan jika kasus ini tak dituntaskan dengan semestinya maka Negara ini soal waktu menjadi Negara tampungan orang-orang kotor.

TIDAK RAGU BERKATA, MAMASA MEMANG “TERTINGGAL”


            Tidak ada salahnya jika mengakui sebuah kelemahan, dan kekurangan. Sebuah pengakuan atas kelemahan sesungguhnya dapat menambah ruang akan bebasnya mencara solusi dari kekurangan yang ada.  Batu loncatan yang tepat dalam membangkitkan kemajuan adalah pengakuan pada Publik atas potensi yang dimiliki, juga pengakuan atas kelemahan yang dimilikki.

            Kemajuan sebuah daerah adalah harapan besar bagi semua masyarakat Indonesia. Masyarakat menjadi sejahtera jika aspek terpenting dalam standarisasi kesejahteraan seperti Ekonomi, Pendidikan, Kesehatan, Infrastruktur, dan Lingkungan terjamin dan terpenuhi. Salah satu project terbesar bangsa ini adalah memberdayakan daerah-daerah yang tertinggal di seluruh nusantara, keberhasilan project ini juga tidak semata-mata pekerjaan bagi pemerintah namun juga masyarakat perlu untuk disusupi kesadaranya bahwa hidup maju itu adalah penting. Ksejehateraan bukanlah milik individu namun milik social public, implikasi dari kesejhateraan tentu tidaklah lain adalah “Kenyamanan” dan ini jugalah yang disebut kebutuhan paling vital bagi manusia adalah “hidup Nyaman”.

            Tidaklah menarik tulisan ini jika kita tidak menentukan 1 sampel dari banyaknya daerah yang tertinggal di Indonesia ,untuk dijadikan konsentrasi dalam bahasan ini.
            Mamasa, adalah tanah kelahiran penulis,  mekar pada 8 Tahun yang lalu menjadi kabupaten sendiri setelah pecah dari Propinsi Sulawesi Selatan, dan kini masuk dalam Sulawesi Barat, kondisi setelah menjadi kabupaten sendiri cukuplah memprihatinkan dari segi infrastruktur terlebih pada akses jalan trans Propinisi, apalagi trans daerah. Belum  dilihat dalam aspek Ekonomi, pendidikan dan aspek lainya, alasan inilah yang menggerakan saya untuk kembali menulis, tentang ketertinggalan daerahku.

Sebuah daerah yang baru mekar, waktu yang efektif untuk mepersiapkan diri dalam hal pembenahan tata ruang itu 5 tahun. Jika lebih dari itu tata ruang saja tidak terstruktur dan fungsional maka bagiku ini salah satu kategori ketertinggalan. Lebih jauh lagi berbicara pada konsep daerah yang tertinggal alangkah baiknya kita melihat apa yang dimaksudkan sebagai daerah yang tertinggal, daerah tertinggal adalah daerah Kabupaten yang relatif kurang berkembang dibandingkan daerah lain dalam skala nasional, dan  berpenduduk yang relatif tertinggal. Sesungguhnya penaganan daerah tertinggal merupakan upaya yang terencana, untuk mengubah suatu daerah yang tertinggal, penaganan ini semestinya pemerintah sangat berperan penting, dan bahkan jika menganalisis sebuah daerah yang tertinggal yang menjadi indicator terpenting adalah pemerintah bukan masyarakat. Pemerintah jika ia berhasil menata keinginan masyarakat, memberdayakan masyarakat dalam aspek SDM maka di saat itu masyarakat menjadi stakholeder terpenting dalam pembangunan daerah karena ia sudah berdaya secara mandiri. Sebuah pernyataan yang sering kali muncul di kalangan-kalangan masyarakat Mamasa bahwa tidak cukup jika hanya pemerintah yang bergerak dalam pemberdayaan daerah, masyarakat juga harus bersinergi dengan pemerintah. Namun apa artinya jika masyarakat tidak mengerti apa yang hendak mereka lakukan dalam mengintervensi pembangunan,dalam amatan saya terkadang masyarakat beraspirasi saja terkait kebijak tidak digubris. Ini budaya terun temurun sesungguhnya yang tidak mengedepankan sosialitas. Mengadopsi sebuah konsep demokrasi hanyalah iming-iming bahwa kita sedang bicara kebebasan bereksipresi, dengan prinsip “pemerintahan dari rakyat oleh rakyat untuk rakyat” namun apakah demikian adanya.

