Logika mengantarmu dari A sampai ke Z, tetapi imajinasi akan membawamu
ke mana-mana.
Logika mengajarku tentang
keruntutan dalam berpikir, lalu membuat sebuah keputusan, tetapi secara pribadi
saya mengagumi sebuah imajinasi karenai ia mengajarku bagaimana berpikir tampa
batas, sekalipun itu hal yang sangat tidak mungkin untuk saya lakukan, karena
bermimpi pada hal-hal yang besar adalah hal pokok dalam berimajinasi.
Tentang Saya Menurut Sahabat
Saya
di mata banyak teman-teman adalah orang yang unik, manusia bandel manusia
tempramen tendensius itulah penamaan dari temaan-teman, dalam aktivitas kuliah
pun tak jarang saya di usir oleh dosen dari kelas karena soal terlambat soal
ngotot di kelas seperti itulah saya. Mau dibilang ini adalah karakter ntahlah
aku juga sampai sekarang bingung karakter itu apa sih. Intinya saya tidak suka
di atur saya berpenampilan pun seenaknya sendiri tidak bisa membedakan ini
tempat yang harus berpakaian formal atau tidak saya samakan saja. Tapi kalau
soal diskusi soal baca buku itu adalah hobi saya diskusi apa pun itu mau yang
terkait studi atau stupid adalah satu kegemaran saya yang penting bisa kumpul
sama teman-teman tertawa bersama-sama, mungkin itu alasanya hingga hari ini saya
belum lulus-lulus karena kuliah dan bermain saya samakan saja hehehe, kafe
kampus saya berikan nama kampus 2 tidak
ada aktivitas pokok di kampus pasti waktu habis di kafe, kadang berangkat jam
10 pagi pulang jam 4 sore padahal Cuma di kafe. Intinya saya nyaman dengan
aktivitas itu, di kafe tentunya tidak asal duduk yah pasti cerita yang bermutu
sedikitlah sembari menikmati kopi hitam dan rokok GG hampir setiap hari
demikian.
Imajinasi Tentang Perang Dunia
Perna
di suatu hari saya ke kampus agak sore, sekitar jam 2 star dari kost, sebelum
masuk kampus saya membeli sebotol minuman bersoda setelah itu saya masuk di
kampus, tapi hari itu saya memutuskan untuk santai-santai di areal kampus hinga
sekitar 20 menit saya berjalan sembari menikmati kesejukan iklim kampus saya
akhirnya mampir di salah satu bangku yang ada di pojok lapangan sepak bola
kampus, hari itu benar-benar cerah, di saat itu pula pikiranku sudah mulai
memilah ide-ide yang membayangi tentang objek-objek yang saya amati di
sekelilingku, hingga akhirnya kutemukan satu objek di mana imajinasi memaksa
untuk harus kembali ke sejarah besar yang pernah terjadi di masa lalu sekalipun
saya tidak terlibat di masa itu. Objek itu adalah sekumpulan capung yang
beterbangan rendah di atas udara sembari mendekati ranting pohon tak hanya itu
padanganku juga mengamati daun-daun yang sudah kering jatuh dari rantingnya
hingga ia menyentuh tanah dan kadang di saat bersamaan abu-abu yang ada di
lapangan tiba-tiba mengepul dan membentuk ibarat asap sungguh kejadian-kejadian
yang simple ini memaksa pikiranku untk berimajinasi tentang bagaimana peranga
dunia terjadi di kala itu. Capung yang beterbangan ku ibaratkan sebagai
pesawat-pesawat tempur yang sedang menyerbu lawan, dan saya mengibaratkan
daun-daun yang jatuh adalah bom yang di jatuhkan dari pesawat, dan amatan
terakhirku melihat abu yang beterbangan adalah efek dari dentuman bom yang
dijatuhkan dari pesawat. Sunggu rangkai kejadian yang terjadi bersamaan tapi
bisa di rangkai dalam sebua cerita yang menarik, Sekalipun saya tidak hidup di
jjaman perang dunia tetapi lewat
imajinasi saya bisa membuat sepenggal cerita tentang kejadian tersebut.
Tentang Kopi Hitam
Banyak yang bilang semua kopi itu
sama, kalau warnanya ia sama-sama hitam, tapi kalau rasanya jelas berbeda, aromanya
saja berbeda. Hampir semua jenis kopi di Indonesia sudah ku nikmati, dari kopi
Lampung, Aceh, Flores, Toraja, Palembang, Kalimantan, Jawa, dll, dari berbagai
daerah ini masing menyajikan aroma yang khas, seorang penikmat kopi akan
menjatuhakan pilihanya pada satu rasa kopi jika saya pilihanku adalah Kopi
Toraja dan Palembang, maklum dari kecil lahir di dekat pohon kopi di pedalaman
Toraja hehe, kopi hitam bagi saya bisa memberi satu spirit, ini bukan
berlebihan, saya tak meminum kopi sehari bawaanya ingin di tempat tidur tapi
jika saya meminum kopi bawaanya ingin bercerita intinya ingin beraktivitas
sembari menikmati kopi, tak jarang tulisan saya itu berawal dari konco kopi
hitam ,hingga kuberi satu istilah “Khas” (kopi Hitam Saja). Kopi hitam memang identik
dengan pria itu alsanya jika saya duduk di suatu tempat dan melihat seorang
cewek yang meminum kopi hitam rasanya ingin berkenalan dengan dia biar bisa
menikmati kopi bersama, dan akhirnya kita bisa bernyanyi Join join kopi, hehe..
bagi saya kopi hitam itu minuman para pria yang suka berimajinasi. Jika cewek
menikmati kopi itu tentunya wanita-0wanita yang berseni tinggi, ini pengalaman
saya berkenalan dengan wanita-wanita penikmat kopi.
Membaca
saya orang yang tidak suka di
atur, oleh karena baca buku tidak ada yang mengatur itu alasanya saya suka baca
buku, terkadang kesendirianku di ramaikan dengan bacaan-bacaan yang menarik
buku-buku kegemaran saya adalah Filsafat aliran-aliran budhisme karya-karya
Plato dkk, bacaan motivasi, dan social lainya, membaca buku adalah sebuah
petualangan tampa batas, saya tidak harus berjabat tangan dengan seorang Plato,
seorang Aristoteles, Albert Einstein, tapi lewat membaca saya bisa tau tentang
sebagian pikiran cemerlangnya dan sebagian isi dapurnya. Membaca adalah gerbang
untuk masuk dalam dunia yang luas, ia adalah akktivitas yang sangat sederhana
tapi implikasinya begitu besar. Ia bisa membentukmu menjadi sosok yang
professional tapi idealnya adalah rajin baca buku juga harus sering-sering
dibenturkan dengan kejadian di lapangan,
jangan hanya menjadi kutu buku. Baca buku lalu di samping ada kopi hitam
rokok 2 atau 3 batang cukuplah utk bacaan 2 bab buku luar biasa kan, jadi
jangan malas baca buku.
No comments:
Post a Comment