Melalui tulisan ini saya mengawali dengan
pertanyaan yang mendasar, betapa pentingnya sarana transportasi. Pertanyaan itu
adalah apakah kita tidak akan terjebak jika jalan kita tersendat..? pertanyaan
tersebut akan menjadi bahasan ini bahwa jalan atau saran transportasi, kini
sudah menjadi slah satu kebutuhan sosial yang sangat vital, ibaratkan kalau
kita lihat struktur organ tubuh manusia, jalan ibaratkan tempat aliran darah ke
masing sendi yang di miliki manusia untuk bisa menghidupkan organ tubuh........
Saya
membayangkan jka jalan ibartakan dengan aliran darah, ketika darah tidak lagi
jalan ke organ tubuh yang lain, maka tubuh ini akan keos dan akan sakit, begitu
juga dengan hal jalan jika jalan suatu daerah tidak terbenahi dengan baik maka
sendi-aendi sistem sosial, seperti ekonomi,
budaya, sosio kultural/ politik, pasti akan mengalami kemandekkan atau
bisa jadi stagnan skalipun, inilah yang terjadi di sala satu daerah di
indonesia yaitu daerah Mamasa, jalan perintis antara polewali mamasa yang
sangat memprihatinkan. Bagamana tidak hampir setiap minggu ada longsor, fisik
jalan semakin parah, di daerah lain jalanya suda berlapis-lapis aspal, jalan di mamasa sudah berlapis-lapis
lubang jalanya. Sungguh sangat memprihatinkan, masyarakat hanya menjadi
penonton aktiv terhadap aktor-aktor yang sedang bersandiwara akan adanya
perubahan di daerah ini, benarkah akan ada perubahan ??? perubahan itu pasti,
tetapi keefektifan sebuah perubahan belum tentu. Saya termasuk sala seorang
penonton dalam ranah tersebut, saya hanya bisa melahirkan sebuah tulisan
tentang suasana hati dalam mengamati fenomena tersebut.
Kini
Mamasa sudah berdiri sekitar 7 Tahun itu artinya mamasa seharusnya melahirkan
tunas baru untuk bisa menjadi nilai tawar tersendiri di level nasional. Tapi bagamna
ada tunas benih saja belum ada. Saya pernah berbincang dengan salah seorang
anggota DPRD Mamasa lalu membangun diskusi pendek dng beliau, saya kemudian
bertanya bagamana tanggapan bapak terhadap kondisi jalan saat ini? Lalu beliau
mulai menggagas dari sistem kemudian turun ke struktur hingga, beliau mengatakan
bahwa pemerintah sangat berniat untuk merenovasi jln tersebut, tetapi hal itu
tidak mudah karena perlu diketahui bahwa kita punya sistem jelas, maksudnya
adalah bukan berarti saat Bupati ngomong bahwa jalan akan direnovasi itu
langsung jadi namun herarkinya kita harus mendapat persetujuan yg lebih dari
atas yaitu gubernur. Dengan penjelasan itu saya kemudian bertanya dengan agak
menantang, sya bilang lalu saat kita mengajukan program trsebut kepada gubernur
pasti gubernur juga ngomong bahwa masi ada yang
lebih di atas dari saya yaitu mendagri, dan setersunya pertanyaan ini
akan mengalir terus hingga sampai pada pemimpin nmr 1. Apakah alasan itu tepat
bagi pemerintah ketika ada yang mempertanyakan hala itu. Jika itu adalh alasan
yang relevan saya cuma mau bilang bahwa untuk apa ada legitimasi bahwa bupati
berhak untuk menentukan program dalam kabupatn. Jika bupati tidak mampu melakukan
negosiasi tentang pembangunan yang pokok dalam sebuah daerah, saya rasa
gubernur tidak terlalu bego’ amat. Cuma yang diinginkan bagaman startegi
politik yang kita mainkan supaya itu terpenuhi. Itu artinya bupati telah
menghilangkan esensi kepemimpinanya sebagai orang nomor satu dalam kabupaten
jika ia gagal melakukan negosiasi terhadap pembangunan yang pokok.
Jalan
bagiku adalah pintu untuk melangkahkan kaki untuk bisa kita gunakan menoropong
dunia yang sesungguhnya. Percuma kita berteriak tentang kesejahteraan,
penghapusan kemiskianan, persoalan ekonomi, politik, SDM di Mamasa. Jika jalan
masi hancur berantakan seperti itu. Karena perlu diketahui bahwa SDM rendah,
pendaptan ekonmi rendah, kemiskinan politik semuanya adalah konsekuensi logis
dari dampak kebobrokon fasilitas jalan. Bagaman orang dapat mendapatkan
kekuatan daerah jika hanya mengandalkan tehknologi, daerah sangat membutuhkan
dimensi-dimensi lain seperti sumbanga pemikiran orang lain, perbandingan dengan
daerah lain. Ttapi bagamana orang akan melakukan studi perbandinga jika moodnya
sudah hilang saat melihat model jalan yang seperti itu. Seharunya pemimpin dan
masyrakat harusnya sudah menyadari bahwa persoalan mendasar kita itu apa,
tetapi toh masi aja kita berkutat di lingkaran yang sama. Tapi apa pun itu
alasanya saya tetap ngotot mempersalahkan pemerintah Mamasa karena dia adalah
pemimpin, stimulus bagi masyarakat, kebijakan yang dominan itu selalu dari atas
itu artinya masyarakat akan melakukan apa yang telah di konsensuskan di
pemerintahan. Andaikan saya bupati supaya saya tetap survive dan citraq mekar
di masyarakatku, hanya 1 saja yang perlu saya paling tekankan yaitu jalan harus
mulus. Karna kritikan yang terus menerus menggempar daerah ini hanya itu saja. Tetapi
bukan berarti saat jalan selesai tugasku selesai tetapi minimal saya telah
menghidupkan spirit masyarakat. Maka ini kan dengan sendirinya masyarakat sangat
mudah diajak bersinergi untuk membangun bersama tentang ketahanan daerah. 5
tahun belakangan kepemimpinan di Mamasa benar-benar mengoleksi Rapor Merah.....
Saya senang dengan tulisan anda. Mohon Ijin share di Mamasa Cyber News,
ReplyDeleteKurusumanga..
oky...kawan ..sama2...silahkan saja......
ReplyDeleteJOIN NOW !!!
ReplyDeleteDan Dapatkan Bonus yang menggiurkan dari dewalotto.club
Dengan Modal 20.000 anda dapat bermain banyak Games 1 ID
BURUAN DAFTAR!
dewa-lotto.name
dewa-lotto.org