Fenomena Tukang Parkir
Jujur saja bukan karena tidak senang
dengan melihat orang untuk melakukan pekerjaanya, namun aku hanya mau bilang
bahwa kehadiran mereka sebagai tukang parkir, yang benar-benar orientasinya
hanya ke duit, bukan pada tanggung jawab, yang aq tidak senang. Tukang parkir semua
orang tau bahwa pekerjaan ini bukan pekerjaan yang diilegalkan, pekerjaan ini
justru mendapatkan izin dari pemeintah itu berarti legal. namun mereka yang diberikan hak itu justru
malah dijadikan sebagai moment-moment untuk mendaptkan uang plus-plus, dari si pengendara
yang memarkir kendaraanya. Secara logika bahwa oleh
karena pekerjaan ini legal
dan mendaptkan perintah yang sah, maka seharusnya mereka benar-benar harus
disiplin, tapi justru itu nampak terbalik. ..!!!
Di tempat saya
sekarang di salatiga (Jawa Tengah),””’ mungkin juga di tempat lain,jujur saja
jika saya pergi bersama teman entah itu ke shoping, makan ataukah keperluan
lain, terkadang jika pake kendaraan kami mencari tempat parkir, yang itu jauh
dari jangkauan tukang parkir, hal ini kami lakukan karena begitu kita datang
batang hidung mereka kadang gak kelihatan, tapi begitu kita mau pergi/pulang
tiba-tiba terdengar suara sumpritan pritttt…… prittt…… priiittt….. baru kita
sadar ehhhhhhh’’’’ tukang parkir, sungguh aneh,.. lalu jika kita kehilangan
entah itu kendaraan perlengkapan berkendara mereka tidak mau tau, yang mereka
tau kita parkir itu artinya kita bayar. Pertanyaanya adalah apa fungsi tukang parkir..? apakah
menjaga keamanan kendaraan, aku bilang sangat kecil jumlahnya yang melakukan
itu, ataukah menjaga ketertiban,,, aku rasa
yang bawa kendaraan pastilah orang-orang yang sudah mengerti tentang
kerapian gak mungkin mereka markir di tengah jalan, semakin membuat saya tidak
iklas memberi mereka uang. Keberadaan tukang
parkir memang tak asing lagi buat kita mereka sudah bagaikan ‘’security’’ ruas
jalan samping kiri kanan jalan berjejeran, keberadaan mereka yang jaraknya
berdekatan yang justru menghambat waktu bagi para pengendara untuk memenuhi
kebutuhanya, karena jika mereka punya kebutuhan di tempat lain yang itu butuh
waktu panjang untuk jalan, maka baiknya memang kita menaiki kendaraan namun
karena di tujuan itu pasti ada tukang parkir lagi akhirnya beberapa orang
memutuskan untuk jalan dari pada parkir beberapa kali kan bayar lagi kan repot
jadinya dan juga pasti kesal juga. Berpa
sih sebenarnya harga parkir itu, ini kan jika berbicara jumlah uang untuk
parkir tidak soal, Cuma hal ini jika di biarkan sama halnya kita membiarkan
orang untuk melakukan korupsi…. Coba saja anda amati ketika habis parkir
kendaraan di tempat perbelanjaan seperti shoping dll, apakah anda di berikan “karcis”
saya yakin sebagian besar tidak, kecuali pusat perbelanjaan seperti Mall.
Ini
membuktikan bahwa kita belum punya apa-apa sebenarnya dibandingankan Negara lain,
kita masi di jajah oleh keserakahan, krisis moral, kemunafiqkan. Karena dari pekerjaan itu saja mereka masi bagaikan
tikus, bukan maksud bahwa hanya orang-orang besar sih yang bisa berperilaku
seperti tikus namun ini kan membuktkan bahwa dari pintu depan sampai pintu
belakang bagsa ini semuanya ranjau. Tapi satu hal yang saya mau bilang bahwa
ini bukan general atas semua pemegang hak bangsa, aku hanya bicara pada topic tertentu,
jadi jangan salah paham dengan kalimat saya.
Thanks atas kunjungan anda
JOIN NOW !!!
ReplyDeleteDan Dapatkan Bonus yang menggiurkan dari dewalotto.club
Dengan Modal 20.000 anda dapat bermain banyak Games 1 ID
BURUAN DAFTAR!
dewa-lotto.name
dewa-lotto.org