Pembahasan
Indonesia
mempunyai kebudayaan yang beraneka ragam.kita memiliki 865 suku, dengan
adapt-adat, tradisi-tradisi dan bahasa yang berbeda-beda dan mereka tersebar di
berbagai pula. Sama sekali tidak mungkin untuk menyelidiki dan mengumpulkan
data mengenai keberadaan masing-masing suku.hal ini membuktikan bahwa berapa
banyak suku yang di negri ini, jadi sangta sulitlah untuk mengetahui persis
sitem kebudayaan csecara detail dikarenakan karena kurangnya informan dalam hal
ini, sama halnya dengan budaya Mamasa, dalam tulisan ini penulis sadar bahwa
masi sangat jauh dari kesempurnaan, baik disebabkan keterbatasan referensi,
sumber informan, dan juga tidak lain dari keterbatasan pemikiran.
Ketika kita sedang membicarakan
kebudayaan di Indonesia
itu berarti salah satunya yang akan kita bicarakan adalah kebudayaan Mamasa.
Karena berbicara soal kebudayaan adalah sedang membicarakan hal yang sangat
menarik karena selain macamnya budaya itu sendiri yang perlu dimengerti adalah
arti dari sebuah kebudayaan kita. Yang akan pertama penulis angkat dalam
penulisan ini dalah dari Historis dalam hal ini adalah menyangkut sejarah , dan
asul usul munculnya penduduk Mamasa,
Historis
Pada awal
tersebarnya manusia membentuk pemukiman di daerah Mamasa jauh sebelumnya
Kolonial Belanda telah mengenal bentuk pemerintahan secara sederhana
dikendalikan oleh adapt. Dan samasekali wilaya ini tidak pernah mengenal adanya
raja tetapi kedudukan hadat yang setingkat dengan raja yang ada di pantai
sulawesi, alasan demikian jika dianalogikan untuk menghindari bentuk-bentuk
diskriminatif, sehingga daerha ini lebih ,condong kepa bentuk egaliter
(sederajat)
Sejarah
membuktikan bahwa wilaya ini tidak pernah menguasai daerah lain seperti
lasimnya di tempat lain, kecuali colonial Belanda dan Jepang. Pemerintahan
adapt bermula dari tersebarnya membentuk pemukiman dan yang menjadi bahan acuan
ialah dari Rante Bulahan, Turunan Pongka Padang. Sehingga hadat Tabulan di beri
gelar “Indo Litak Petawa Manak Pebatta Pa’randangan” yang artinya orang tua
pembagi kekuasan dan amanah.
Pemerintah hadat dipimpin oleh
seorang ketua hadat (setingkat raja) mula-mula digelar Tomatua atau Tobara’ yang artinya yang
dituakan dalam semua hal. Kemudain berkembang dan gelaran ketua adapt juga
setingkat raja digelar “Tomakaka” artinya yang dianggap kakak dalam segala hal.
Selanjutnya setelah jumlah hadat semakin berkembang maka ada beberapa tempat
memberi gelar pada raja yang setingkat dengan tomakaka dengan sebutan “Indona”
artinya yang diangkat ibu dalam segala hal. Perlu penulis jelaskan bahwa
istilah Indona bukan berarti ibu yang lasim dipakai dalam bahasa Mamasa sebagai
nama panggilan terhadap Ibu kandung. Demikian juga Tomakaka bukan berarti orang
kaya yang sekarang sering dipakai oaran Mamasa memberi gelar terhadap orang
memiliki strata social yang lebih tinggi.
Asal-usul Munculnya Penduduk Mamasa
Dalm mengkaji
lebih dalam mengenai asal mula munculnya penduduk Mamasa, tentunya hal ini juga
tidak terlepas dari penduduk Nusantara, yang lebih terkusus di pulai Sulawesi
selatan, tetapi dalam kebudayaan Mamasa idak mengenal system aksara “Lontar”
tetapi hanya dijelaskan secara lisan, dan sifatnya dari mulut kemulut, berangkat
dari cerita yang penulis dapat, bahwa penduduk Mamasa bersumber dari tiga cerita
mitos.yang pertama adalah,
- Secara Umum, artinya cerita yang dikenal secara bebas dan Umum dan dapat tampa terikat dengan tempat dan waktu.
- Secara sacral, yaitu cerita yang dapat di sampaikan pada waktu tertentu saja terutama pada waktu pesta kematian kelas menengah, dan kelas atas oleh petugas khusus (Tomakaka Barata), dan tidak dibenarkan menceriterakan pada sembarang waktu dantempat karena itu dianggap melanggar.
- Secara langkah, artinya cerita ini jarang yang mengetahui orang tertentu yang mendapatwarisan langkah, dan seriap penuturan harus melalui upacara khusus dengan berbagai syaratnya, dan dismping bersifat rahasia dan sacral
Busana Mamasa |
Berangkat dari
tiga hal di atas bahwa manusia Mamasa pertama kali diciptakan Oleh Tuhan Ynag
Maha Esa (Dewata To Metampa), dari langit melalui proses tertentu yang panjang.
Munculnya manusia Mamasa pertama tempatnya di “Buyan Manuk dan limbong Barak”,
atau hulu sungai Masuppu, dan hulu sungai yang maulu
Yang merupakan
anak cabang dari sungai sa’dan (Ulu Sa’dan), dan kemudian berkembang ke tempat
lain dari sekitar mamasa sekarang. Dalam lontar Mandar di mana di mulai
dibukakan pada saat mulai mengenal aksara mandar sesudaha , masa kerajaan
pertamah di daerah Mandar yang diperkirakan sekitar tahun 1440 Masehi.
Dalam lontar Mandar juga asal mula
manusia pertama juga berasal dari sa’dan, yang diklaim mereka bahwa sa’dan
dalah masi berada dipinggiran daratan,
dan si sana muncul To Bisse di Tallang (dari Bambu) atau To Buttu di Langi yang
bertemu dengan Kombong di Bura (dari Busa Air). Hal ini mungkin terjadi karena
mamasa dengan mandar berbatasan maka bahasa dan dialek pun sedikit sama, mandar
dan mamasa hanya memili perbedaan dari agama, Mandar
Mayoritas Islam, sedangkan Mamsa
mayoritas Kristen.
By Fandi
Sumber Acuan
Demmanorak _Melirik Kembali Budaya Mamasa