Alasan mengapa mengapa saya tidak enggan mengataka Mamasa tertinggal

Analisis secara umum
Secara geografis, Mamasa adalah daerah yang sulit dijangkau karena berada pada pedalaman, ditambah akses jalan penghubung ke daerah lain yang sangat buruk, secara geomorfologis pun seperti jaringan  komunikasi informasi kecenderugan lamban.

Sumber Daya Alam, potensi yang bisa diandalkan di mamasa hanyalah pertanian (agraris), jika dilihat secara geografis mamasa adalah daerah pegunungan yang kandungan tananya lumayan subur, tanaman yang sangat cocok di sana adalah Kopi,coklat, cengeh dan jenis sayuran, namun nampaknya harus diakui bahwa masyarakat mamasa masi sangat kurang keterampilanya dalam hal pertanian, masyarakat masi tetap bersadar pada model pertanian yang masi tradisionil. Kesadaran akan hasil di masa depan yang baik bagi produk pertanian juga masi kurang, lagi-lagi adalah soal SDM.
SDM, hamper semua daerah di indinosa yang menjadi isu pokok dalam lambanya pembangunan, dan kuatnya akar kemiskinan adalah sumber daya manusia yang rendah. Di daerah mamasa tingkat pendidikan warga yang masi produktif dari umur 20-40 thn pendidikan terakhirnya adalah SMP, dan selebihnya hanya SD. Maka tidaklah heran jika daerah kita terjebak dalam kebingungan dalam mengelola kekayaan yang dimiliki di mamasa,

Sarana dan Prasarana, harus di akui bahwa sarana transportasi jalan di mamasa salah satu pemicu yang utama dalam lambanya perkembangan social ekonomi, saya pernah menulis sebelumnya dengan judul Raport Merah bagi Kepemimpinan di Mamasa , dalam tulisan tersebut saya mengibaratkan saran jalan sebagai aliran darah dalam tubuh melalui urat, bayangkan jika di dalam tubuh darah mengalirnya lamban karena ada beberapa organ tubuh yang sakit, maka itu akan berpengaruh pada seluruh oragan tubuh yang lain. maka tidaklah heran jika mamasa dalam memarketingkan hasil-hasil karya di mamasa pun lamban, termasuk hasil buminya.

Kebijakan Pembangunan, Suatu daerah menjadi tertinggal dapat disebabkan oleh beberapa kebijakan yang tidak tepat seperti kurang memihak pada pembangunan aspek yang vital, kesalahan pendekatan dan prioritas pembangunan yang kurang efesien, serta tidak dilibatkannya kelembagaan masyarakat adat dalam perencanaan dan pembangunan. Maka tidaklah heran jika di mamasa pembangunanya Nampak acak dan rancau, saya menggabarkan pembangunan di mamsa tidak terpola.

            Dari alasan-alasa di ataslah yang kemudian memberanikan saya untuk mengatakan bahwa Mamasa adalah daerah yang tertinggal. Isu pokok yang paling menarik kita bisa lihat dalam persoalan di mamasa adalah, tata ruang yang tidak terstruktur. Secara administrative dapat di iakana namun data berkata lain jika ia dibunyikan dalam implementasi di lapangan. Akhirnya saya semakin percaya bahwa segala sesuatu akan bernilai luhur, itu sangat ditentukan di mana nilai itu dilekatkan. Bayangkan jika nilai kepemimpinan yang sacral itu dilekatkan pada orang yang tak punya jiwa kepemimpinan maka jangan kaget jika itu berbunyi terbalik.



