Tuesday 10 March 2015

Saya, Imajinasi, Kopi Hitam dan Membaca



Logika mengantarmu dari A sampai ke Z, tetapi imajinasi akan membawamu ke mana-mana.
Logika mengajarku tentang keruntutan dalam berpikir, lalu membuat sebuah keputusan, tetapi secara pribadi saya mengagumi sebuah imajinasi karenai ia mengajarku bagaimana berpikir tampa batas, sekalipun itu hal yang sangat tidak mungkin untuk saya lakukan, karena bermimpi pada hal-hal yang besar adalah hal pokok dalam berimajinasi.

Tentang Saya Menurut Sahabat
                Saya di mata banyak teman-teman adalah orang yang unik, manusia bandel manusia tempramen tendensius itulah penamaan dari temaan-teman, dalam aktivitas kuliah pun tak jarang saya di usir oleh dosen dari kelas karena soal terlambat soal ngotot di kelas seperti itulah saya. Mau dibilang ini adalah karakter ntahlah aku juga sampai sekarang bingung karakter itu apa sih. Intinya saya tidak suka di atur saya berpenampilan pun seenaknya sendiri tidak bisa membedakan ini tempat yang harus berpakaian formal atau tidak saya samakan saja. Tapi kalau soal diskusi soal baca buku itu adalah hobi saya diskusi apa pun itu mau yang terkait studi atau stupid adalah satu kegemaran saya yang penting bisa kumpul sama teman-teman tertawa bersama-sama, mungkin itu alasanya hingga hari ini saya belum lulus-lulus karena kuliah dan bermain saya samakan saja hehehe, kafe kampus saya berikan nama kampus 2  tidak ada aktivitas pokok di kampus pasti waktu habis di kafe, kadang berangkat jam 10 pagi pulang jam 4 sore padahal Cuma di kafe. Intinya saya nyaman dengan aktivitas itu, di kafe tentunya tidak asal duduk yah pasti cerita yang bermutu sedikitlah sembari menikmati kopi hitam dan rokok GG hampir setiap hari demikian.

Imajinasi Tentang Perang Dunia
                Perna di suatu hari saya ke kampus agak sore, sekitar jam 2 star dari kost, sebelum masuk kampus saya membeli sebotol minuman bersoda setelah itu saya masuk di kampus, tapi hari itu saya memutuskan untuk santai-santai di areal kampus hinga sekitar 20 menit saya berjalan sembari menikmati kesejukan iklim kampus saya akhirnya mampir di salah satu bangku yang ada di pojok lapangan sepak bola kampus, hari itu benar-benar cerah, di saat itu pula pikiranku sudah mulai memilah ide-ide yang membayangi tentang objek-objek yang saya amati di sekelilingku, hingga akhirnya kutemukan satu objek di mana imajinasi memaksa untuk harus kembali ke sejarah besar yang pernah terjadi di masa lalu sekalipun saya tidak terlibat di masa itu. Objek itu adalah sekumpulan capung yang beterbangan rendah di atas udara sembari mendekati ranting pohon tak hanya itu padanganku juga mengamati daun-daun yang sudah kering jatuh dari rantingnya hingga ia menyentuh tanah dan kadang di saat bersamaan abu-abu yang ada di lapangan tiba-tiba mengepul dan membentuk ibarat asap sungguh kejadian-kejadian yang simple ini memaksa pikiranku untk berimajinasi tentang bagaimana peranga dunia terjadi di kala itu. Capung yang beterbangan ku ibaratkan sebagai pesawat-pesawat tempur yang sedang menyerbu lawan, dan saya mengibaratkan daun-daun yang jatuh adalah bom yang di jatuhkan dari pesawat, dan amatan terakhirku melihat abu yang beterbangan adalah efek dari dentuman bom yang dijatuhkan dari pesawat. Sunggu rangkai kejadian yang terjadi bersamaan tapi bisa di rangkai dalam sebua cerita yang menarik, Sekalipun saya tidak hidup di jjaman perang dunia  tetapi lewat imajinasi saya bisa membuat sepenggal cerita tentang kejadian tersebut.

Tentang Kopi Hitam
Banyak yang bilang semua kopi itu sama, kalau warnanya ia sama-sama hitam, tapi kalau rasanya jelas berbeda, aromanya saja berbeda. Hampir semua jenis kopi di Indonesia sudah ku nikmati, dari kopi Lampung, Aceh, Flores, Toraja, Palembang, Kalimantan, Jawa, dll, dari berbagai daerah ini masing menyajikan aroma yang khas, seorang penikmat kopi akan menjatuhakan pilihanya pada satu rasa kopi jika saya pilihanku adalah Kopi Toraja dan Palembang, maklum dari kecil lahir di dekat pohon kopi di pedalaman Toraja hehe, kopi hitam bagi saya bisa memberi satu spirit, ini bukan berlebihan, saya tak meminum kopi sehari bawaanya ingin di tempat tidur tapi jika saya meminum kopi bawaanya ingin bercerita intinya ingin beraktivitas sembari menikmati kopi, tak jarang tulisan saya itu berawal dari konco kopi hitam ,hingga kuberi satu istilah “Khas” (kopi Hitam Saja). Kopi hitam memang identik dengan pria itu alsanya jika saya duduk di suatu tempat dan melihat seorang cewek yang meminum kopi hitam rasanya ingin berkenalan dengan dia biar bisa menikmati kopi bersama, dan akhirnya kita bisa bernyanyi Join join kopi, hehe.. bagi saya kopi hitam itu minuman para pria yang suka berimajinasi. Jika cewek menikmati kopi itu tentunya wanita-0wanita yang berseni tinggi, ini pengalaman saya berkenalan dengan wanita-wanita penikmat kopi.

Membaca
saya orang yang tidak suka di atur, oleh karena baca buku tidak ada yang mengatur itu alasanya saya suka baca buku, terkadang kesendirianku di ramaikan dengan bacaan-bacaan yang menarik buku-buku kegemaran saya adalah Filsafat aliran-aliran budhisme karya-karya Plato dkk, bacaan motivasi, dan social lainya, membaca buku adalah sebuah petualangan tampa batas, saya tidak harus berjabat tangan dengan seorang Plato, seorang Aristoteles, Albert Einstein, tapi lewat membaca saya bisa tau tentang sebagian pikiran cemerlangnya dan sebagian isi dapurnya. Membaca adalah gerbang untuk masuk dalam dunia yang luas, ia adalah akktivitas yang sangat sederhana tapi implikasinya begitu besar. Ia bisa membentukmu menjadi sosok yang professional tapi idealnya adalah rajin baca buku juga harus sering-sering dibenturkan dengan kejadian di lapangan,  jangan hanya menjadi kutu buku. Baca buku lalu di samping ada kopi hitam rokok 2 atau 3 batang cukuplah utk bacaan 2 bab buku luar biasa kan, jadi jangan malas baca buku.



No comments:

Post a Comment