Sesuatu
menjadi menarik jika sebuah pengalaman diri sendiri jika kita tuangkan dalam sebuah tulisan karena di
saat itulah kita menceritakan sebagian dari diri sendiri, apalagi pengalaman
itu juga dialami oleh orang lain dan juga cara menghadapinya pun hampir satu
cirri. jika itu dirangkum dalam sebuah tulisan nampaknya menarik, itulah
“Tanggal Tua”
Jika anda mahasiswa atau mungkin orang kerja , apalagi
jauh dari orang tua sepertinya anda ada
dalam topic tulisan ini. Terlebih anak kost
tentunya, bagi yang tinggal sama orang tua sih nampaknya mukanya
bening-bening saja, tapi tidak demikian dengan anak kost yang jauh dari orang
tua fenomena tanggal tua benar-benar menyirami wajah anak-anak kost yang pada
tanggal muda wajah kelihatan cerah kini jadi kusam di saat tanggal tua tiba
hehehe. Apalagi mahasiswanya perokok lagi pasti metode yang digunakan hampir
sama dalam hal memanejement uang sakunya di tanggal tua pastinya beli indo mie,
atau nasi telur tempe atau sekelesnya lah dan rokok 2 batang itu pun kalau beli
bisa saja BON dulu www.penglaman.com wkwkwkwk
Tapi kalau tanggal awal parlentenya mahasiswa melebihi anak-anak
konglomerat tampilan oke sasaran jalan-jalan yahh paling tidak mall, pantai,
bahkan clabing + botolan ohh luar biasa,
tapi memasuki pertengahan bulan perubahan sudah mulai perlahan berubah tujuanya
yang awalnya dari mall turun kelas ke Burjo (Bubur kacang Ijo) Warkop (warung
Kopi) dan Angkringan (yah nasi kucing) wkwkwk dan lihatlah ketika pertengahan
pun terlampau siklusnya kian semakin mengerucut ruang lingkupnya pun semakin
mengecil karena tamu akhir bulan sudah mendeka, jika tamu itu datang yah kurang
lebih di kamar kost berhadapan dengan computer main game dan minum kopi rokok batangan, malam
masak indo mie, pagi masi sarapan dengan indomie juga, hingga berganti tamu
jadi tanggal mudah.
Fenomena
ini akhirnya memunculkan sebuah pribahassa “Patimura
jasamu sangat berharaga di saat tanggal tua” banyaknya cara-cara ekonomis yang super ajaib
dimunculkan dalam mengelola uang yang
masi tersisa di saat fenomena ini tiba menjadi sebuah hal yang punya daya tarik
sendiri, bagaimana tidak jika uang sudah mulai menipis dompet pun sudah sunyi
pasti saja bunyi lentingan uang koin yang keluar dari celengan mulai merubah
suasana sembari menyisip masing-masing saku celana sempat ada uang kembalian
yang kelupaan di hari-hari sebelumnya kan lumayan buat di kolaborasikan dengan
koin hanya untuk jajan di warung itu pun masi di atur pengeluarnya karena bukan
hanya makan siang makan malam juga kan perut gak tau kondisi demikian.
Untunglah kalau punya banyak teman kan masi bisa minta pinjaman kalau tidak
malu buat bertahan hidup sampai tanggal
muda, tapi kalau tidak aduhhh jalanilah
dengan hati yang tulus iklas. Ingin mengenali orang yang ada dalam suasana tanggal tua, biasanya
makan indo mie, muka murung di ajak cerita malas, tidak bertahan lama saat
ngumpul, bawaan ingin tidur emm itu tidak salah lagi.
Yah harapanya sih ini juga mendapatkan kebijakan dari instansi yang
berwenang, karena ini terkait dengan kesejahteraan anak-anak kost juga ini
generasi bangsa yang perlu di bina baik itu jasmani dan rohani, jangan sampai
ini terus menerus kena Labil Ekonomi karena ini bisa memperburuk statussisai
dan akhirnya bisa mengkudeta kami di perguruan tinggi (Vickinisasi)
Wkwwkwkkwkwk
Salam Kompasiana
No comments:
Post a Comment