Tanggal Tua, Sepintas Muka Pun Kelihatan Tua



            Sesuatu menjadi menarik jika sebuah pengalaman diri sendiri jika  kita tuangkan dalam sebuah tulisan karena di saat itulah kita menceritakan sebagian dari diri sendiri, apalagi pengalaman itu juga dialami oleh orang lain dan juga cara menghadapinya pun hampir satu cirri. jika itu dirangkum dalam sebuah tulisan nampaknya menarik, itulah “Tanggal Tua”

 Jika anda  mahasiswa atau mungkin orang kerja , apalagi jauh dari orang tua sepertinya anda  ada dalam topic tulisan ini. Terlebih anak kost  tentunya, bagi yang tinggal sama orang tua sih nampaknya mukanya bening-bening saja, tapi tidak demikian dengan anak kost yang jauh dari orang tua fenomena tanggal tua benar-benar menyirami wajah anak-anak kost yang pada tanggal muda wajah kelihatan cerah kini jadi kusam di saat tanggal tua tiba hehehe. Apalagi mahasiswanya perokok lagi pasti metode yang digunakan hampir sama dalam hal memanejement uang sakunya di tanggal tua pastinya beli indo mie, atau nasi telur tempe atau sekelesnya lah dan rokok 2 batang itu pun kalau beli bisa saja BON dulu www.penglaman.com wkwkwkwk

Tapi kalau tanggal awal  parlentenya mahasiswa melebihi anak-anak konglomerat tampilan oke sasaran jalan-jalan yahh paling tidak mall, pantai, bahkan clabing + botolan  ohh luar biasa, tapi memasuki pertengahan bulan perubahan sudah mulai perlahan berubah tujuanya yang awalnya dari mall turun kelas ke Burjo (Bubur kacang Ijo) Warkop (warung Kopi) dan Angkringan (yah nasi kucing) wkwkwk dan lihatlah ketika pertengahan pun terlampau siklusnya kian semakin mengerucut ruang lingkupnya pun semakin mengecil karena tamu akhir bulan sudah mendeka, jika tamu itu datang yah kurang lebih di kamar kost berhadapan dengan computer  main game dan minum kopi rokok batangan, malam masak indo mie, pagi masi sarapan dengan indomie juga, hingga berganti tamu jadi tanggal mudah.
            Fenomena ini akhirnya memunculkan sebuah pribahassa “Patimura jasamu sangat berharaga di saat tanggal tua”  banyaknya cara-cara ekonomis yang super ajaib dimunculkan  dalam mengelola uang yang masi tersisa di saat fenomena ini tiba menjadi sebuah hal yang punya daya tarik sendiri, bagaimana tidak jika uang sudah mulai menipis dompet pun sudah sunyi pasti saja bunyi lentingan uang koin yang keluar dari celengan mulai merubah suasana sembari menyisip masing-masing saku celana sempat ada uang kembalian yang kelupaan di hari-hari sebelumnya kan lumayan buat di kolaborasikan dengan koin hanya untuk jajan di warung itu pun masi di atur pengeluarnya karena bukan hanya makan siang makan malam juga kan perut gak tau kondisi demikian. Untunglah kalau punya banyak teman kan masi bisa minta pinjaman kalau tidak malu  buat bertahan hidup sampai tanggal muda, tapi kalau tidak aduhhh jalanilah  dengan hati yang tulus iklas. Ingin mengenali orang  yang ada dalam suasana tanggal tua, biasanya makan indo mie, muka murung di ajak cerita malas, tidak bertahan lama saat ngumpul, bawaan ingin tidur emm itu tidak salah lagi.

Yah harapanya sih ini juga mendapatkan kebijakan dari instansi yang berwenang, karena ini terkait dengan kesejahteraan anak-anak kost juga ini generasi bangsa yang perlu di bina baik itu jasmani dan rohani, jangan sampai ini terus menerus kena Labil Ekonomi karena ini bisa memperburuk statussisai dan akhirnya bisa mengkudeta kami di perguruan tinggi (Vickinisasi) Wkwwkwkkwkwk
 Salam Kompasiana